3.4 Metode Analisis Data 3.4.1
Analisis Spasial Grid User fee
Pengambilan data spasial wisata wilayah pesisir Teluk Kendari dilakukan dengan penentuan titik kegiatan wisata, serta menentukan tingkat jumlah keramaian
wisatawan yang berada pada aktivitas tersebut. O’mahony et al. 2009 penentuan
tingkat keramaian dilakukan dengan pembagian tiga kelas jumlah keramaian yakni: 1 jumlah individu pengunjung masing-masing jenis wisata 1-5 orang grid
-1
kategori pengunjung rendah, 2 jumlah individu pengunjung masing-masing jenis wisata 6-10 orang grid
-1
, 3 jumlah individu pengunjung masing-masing jenis
wisata 11 orang grid
-1
, hal tersebut diperoleh melalui pengamatan langsung di lokasi penelitian selama 20 hari dengan ditentukan titik melalui GPS. Menurut
Semedi 2008, menjelaskan bahwa penentuan posisi dengan GPS metode absolut adalah penentuan posisi menggunakan satu alat receiver GPS. Karakteristik
penentuan posisi dengan cara absolut ini adalah sebagai berikut: 1 Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 terhadap pusat bumi, hanya memerlukan satu
alat receiver GPS, Titik yang ditentukan posisinya bisa diam statis atau bergerak kinematik, 4 Ketelitian posisi berkisar antara 5
– 10 meter. Penentuan stasiun atau grid data dilakukan secara purposive sampling hal
tersebut didasarkan pada rencana zonasi wilayah pesisir Kota Kendari pada kawasan wisata pesisir di teluk. Penentuan spasial grid data merupakan suatu
metode dengan melakukan sampling kuesioner ke responden di lapangan menyesuaikan ukuran grid di peta. Ukuran grid di peta dengan luasan 1km
2
. Hasil obeservasi dipetakan menjadi titik lokasi wisata dan titik keramaian wisata serta
distribusi spasial biaya perjalanan wisata. Data yang di peroleh dari hasil kuesioner TCM dan ECN akan di overlay ke Arc Gis. Hal ini merupakan adaptasi dari metode
Ruiz-Frau et al. 2013 dan O’Mahony et al. 2009. Data spasial disajikan ke dalam
tiga kelompok peta yakni: 1 peta infrastruktur penunjang wisata dan kelas keramaian aktivitas wisata 2 Peta spasial biaya perjalanan wisata. 3 Peta
kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi pantai tanpa pengembangan dan dengan pengembangan.
Gambar 4 Kerangka penarikan contoh penelitian user fee dan persepsi wisata
Teluk Kendari
Travel Cost Method TCM
Wisatawan Expert Couplet Node
ECN Contingent Valution Method
CVM
200 responden Stakeholder
Wisatawan Masyarakat
60 responden 60 responden
17
3.4.2 Analisis Tujuan Wisata Expert Couplet Node
Teluk Kendari sebagai pusat sentral aktivitas pesisir, memiliki berbagai macam aktivitas, diantaranya sebagai tempat tujuan wisata warga Kendari
beraktivitas. Untuk mengetahui tujuan atau alasan keberadaan warga yang berada di tempat wisata di pesisir Teluk Kendari,
O’mahony et al. 2009 menjelaskan Expert couplet node sebagai metode untuk mengetahui tujuan keberadaan
wisatawan dalam hal ini persepsi dan alasan, sejalan dengan kebutuhan-kebutuhan informasi yang relevan dalam perencanaan dan pengembangan khusus kegiatan
wisata yang diinginkan. Responden yang dipilih adalah yang berada langsung di lokasi serta dengan penentuan tingkat keramaiannya aktivitas wisata tersebut. Data
yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif yang kemudian akan menjadi pengembangan pendekatan yang lebih terintegrasi dan pandangan untuk
pengelolaan wisata di Teluk Kendari.
Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Persepsi survei wisatawan, pembagian kuesioner terhadap persepsi wisatawan
yang berada di Teluk Kendari. Wisatawan ditanya melalui tujuan ataupun alasan mereka berada di lokasi dengan selain itu wisatawan ditanya terkait persepsi
mereka terhadap aktivitas dan pengelolaan mereka terhadap loksai wisata. Bentuk pertanyaan akan dibuat dalam penilaian dan pengalaman mereka berada
di lokasi wisata.
2. Inventarisasi, disusun untuk menetapkan data dasar tentang rekreasi di Teluk Kendari dengan fokus pada kegiatan di lingkungan pesisir. Informasi yang
terkandung meliputi: kepuasan terhadap pengelolaan pesisir baik dari segi perlindungan maupun informasi penggunaan ruang serta berbagai fasilitas
rekreasi kluborganisasi yang melakukan aktivitas di Teluk Kendari.
3. Partisipasi stakeholder, melakukan wawancara dan informasi masukan dari semua yang relevan dari stakeholder memungkinkan untuk berbagi potensi data
yang tersedia, dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana fungsi lingkungan pesisir.
Selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif yang kemudian akan menjadi pengembangan yang lebih terintegrasi dan pandangan
untuk pengelolaan wisata di Teluk Kendari.
3.4.3 Valuasi Wisata Ekonomi Pesisir Teluk Kendari
Untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pesisir diperlukan adanya neraca sumberdaya pesisir dan lautan yang memerlukan penilaian ekonomi
valuasi ekonomi terhadap cadangan pemanfaatan sumberdaya alam Astuti 2008. Selanjutnya Adrianto, 2006 menjelaskan valuasi ekonomi pada dasarnya
bertujuan membantu pengambil keputusan untuk menduga efisiensi ekonomi dari berbagai pemanfaatan yang mungkin dilakukan terhadap ekosistem yang ada di
wilayah pesisir. Untuk menilai ekonomi pesisir dalam kaitannya kegiatan wisata pesisir maka dilakukan penilaian menggunakan metode contingent valuation
method CVM, metode Travel cost method TCM dan Expert couplet node ECN. Penilaian menggunakan valuasi wisata dilakukan melalui wawancara
menggunakan kuesioner yang tersaji pada lampiran 1.
18