Kondisi Sosial Penduduk dan Perekonomiannya

48 penulis pribadi tradisi-tradisi Sunda yang masih lestari di Kampung Naga memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi, misalnya: 1. Rumah warga membujur dari timur ke barat bertujuan agar setiap rumah mendapatkan sirkulasi matahari yang sama lancarnya. 2. Terdapat hutan larangan, yakni hutan yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun ataupun mengambil sesuatu misalnya dahan atau ranting yang terjatuh dari hutan larangan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian alam khususnya agar terhindar dari erosi karena hutan larangan terdapat di samping sungai Ciwulan. 3. Antar rumah saling berhadapan dengan tujuan agar selalu terjalin tali silaturrahim yang erat antar warga Kampung Naga. 4. Setiap bangunan berbentuk panggung, terbuat dari bambu dan kayu berupa bilik dan beratapkan ijuk adalah untuk menjaga tradisi Sunda yakni hidup dalam kesederhanaan. Rumah yang berbentuk panggung juga memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi yakni bagaikan manusia mempunyai kaki, badan dan kepala, agar terdapat sirkulasi udara di bawah, tengah dan atas setiap rumah. 5. Setiap rumah memiliki leuit lumbung padiberas yang tidak boleh dilihat siapapun termasuk tamu kecuali pemilik rumah. Hal tersebut bertujuan demi menjaga rahasia persediaan beras setiap pemilik rumah agar tidak diketahui dan tidak menjadi bahan perbincangan antar tetangga supaya tetap terjalin hubungan baik antar tetangga. 49 6. Terdapat sebidang tanah yang dikosongkan tidak boleh dibangun apapun. Tanah tersebut dikosongkan bertujuan sebagai tempat melakukan segala aktivitas warga kampung Naga sebagai tempat berkumpul dan bergotong royong misalnya mengadakan upacara adat, tempat untuk gotong royong ketika ada rumah warga yang perlu diperbaiki dan lain-lain. Setiap tahunnya, di Kampung Naga selalu rutin diadakan upacara adat yang disebut upacara Hajat Sasih. Upacara Hajat Sasih ini terdiri dari enam upacara yang ada pada bulan-bulan tertentu yaitu Muharam, Mulud, Jumadil Akhir, Ruwah, Syawal dan Rayagung. Sebelum melaksanakan upacara Hajat Sasih ini warga Naga yang pria umumnya melakukan kegiatan mandi bersama di Sungai Ciwulan dengan dipimpin oleh kepala adat yakni kuncen. Kegiatan mandi ini juga bermakna adanya keharusan untuk senantiasa menjaga kebersihan, apalagi ada hubungannya dengan upacara yang bersifat keramat dan suci. 11 Penyelenggaraan upacara Hajat Sasih ini bukan tanpa tujuan. Tujuannya selain untuk maksud-maksud tertentu juga secara tidak langsung untuk dapat melestarikan adat istiadat Naga yang telah mereka warisi dari para leluhur atau cikal bakal. Pada salah satu upacara yaitu pada bulan Mulud, upaya pelestarian adat istiadat itu dilakukan dengan cara menceritakan kepada warga yang sudah memenuhi syarat kedewasaan menurut adat Naga tentang sejarah Naga. Penuturan sejarah 11 Neglasari: Sejarah, Pemerintahan dan Dinamika Perkembangannya, Desa Negasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, h. 43 50 Naga ini dilakukan pada tengah malam. 12 Pada upacara hajat sasih ini warga Kampung Naga memakai seragam jubah putih dan sarung, tidak memakai pakaian dalam. Tujuan lainnya yaitu untuk mendekatkan kembali pertautan keluargasanak saudara yang telah meninggalkan Kampung Naga untuk mencari tempat tinggal lain. Melalui Hajat Sasih ini mereka yang terpisah akan bisa berdekatan lagi sehingga tali persaudaraan tidak putus. Selain itu, upacara ini dimaksudkan untuk mohon perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan dan para leluhur. 13 3. Pendidikan Dari segi pendidikannya, warga Kampung Naga terhitung rendah karena keterbatasan biaya dan kurangnya fasilitas. Di area Kampung Naga tidak terdapat sekolah. Warga Kampung Naga yang masih mengenyam pendidikan akan bersekolah ke luar wilayah Kampung Naga. Warga Kampung Naga menyadari bahwa pendidikan bagi putra- putrinya sangatlah penting namun karena terhalang masalah biaya dan keterbatasan perekonomiannya maka mereka mengurungkan niatnya untuk menyekolahkan anak-anaknya. 12 Neglasari: Sejarah, Pemerintahan dan Dinamika Perkembangannya, Desa Negasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, h. 43 13 Neglasari: Sejarah, Pemerintahan dan Dinamika Perkembangannya, Desa Negasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, h. 44 51

BAB IV TRADISI PERKAWINAN DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

A. Prosesi Perkawinan Masyarakat Adat Kampung Naga

Kampung Naga terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat di mana penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda. Tradisi adat Sunda di Kampung ini sangatlah kental karena warga Kampung Naga selalu memegang teguh warisan leluhurnya walaupun ada beberapa adat Sunda dalam perkawinan yang tidak dilaksanakan seperti siraman. Begitupun dalam prosesi perkawinan, warga Kampung Naga melakukan prosesi perkawinan sebagaimana leluhurnya terdahulu. Adapun prosesi perkawinan adat Kampung Naga adalah sebagai berikut:

1. Pra Perkawinan

Tata cara perkawinan masyarakat Kampung Naga beragam dan bevariasi. Terdapat beberapa tata cara perkawinan menurut adat yang harus dilewati oleh calon pengantin sehingga pernikahan tersebut sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Adapun tahapan-tahapan pernikahan masyarakat Kampung Naga adalah: a. Nyancang mengikat, Narosan dan Neundeun Omong Menyimpan Ucapan Pihak laki-laki khususnya orang tua laki-laki berkunjung ke tempat tinggal calon pengantin perempuan dengan menyampaikan niat anak laki-lakinya yang akan mempersunting anak perempuannya sambil

Dokumen yang terkait

Etnobotani Pada Masyarakat Adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat

0 7 90

Tradisi Tumplek Ponjen dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa (Studi Etnografi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah)

2 65 89

KANDAGA KECAP PAKAKAS TRADISIONAL DI KAMPUNG NAGA DÉSA NÉGLASARI KACAMATAN SALAWU KABUPATÉN TASIKMALAYA : Ulikan Ekolinguistik.

3 73 35

BUDAYA POLITIK MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA (STUDI KASUS DI MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013).

1 17 46

AJEN ESTETIKA DINA ARSITEKTUR IMAH ADAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KACAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA PIKEUN BAHAN AJAR MACA ARTIKEL BUDAYA KELAS XII.

0 44 26

PERAN SESEPUH ADAT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA : Studi Deskriptif terhadap Masyarakat Adat Kampung Naga di Kampung Naga Rt.01 Rw.01 Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 30

MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI KAMPUNG NAGA KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA (Disaster Mitigation on Traditional Community Against Climate Change in Kampong Naga Subdistrict Salawu Tasikmalaya) | Dew

0 1 7

RESPONS MASYARAKAT KAMPUNG NAGA TERHADAP PEMBANGUNAN PARIWISATA DI DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA (1975-2010)

1 1 16

STUDI KASUS PENATAAN RUANG DESA ADAT (Kasus Kampung Naga-Tasikmalaya)

0 0 22

Studi Etnofarmakognosi- Etnofarmakologi Tumbuhan Sebagai Obat Di Kampung Naga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya

0 0 6