Analisis Trade Off Metode Analisis Data .1

Brown et al. 2001, mengemukakan tahapan yang harus dilakukan saat analisis trade-off, yaitu analisis stakeholders dan analisis multikriteria. Analisis stakeholder menanyakan siapa saja pihak yang berkepentingan dan memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi apa yang terjadi, serta bagaimana pihak-pihak ini berinteraksi, sehingga pada tujuan akhirnya dapat memberikan rekomendasi strategis untuk melanggengkan partisipasi para pemangku kepentingan Herdiansyah 2012. Untuk melakukan analisis stakeholder diperlukan beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Identifikasi stakeholders Identifikasi stakeholders melalui wawancara semi terstruktur. Responden yang di pilih melalui pihak-pihak mana saja yang ikut andil dalam pengelolaan teluk maupun pengguna teluk dalam hal ini pengunjung teluk. Langkah selanjutnya melakukan analisis persepsi dan partisipasi stakeholder terhadap pengelolaan pesisir Teluk Kendari terkait aktivitas wisata di teluk. 2. Menentukan kategori stakeholders dalam kelompok Penentuan kategori dilakukan dengan melihat tingkat kepentingan dan pengaruh dari stakeholder. Pemetaan stakeholder dilakukan pada matriks analisis stakeholder melalui nilai kepentingan dan pengaruh. Pada Tabel 2 dapat diketahui tingkat kepentingan stakeholeder dan Tabel 3 dapat diketahui besarnya pengaruh stakeholder. Nilai yang diperoleh masing-masing stakeholder adalah 25 poin untuk kepentingan dan 25 poin untuk pengaruh. Tabel 2 Penilaian tingkat kepentingan stakeholder. No. Variabel Indikator Skor 1 Keterlibatan Tidak terlibat Terlibat 1 proses Terlibat 2 proses Terlibat 3 proses Terlibat seluruh proses 1 2 3 4 5 2 Manfaat pengelolaan Tidak mendapat manfaat Mendapat 1 manfaat Mendapat 2 manfaat Mendapat 3 manfaat Mendapat 4 manfaat 1 2 3 4 5 3 Sumberdaya yang disediakan Tidak menyediakan Menyediakan 1 sumberdaya Menyediakan 2 sumberdaya Menyediakan 3 sumberdaya Menyediakan semua sumberdaya 1 2 3 4 5 4 Prioritas pengelolaan Tidak prioritas Kurang Cukup Prioritas Sangat prioritas 1 2 3 4 5 5 Ketergantungan terhadap sumberdaya ≤ 20 bergantung 21-40 bergantung 41-60 bergantung 61-80 bergantung 81-100 bergantung 1 2 3 4 5 Sumber : Modifikasi Indrayanti 2012. 22 Tabel 3 Penilaian tingkat pengaruh stakeholder. No. Variabel Indikator Skor 1 Aturankebijakan pengelolaan Tidak terlibat Terlibat 1 proses Terlibat 2 proses Terlibat 3 proses Terlibat seluruh proses 1 2 3 4 5 2 Peran dan partisipasi Tidak berkontribusi Berkontribusi dalam 1 point Berkontribusi dalam 2 point Berkontribusi dalam 3 point Berkontribusi dalam seluruh point 1 2 3 4 5 3 Kemampuan dalam berinteraksi Tidak ada interaksi Berinteraksi dalam 1 point Berinteraksi dalam 2 point Berinteraksi dalam 3 point Berinteraksi dalam seluruh point 1 2 3 4 5 4 Kewenangan dalam pengelolaan Tidak memiliki kewenangan Kewenangan dalam 1 proses Kewenangan dalam 2 proses Kewenangan dalam 3 proses Kewenangan dalam seluruh proses 1 2 3 4 5 5 Kapasitas sumberdaya yang disediakan Tidak menyediakan sumberdaya 1 sumberdaya 2 sumberdaya 3 sumberdaya Seluruh sumberdaya 1 2 3 4 5 Sumber : Modifikasi Indrayanti 2012. Tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder dilakukan menggunakan panduan penilaian lampiran 1 kuesioner. Selanjutnya, setelah mengetahui besarnya nilai kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder, yaitu melakukan pemetaan pada matriks kepentingan pengaruh seperti yang tersaji pada Gambar 5. Gambar 5 Matriks kuadran analisis stakeholder Sumber : Reed et al. 2009. K e p e n t i n g a P e n g a r u h Bystanders Kuadran III Subject Kuadran I Actors Kuadran IV Players Kuadran II Tinggi Tinggi 23 Posisi kuadran pada Gambar 5, menggambarkan ilustrasi posisi dan peranan yang dimainkan oleh tiap-tiap stakeholder yang terkait dengan pengelolaan mangrove. