Laju sedimentasi Sedimentasi 1. Analisis ukuran butir sedimen

56 mengidentifikasi asal sumber sedimen dan pengendapan yang mungkin terjadi. Sedimen dalam bentuk butir halus merupakan bentuk terbanyak yang ditransportasikan dibandingkan dengan butiran sedimen kasar.

5.2.2. Laju sedimentasi

Laju sedimentasi adalah suatu proses pengendapan sedimen yang disebabkan oleh sifat mekanis materi tersuspensi di air atau proses pembentukan dan akumulasi sedimen pada lapisan permukaan dasar perairan Bates Jackson 1980 in Tomascik et al. 1997. Laju sedimentasi dari bahan tersuspensi tergantung dari struktur fisik bahan itu sendiri volume, permukaan, densitas, dan porositas, sifat fisik air laut densitas, kondisi hidrologi dari area yang bersangkutan velositas arus, shear stress, turbulensi. Umumnya efek smothering terhadap terumbu karang adalah akibat dari terjadinya pengendapan sedimen tersuspensi ke dasar perairan dimana terumbu karang berada. Besar kecilnya efek tersebut terhadap kondisi terumbu karang tergantung dari banyaknya sedimen yang terdeposit serta lamanya peristiwa itu berlangsung Hubbard 1997. Laju sedimentasi rata-rata di lokasi penelitian berkisar antara 4,00 - 78,24 mgcm 2 hari. Laju sedimentasi yang paling tinggi terjadi pada Stasiun 5, yaitu sebesar 78,24 mgcm 2 hari. Nilai tersebut menurut kategori Pastorok dan Bilyard 1985 in Connell dan Hawker 1992, memiliki dampak sangat berat sampai catastropic terhadap terumbu karang. Di Stasiun 4 laju sedimentasi paling rendah dibanding stasiun lainnya, yaitu sebesar 4,00 mgcm 2 hari. Hal ini berarti laju sedimentasi memiliki dampak yang ringan sampai sedang terhadap terumbu karang. Tabel 9 Laju sedimentasi pada pada setiap stasiun pengamatan Stasiun Laju Sedimentasi mgcm 2 hari Tingkat Dampak Kategori Pastorok Bilyard 1985 1 32,34 Sedang - berat 10 - 50 2 9,26 Ringan - sedang 0 - 10 3 7,62 Ringan - sedang 0 - 10 4 4,00 Ringan - sedang 0 - 10 5 78,24 Sangat berat hingga catastrophic 50 57 Pada umumnya sedimen lumpur ditemukan di muara sungai adalah sedimen kohesif dengan diameter butiran sangat kecil. Triatmodjo 1999 menjelaskan bahwa sifat sedimen kohesif ini lebih tergantung pada gaya-gaya permukaan dari pada gaya berat. Adanya sedimen kohesif tersebut menggambarkan kondisi gelombang di pantai tersebut relatif lebih tenang sehingga tidak mampu mendispersi sedimen tersebut ke perairan dalam di laut lepas. Menurut Tomascik et al. 1997 laju sedimentasi yang disebabkan oleh materi tersuspensi dipengaruhi struktur fisiknya seperti volume, bentuk partikel yang terkait dengan arah singking, kepadatan dan porositas. Sedimentasi juga dipengaruhi oleh sifat fisik air laut seperti densitas dan kondisi hidrologi area seperti kecepatan arus, shear stress, posisi vertikal SPM suspended particulate matter pada kolom air, kecepatan partikel yang mengendap serta turbulent mixing . Sementara pengaruh langsung sedimentasi terhadap karang termasuk smothering , pengeluaran energi yang berlebih untuk aksi silia melepaskan partikel sedimen di permukaan karang, abrasi mukus dan menghalangi rekrutmen. 5.3. Terumbu Karang 5.3.1. Tutupan terumbu karang