Hak dan Kewajiban Suami Istri

38 1. Dengan pernikahan maka banyaklah keturunan. 2. Keadaan hidup manusia tidak akan tenteram kecuali jika keadaan rumah tangganya teratur, 3. Laki-laki dan perempuan adalah dua sekutu yang berfungsi memakmurkan dunia masing-masing dengan ciri khasnya dengan berbagai macam pekerjaan. 4. Sesuai dengan tabiatnya, manusia itu cenderung mengasihi orang yang dikasihi. 5. Manusia diciptakan dengan memiliki rasa ghirah kecemburuan untuk menjaga kehormatan dan kemuliaannya. 6. Perkawinan akan memelihara keturunan serta menjaganya. 7. Berbuat baik yang banyak lebih baik daripada berbuat baik sedikit. 8. Manusia itu jika telah mati terputuslah seluruh amal perbuatannya yang mendatangkan rahmat dan pahala kepadanya. Namun apabila masih meninggalkan anak dan istri, mereka akan mendoakannya dngan kebaikan hingga amalnya tidak terputus dan amalnya tidak ditolak. 65 Abdul Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, cet. ke-4, h. 65-68 39 BAB III SEKILAS TENTANG KAMPUNG NAGA, DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT

A. Sejarah dan Letak Geografis

Kampung Naga termasuk wilayah Desa Neglasari, sejarah asal mula berdirinya Kampung Naga tidak banyak diceritakan dalam buku-buku sejarah. Mereka meyakini bahwa nenek moyang mereka adalah Eyang Sembah Singaparana yang diutus oleh Raja Mataram untuk menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat. Dalam perjalanan menyebarkan agama Islam, Eyang Sembah Singaparana tiba di sebuah daerah yang dikelilingi tebing dan sungai kemudian dia membangun sebuah rumah yang kini sering disebut “Rumah Ageung” oleh warga Kampung Naga dan rumah inilah yang diyakini sebagai rumah pertama yang dibangun di Kampung Naga. Dan nama Eyang Sembah Singaparana dijadikan nama sebuah daerah yang tidak jauh dari Desa Neglasari yang disebut Singaparna. Pada tahun 1956 Kampung Naga diserang dengan cara dibakar oleh sekelompok orang DITII Karto Soewiryo yang mengajak warga Kampung Naga untuk menentang pemerintah namun ajakan tersebut ditolak oleh warga Kampung Naga hingga DITII membakar seluruh wilayah Kampung Naga dan semua berkas sejarah pun ikut habis terbakar. Masa ini sering disebut “Pareum Obor”. 40 Adapun pantangan bagi warga Kampung Naga membicarakan sejarah, asal-usul adat istiadat Kampung Naga pada hari Selasa, Rabu dan Sabtu. Pada hari inilah seluruh warga Kampung Naga enggan membicarakan tentang sejarah asal-usul Kampung Naga demi menghormati leluhurnya yakni Eyang Sembah Singaparana. Kampung Naga merupakan sebuah perkampungan adat yang masih tetap memegang teguh adat istiadat leluhur, meskipun berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern. Berlokasi di Desa Neglasari Kecamatan Salawu, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Tasikmalaya ke arah Garut atau sekitar 90 km dari Bandung. 1 Kampung Naga berada di antara bukit-bukit di daerah Salawu, seolah tersembunyi di sebuah daerah yang berbentuk lembah sehingga jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas jalur selatan Garut-Tasikmalaya. Suasananya amat tenang. 2 Dengan menyebut nama Kampung Naga, akan langsung teringat dengan ular naga yang mungkin menjadi asal usul mengapa kampung tersebut bisa dinamakan Kampung Naga. Padahal nama Kampung Naga tidak ada kaitannya sama sekali dengan ular naga tersebut. Konon, nama ini diambil dari kata bahasa Sunda, yakni kampung nagawir yang berarti kampung yang terdapat di sisi tebing. Jadi disingkat menjadi Kampung Naga. 1 Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat, Info Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya, Tasikmalaya: Abadi Jaya Offset, 2008, h. 1 2 Her Suganda, Kampung Naga Mempertahankan Tradisi, Bandung: PT. Kiblat Buku Utama, 2006, h.15-16

Dokumen yang terkait

Etnobotani Pada Masyarakat Adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat

0 7 90

Tradisi Tumplek Ponjen dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa (Studi Etnografi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah)

2 65 89

KANDAGA KECAP PAKAKAS TRADISIONAL DI KAMPUNG NAGA DÉSA NÉGLASARI KACAMATAN SALAWU KABUPATÉN TASIKMALAYA : Ulikan Ekolinguistik.

3 73 35

BUDAYA POLITIK MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA (STUDI KASUS DI MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013).

1 17 46

AJEN ESTETIKA DINA ARSITEKTUR IMAH ADAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KACAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA PIKEUN BAHAN AJAR MACA ARTIKEL BUDAYA KELAS XII.

0 44 26

PERAN SESEPUH ADAT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA : Studi Deskriptif terhadap Masyarakat Adat Kampung Naga di Kampung Naga Rt.01 Rw.01 Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 30

MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI KAMPUNG NAGA KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA (Disaster Mitigation on Traditional Community Against Climate Change in Kampong Naga Subdistrict Salawu Tasikmalaya) | Dew

0 1 7

RESPONS MASYARAKAT KAMPUNG NAGA TERHADAP PEMBANGUNAN PARIWISATA DI DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA (1975-2010)

1 1 16

STUDI KASUS PENATAAN RUANG DESA ADAT (Kasus Kampung Naga-Tasikmalaya)

0 0 22

Studi Etnofarmakognosi- Etnofarmakologi Tumbuhan Sebagai Obat Di Kampung Naga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya

0 0 6