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran tersebut : 1. Kepentingan tinggi tetapi pengaruhnya rendah pada kuadran 1. 2. Kepentingan dan pengaruh yang tinggi pada kuadran 2. 3. Kepentingan dan pengaruh yang rendah pada kuadran 3. 4. Kepentingan rendah tetapi pengaruh tinggi pada kuadran 4. Pengolahan data kualitatif dari hasil wawancara dapat dikuantitatifkan dengan mengacu pada pengukuran data, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Ukuran kuantitatif terhadap identifikasi pemetaan stakeholder. Skor Nilai Kriteria Keterangan Pengaruh 1 1-5 Sangat rendah Tidak mempengaruhi pengelolaan sumberdaya 2 6-10 Rendah Kurang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya 3 11-15 Cukup Cukup mempengaruhi pengelolaan sumberdaya 4 16-20 Tinggi Mempengaruhi pengelolaan sumberdaya 5 21-25 Sangat tinggi Sangat mempengaruhi pengelolaan sumberdaya Kepentingan 1 1-5 Sangat rendah Tidak bergantung pada keberadaan sumberdaya 2 6-10 Rendah Kurang bergantung pada sumberdaya 3 11-15 Cukup Cukup bergantung pada sumberdaya 4 16-20 Tinggi Bergantung pada sumberdaya 5 21-25 Sangat tinggi Sangat bergantung pada sumberdaya Sumber : Abbas 2005. Tahapan kedua yang harus dilakukan pada analisis trade-off yaitu analisis multikriteria. Analisis multikriteria berupa proses dimana stakeholder terlibat dalam mempertimbangkan manfaat dari suatu strategi pengelolaan yang berbeda dan secara eksplisit menentukan prioritas pengelolaan. Analisis multikriteria menyediakan kerangka analisis yang menghubungkan antara isu permasalahan dan tujuan pengelolaan di masa datang melalui skenario. Skenario diperoleh dari hasil wawancara kepada stakeholder wisata di Teluk Kendari serta melalui pertimbangan peneliti terkait rencana pengembangan yang baik pada sebuah pengelolaan. Kemudian hasil skenario tersebut digunakan untuk menduga nilai output dengan indikator yang telah ditentukan. Indikator yang digunakan yaitu kriteria nilai sosial ekonomi dan ekologi, berupa jumlah pengunjung, persepsi pengelolaan pengunjung, kesediaan untuk membayar wtp perlindungan lingkungan teluk, surplus konsumen biaya perjalanan wisata, penerimaan ekonomi penunjang wisata, kualitas perairan, kondisi sedimen dan vegetasi mangrove di teluk. Analisis indikator yang telah ditentukan berdasarkan analisis multikriteria. Perhitungan atau scoring terhadap kriteria yang ditentukan, berikut ini perhitungan indikator dengan menggunakan rumus berikut: Benefit indicator X s = X - X min X max - X min x 100 24 Cost indicator X s = X max - X X max - X min x 100 Keterangan : Xs = Nilai yang telah diskorkan X = Nilai yang akan ditransformasikan menjadi skor Xmax = Nilai maksimum indikator Xmin = Nilai minimum indikator Setelah indikator-indikator dikumpulkan, selanjutnya dijumlahkan lalu di ranking untuk dipilih prioritas pengambilan keputusan dalam pengelolaan wisata tersebut berdasarkan rerata skor tertinggi.

