Transformasi Wavelet Kontinyu Analisis Data

105 simpangan bakunya. Untuk memudahkan penyebutan maka selanjutnya satuan dari energi CWT dan XWT akan disebut energi. Gambar 25 Pola spasial Mode ke-1 keragaman terbesar pertama dari 50 Mode EOF hasil analisis EOF data SPL tanpa satuan dengan keragaman sebesar 44.1 a dan deret waktu koefisien ekspansi tanpa satuan EOF hitam, MSI hijau, DMI biru dan SOI merah dari tahun 1979-1993 b dan c. MSI, DMI dan SOI masing-masing dikalikan dengan konstanta agar sesuai dengan skala koefisien ekspansi. 106 Gambar 26 Energi densitas spektral koefisien ekspansiKE tanpa satuan dari tahun 1979-2007 pada Mode ke-1 keragaman terbesar pertama dari 50 Mode EOF hasil analisis EOF data SPL dengan keragaman sebesar 44.1. Hasil analisis XWT antara koefisien ekspansi pada Mode ke-1 EOF dengan MSI memperlihatkan bahwa siklus koefisien ekspansi memiliki fase searah dengan MSI dengan energi sebesar 16 energi dan memperkuat bahwa pola spasial EOF data SPL terbentuk dari akitifitas siklus Muson, sedangkan hasil XWT antara koefisien ekspansi dengan DMI dan SOI hanya didapati energi tidak lebih dari 8 energi. Meskipun terdapat nilai energi yang masuk pada selang kepercayaan lebih 95 pada siklus dengan periode satu tahunan tetapi beda fasenya tidak menunjukkan pola yang teratur, sehingga hubungan diantara keduanya hanya berupa pergeseran fase sesaat siklus MSI terhadap siklus DMI dan SOI. 107 Gambar 27 Transformasi wavelet kontinyu tanpa satuan yang telah dinormalkan dengan satuan energi dari koefisien ekspansi Mode ke-1 EOF a dan korelasi silang transformasi wavelet tanpa satuan yang telah dinormalkan dengan satuan energi antara Mode ke-1 dengan b MSI, c DMI dan d SOI. Garis kontur hitam menunjukkan selang kepercayaan 95, daerah yang diburamkan adalah batas COI dan tanda panah menunjukkan beda fase dengan arah panah ke kanan kiri menunjukkan fase searah berlawanan dan arah ke bawah atas menunjukkan koefisien ekspansi indeks mendahului indeks koefisien ekspansi. Hasil analisis komposit rata-rata anomali SPL pada saat koefisien ekspansi Mode ke-1 EOF sebesar satu kali diatas simpangan baku positif atau untuk selanjutnya disebut fase positif Mode ke-1 EOF Gambar 28a dan fase negatif sebesar satu kali dibawah simpangan baku negatif Gambar 28b, memperlihatkan bahwa variabilitas SPL di Samudera Hindia dan Pasifik memiliki siklus tahunan yang terjadi karena pergerakan semu matahari. Nilai simpangan baku koefisien