Letak Geografis Klimatologi Hidrologi

4. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis

Secara geografis, wilayah Kabupaten Bintan terletak antara 2 ° 00 ’ LU, 1 ° 20’ LS dan 104 ° 00’ BT, 108 ° 30’ BT, dengan batas-batas sebagai berikut : • Sebelah Utara : Kabupaten Natuna dan Malaysia Timur • Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga • Sebelah Barat : Kota Batam dan Kota Tanjungpinang • Sebelah Timur : Selat Karimata, Laut Cina Selatan

4.2. Klimatologi

Gugusan Kabupaten Bintan mempunyai curah hujan cukup dengan iklim basah, berkisar antara 2000 – 2500 mmth. Curah hujan tertinggi pada umumnya terjadi pada Bulan Desember 347 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada Bulan Agustus 101 mm. Suhu udara rata-rata terendah 22,5 °C dengan kelembaban udara 83-89. Kabupaten Bintan mempunyai 4 macam perubahan arah angin yaitu : • Bulan Desember-Februari : angin utara • Bulan Maret-Mei : angin timur • Bulan Juni-Agustus : angin selatan • Bulan September-November : angin barat Kecepatan angin terbesar adalah 9 knot pada Bulan Desember-Januari, sedangkan kecepatan angin terendah pada Bulan Maret-Mei. Kondisi angin pada umumnya dalam satu tahun terjadi empat kali perubahan angin; Bulan Desember - Februari bertiup angin utara, Bulan Maret – Mei bertiup angin timur, Bulan Juni – Agustus bertiup angin selatan dan Bulan September – Nopember bertiup angin barat. Angin dari arah utara dan selatan yang sangat berpengaruh terhadap gelombang laut menjadi besar. Sedangkan angin timur dan barat terhadap gelombang laut yang timbul relatif kecil. 39

4.3. Hidrologi

Sungai-sungai di Kabupaten Bintan kebanyakan kecil-kecil dan dangkal, hampir semua tidak berarti untuk lalu lintas pelayaran. Pada umumnya hanya digunakan untuk saluran pembuangan air dari daerah rawa-rawa tertentu. Sungai yang agak besar terdapat di Pulau Bintan terdiri dari beberapa Daerah Aliran Sungai DAS, dua diantaranya DAS besar yaitu DAS Jago seluas 135,8 km² dan DAS Kawal seluas 93,0 km² dan hanya digunakan sebagai sumber air minum, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan 2006.

4.4. Pasir Laut dan Sebaran Sedimen Permukaan Air Laut