Prinsip-prinsip dan Hikmah Perkawinan

40 Adapun pantangan bagi warga Kampung Naga membicarakan sejarah, asal-usul adat istiadat Kampung Naga pada hari Selasa, Rabu dan Sabtu. Pada hari inilah seluruh warga Kampung Naga enggan membicarakan tentang sejarah asal-usul Kampung Naga demi menghormati leluhurnya yakni Eyang Sembah Singaparana. Kampung Naga merupakan sebuah perkampungan adat yang masih tetap memegang teguh adat istiadat leluhur, meskipun berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern. Berlokasi di Desa Neglasari Kecamatan Salawu, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Tasikmalaya ke arah Garut atau sekitar 90 km dari Bandung. 1 Kampung Naga berada di antara bukit-bukit di daerah Salawu, seolah tersembunyi di sebuah daerah yang berbentuk lembah sehingga jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas jalur selatan Garut-Tasikmalaya. Suasananya amat tenang. 2 Dengan menyebut nama Kampung Naga, akan langsung teringat dengan ular naga yang mungkin menjadi asal usul mengapa kampung tersebut bisa dinamakan Kampung Naga. Padahal nama Kampung Naga tidak ada kaitannya sama sekali dengan ular naga tersebut. Konon, nama ini diambil dari kata bahasa Sunda, yakni kampung nagawir yang berarti kampung yang terdapat di sisi tebing. Jadi disingkat menjadi Kampung Naga. 1 Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat, Info Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya, Tasikmalaya: Abadi Jaya Offset, 2008, h. 1 2 Her Suganda, Kampung Naga Mempertahankan Tradisi, Bandung: PT. Kiblat Buku Utama, 2006, h.15-16 41 Desa Neglasari terbagi atas delapan dusun. Di kota, dusun setingkat dengan rukun warga RW. Salah satu di antaranya adalah Dusun Naga. Disebut demikian karena sebagian wilayah dusun tersebut selama ini dijadikan tempat tinggal Sanaga. Sanaga adalah anggota masyarakat Kampung Naga yang tinggal di luar Kampung Naga. 3 Daerah yang disebut Kampung Naga berada pada suatu lembah berketinggian rata-rata 500 meter di atas permukaan laut, sehingga bentuknya menyerupai mangkok besar. Udaranya sejuk dengan suhu rata-rata 21,5-23 derajat Celcius. Angka curah hujan rata-rata setiap tahun mencapai 3.468 mm. 4 Kawasan yang dijadikan tempat pemukiman masyarakat Kampung Naga dikelilingi oleh lahan pertanian sawah yang berteras-teras dan hutan tutupan. Sebagian lagi berupa kolam tempat penampungan air dan sekaligus menjadi tempat memelihara ikan. Sehingga secara ekologis, pola perkampungannya mencerminkan pola lingkungan masyarakat Sunda yang umumnya terdapat di daerah-daerah pedesaan. Dalam pola tersebut terdapat tiga elemen penting yang saling mendukung dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Yakni rumah sebagai tempat tinggal, sumber air yang selalu tersedia, dan kebun serta kolam tempat pemeliharaan ikan. 5 Wilayah tempat tinggal masyarakat Kampung Naga yang menjadi tanah adat dan hak ulayat masyarakat Kampung Naga sebelah utara dan selatan berbatasan langsung dengan sungai kecil, sebelah barat berbatasan dengan 3 Her Suganda, Kampung Naga Mempertahankan Tradisi, h. 17 4 Her Suganda, Kampung Naga Mempertahankan Tradisi, h. 17 5 Her Suganda, h. 26 42 Hutan Keramat dan bukittebing dan sebelah timur berbatasan dengan sungai Ciwulan dan hutan Larangan. Hutan Keramat yang berada di sebelah barat Kampung Naga adalah hutan di mana terdapat makam leluhur Kampung Naga dan hutan ini boleh dikunjungi dan menjadi tempat yang selalu diziarahi ketika memperingati hari-hari besar agama Islam. Sedangkan hutan Larangan yang berada di sebelah timur kampung Naga tidak boleh dikunjungi bahkan mengambil sesuatu yang terjatuh misalnya dahan ataupun ranting yang terjatuh dari hutan Larangan pun dilarang. Adapun luas Kampung Naga kurang-lebih 1,5 hektar. Wilayahnya termasuk dalam Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Luas desa tersebut sekitar 326 Ha dan terletak pada lebih kurang 688 meter dari permukaan laut. Bagian paling luas dari wilayah Desa Neglasari yaitu daratan seluas 247 Ha. Sementara persawahan seluas 100 Ha, pekarangan 40 Ha dan kolam 6 Ha. 6 Kampung Naga memiliki ciri khas tersendiri dengan kampung lainnya yang langsung terlihat, diantaranya: 1. Harus menuruni 400 lebih anak tangga ketika akan berkunjung ke Kampung Naga. 2. Jumlah bangunan tidak lebih dari 113 bangunan, terdiri dari 110 bangunan rumah penduduk, 1 buah bale patemon gedung pertemuan, leuit lumbung padi, masigit masjid. 6 Neglasari: Sejarah, Pemerintahan dan Dinamika Perkembangannya, Desa Negasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, h. 20 43 3. Bentuk bangunan sama, yakni berbentuk panggung, beratap ijuk atau rumbia dengan cara diikat tanpa menggunakan paku, dinding terbuat dari serat-serat rotan atau terbuat dari bilik bambu 4. Di atas daun pintu terdapat sejenis anyaman yang disebut tanda angin sebagai tanda tolak bala yang terdiri dari beberapa jenis tanaman seperti rumput palias, darangdang, kupat, dupi dan cariang. 5. Bangunan tidak boleh memakai cat kecuali kapur putih.

