Pasir Laut dan Sebaran Sedimen Permukaan Air Laut Arus Laut

39

4.3. Hidrologi

Sungai-sungai di Kabupaten Bintan kebanyakan kecil-kecil dan dangkal, hampir semua tidak berarti untuk lalu lintas pelayaran. Pada umumnya hanya digunakan untuk saluran pembuangan air dari daerah rawa-rawa tertentu. Sungai yang agak besar terdapat di Pulau Bintan terdiri dari beberapa Daerah Aliran Sungai DAS, dua diantaranya DAS besar yaitu DAS Jago seluas 135,8 km² dan DAS Kawal seluas 93,0 km² dan hanya digunakan sebagai sumber air minum, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan 2006.

4.4. Pasir Laut dan Sebaran Sedimen Permukaan Air Laut

Sumberdaya sedimen permukaan laut merupakan sumberdaya yang sangat potensial dan sangat laku di pasaran. Kabupaten Bintan memiliki sumberdaya sedimen permukaan laut yang beragam variasinya. Sebaran sedimen permukaan dasar laut dibagi menjadi beberapa satuan sedimen yaitu pasir lumpuran, lanau pasiran, pasir lanauan dan pasir. Secara umum pasir yang terdapat di Kabupaten Bintan terpilah dengan kondisi dari sedang sampai buruk, membundar tanggung dan menyudut dengan butiran penyusun didominasi oleh kuarsa rata-rata 50, cangkang mikrofauna serta fragmen-fragmen batuan beku dan banyak terdapat butiran hitam yang merupakan mineral hitam dan sisa tumbuhan. 4.5. Gelombang Gelombang laut umumnya dibangkitkan oleh angin yang bertiup diatas permukaan laut. Bentuk gelombang yang dihasilkan tergantung pada faktor-faktor pembangkit gelombang itu sendiri seperti kecepatan angin, waktu dimana angin sedang bertiup, dan jarak rintangan yang dilalui. Rata-rata tinggi gelombang di perairan mencapai 0,3 meter.

4.6. Arus Laut

Arus di perairan Kabupaten Bintan termasuk arus yang cukup kompleks sebagai hasil interaksi berbagai arus yang terdiri dari arus tetap musiman, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi arus seperti topografi perairan, situasi garis pantai dan sebagainya. Arus utama Perairan Bintan dipengaruhi dan mengikuti pola arus Laut Natuna secara umum, yang sangat tergantung dari angin Muson. 40 Pergerakan pasang surut suatu daerah memegang peranan sangat penting dalam mempertahankan sumberdaya alam seperti terumbu karang, magrove, lamun, daerah estuaria dan sebagainya. Selain arus, pasang surut juga mempengaruhi pergerakan berbagai polutan kimia, pencemaran, minyak dan lain- lain. Posisi geografis wilayahnya yang terletak pada pertemuan perambatan pasang surut Samudera Hindia melalui Selat Malaka dan dari Samudera Pasifik melalui Laut Cina Selatan menyebabkan perairan memiliki arus pasang surut dengan pola bolak-balik.

4.7. Pasang Surut