3.4.7 Analisis Kesesuaian Wisata

Analisis kesesuaian wisata pantai di Teluk Kendari dilakukan melalui dua analisis kesesuaian. Kesesuaian wisata pantai yang pertama dilakukan berbasis ekologi sumberdaya dan kesesuaian wisata pantai yang kedua dilakukan dengan pengembangan melalui input sosial ekonomi. Kesesuaian wisata ini sebagai perencanan pengembangan kawasan sebagai kawasan rekreasi pantai. Penilaian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian karakteristik sumberdaya dan kesesuaian pengembangan wisata pantai kategori rekreasi pantai. Penentuan parameter menggunakan kriteria yang ikut berpengaruh dalam kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi pantai yang disesuaikan potensi sumberdaya dan peruntukannya. Parameter dalam kriteria kesesuaian ini tersaji dalam Tabel 5 berikut: Tabel 5 Kriteria kesesuaian sumberdaya wisata pantai kategori rekreasi pantai Parameter Bobot Kategori S1 Skor Kategori S2 Skor Kategori S3 Skor Material Dasar Perairan 5 Pasir 3 Karang Berpasir 2 Pasir, Berlumpur 1 Tipe Pantai 5 Pasir Putih 3 Pasir Putih Sedikit Karang 2 Berlumpur, Berkarang Sedikit Terjal 1 Lebar Pantai m 3 15 3 3 – 15 2 3 1 Kecepatan Arus md 3 0-0.17 3 0.17 – 0.34 2 0.34 1 Kemiringan Pantai  3 10 3 10 – 25 2 25 1 Kecerahan Perairan m 3 10 3 3 – 10 2 3 1 Penutupan Lahan Pantai 5 Lahan Terbuka, Kelapa 3 Semak Belukar Rendah, Savana 2 Hutan Bakau, Belukar Tinggi, Pemukiman, 1 Biota Berbahaya 1 Tidak Ada 3 Satu Spesies 2 Dua Spesies 1 Sumber: Modifikasi Yulianda 2007 Penentuan indeks kesesuaian sumberdaya wisata pantai kategori rekreasi menggunakan perhitungan yang didasarkan pada selisih total nilai maksimum dan 25 minimum serta rentang skor. Rentang skor yang digunakan untuk menentukan tingkat kesesuaian wisata, yakni: Rentang Skor = Total skor tertinggi – Total skor terendah Jumlah Kelas Hasil perhitungan yang diperoleh dari jumlah perkalian antara bobot dan skor disesuaikan dengan kategori klasifikasi. Kriteria kesesuaian sumberdaya tersebut dikelompokkan ke dalam 3 tiga kategori yaitu S1 sangat sesuai, S2 sesuai, S3 tidak sesuai. Berdasarkan pada nilai kesesuaian lahan untuk wisata pantai pada tabel 5 diatas diperoleh perhitungan dengan skor tertinggi 84 dan terendah 28 dengan rentang skor 19. Hasil kelas-kelas kesesuaian sumberdaya wisata adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai S1 = 68 - 84 Sesuai S2 = 48 - 67 Tidak sesuai S3 = 28 – 47 Pengembangan wisata pantai dilakukan dengan menambahkan input parameter sosial-ekonomi. parameter-parameter tersebut diantaranya aksesibilitas, infrastrukturfasilitas dan biaya perjalanan. Pertimbangan parameter tersebut didasarkan terhadap kondisi di lapangan terkait pengelolaan wisata pantai dengan peningkatan kualitas seluruh aspek yakni ekologi, sosial dan ekonomi. Selanjutnya pada tabel 6 disajikan kesesuaian pengembangan sumberdaya wisata pantai dengan input parameter sosial-ekonomi tersebut. Tabel 6 Kriteria kesesuaian pengembangan wisata pantai kategori rekreasi pantai Parameter Bobot Kategori S1 Skor Kategori S2 Skor Kategori S3 Skor Aksesibilitas Infrastruktur Fasilitas Biaya Perjalanan wisata Rp Material Dasar Perairan 3 3 3 5 Sangat mudah menuju lokasi jalan memadai, transportasi lancar Fasilitas tersedia; lebih dari dua fasilitas ada penginapan, tempat sampah, toilet umum, tempat ibadah, sarana wisata lengkap 50.000 Pasir 3 3 3 3 Mudah menuju lokasi jalan memadai, transportasi lancar Fasilitas tersedia; tidak lebih dari dua fasilitas ada penginapan, tempat sampah, toilet umum, tempat ibadah, sarana wisata lengkap 50.000 – 250.000 Karang Berpasir 2 2 2 2 Sulit menuju lokasi jalan tidak memadai, transportasi tidak lancar Hanya Salah satu Fasilitas tersedia ada penginapan, tempat sampah, toilet umum, tempat ibadah, sarana wisata lengkap 250.000 Pasir, Berlumpur 1 1 1 1 Tipe Pantai 5 Pasir Putih 3 Pasir Putih Sedikit Karang 2 Berlumpur, Berkarang Sedikit Terjal 1 Lebar Pantai m 3 15 3 3 – 15 2 3 1 Kecepatan Arus md 3 0-0.17 3 0.17 – 0.34 2 0.34 1 Kemiringan Pantai  3 10 3 10 – 25 2 25 1 Kecerahan Perairan m 3 10 3 3 – 10 2 3 1 Penutupan Lahan Pantai 5 Lahan Terbuka, Kelapa 3 Semak Belukar Rendah, Savana 2 Hutan Bakau, Belukar Tinggi, Pemukiman, 1 Biota Berbahaya 1 Tidak Ada 3 Satu Spesies 2 Dua Spesies 1 Sumber: Modifikasi Yulianda 2007 26