B. Demografi Masyarakat

Pemerintahan Kampung Naga terdapat 2 unsur, yakni dalam bidang adat dan bidang kepemerintahan. 1. Dalam bidang adat terdiri dari: a. Kuncen, bertugas sebagai pemangku adat, pemimpin upacara adat dan lain-lain. b. Lebe, bertugas dalam bidang keagamaan misalnya memimpin dalam kepengurusan bila ada penduduk Kampung Naga yang meninggal. c. Punduh, bertugas ngurus laku meres gawe yakni mengayomi masyarakat. 2. Dalam bidang kepemerintahan terdiri dari: a. RT b. RW c. Kepala dusun

Dokumen yang terkait

Etnobotani Pada Masyarakat Adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat

0 7 90

Tradisi Tumplek Ponjen dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa (Studi Etnografi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah)

2 65 89

KANDAGA KECAP PAKAKAS TRADISIONAL DI KAMPUNG NAGA DÉSA NÉGLASARI KACAMATAN SALAWU KABUPATÉN TASIKMALAYA : Ulikan Ekolinguistik.

3 73 35

BUDAYA POLITIK MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA (STUDI KASUS DI MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013).

1 17 46

AJEN ESTETIKA DINA ARSITEKTUR IMAH ADAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KACAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA PIKEUN BAHAN AJAR MACA ARTIKEL BUDAYA KELAS XII.

0 44 26

PERAN SESEPUH ADAT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA : Studi Deskriptif terhadap Masyarakat Adat Kampung Naga di Kampung Naga Rt.01 Rw.01 Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 30

MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI KAMPUNG NAGA KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA (Disaster Mitigation on Traditional Community Against Climate Change in Kampong Naga Subdistrict Salawu Tasikmalaya) | Dew

0 1 7

RESPONS MASYARAKAT KAMPUNG NAGA TERHADAP PEMBANGUNAN PARIWISATA DI DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA (1975-2010)

1 1 16

STUDI KASUS PENATAAN RUANG DESA ADAT (Kasus Kampung Naga-Tasikmalaya)

0 0 22

Studi Etnofarmakognosi- Etnofarmakologi Tumbuhan Sebagai Obat Di Kampung Naga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya

0 0 6