Sumberdaya yang dibeli Purchased Resources P

mengglobal dan tanpa batas yang jelas akan mempengaruhi kebijakan dan strategi yang akan dirumuskan sebagaimana tersebut dibawah ini : 1. Penyediaan informasi tentang sistem perikanan dan pendekatan yang partisipatif Penyediaan sistem perikanan dan pendekatan ruang dapat diartikan diantaranya : a setiap orang harus mempunyai hak untuk mendapatkan informasi dan memiliki akses menuju informasi yang lengkap, b struktur komunitas dalam masyarakat terjadi dalam suatu dialog dua arah dan keinginan berkomunikasi dapat dilakukan dengan bebas, c terjadinya partisipasi aktif dalam setiap pembentukan keputusan, d adanya akses dalam menyalurkan informasi, e keterlibatan pemangku kepentingan dapat dimulai dari munculnya ide atau gagasan pengelolaan, penyusunan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian. 2. Penyediaan mata pencaharian sampingan ataupun penganti kepada nelayan Kegiatan penangkapan ikan sangat bergantung pada kondisi alam, kondisi pada saat tidak bisa melaut nelayan mau tidak mau harus memiliki kegiatan sampingan selain memperbaiki kapal dan alat tangkap. Usaha alternatif diversifikasi usaha dapat dilakukan. Penyediaan usaha sampingan ini harus dibarengi dengan kemampuan skill nelayan antara lain dengan mengembangkan usaha pengolahan hasil perikanan, budidaya perikanan dan pemandu wisata. 3. Menyediaan kelengkapan infrastruktur yang strategis sebagai pendorong bagi pengembangan perikanan yang berkelanjutan . Kebijakan ini telah menjadi permasalahan klasik. Kelangkaan infrastruktur akan memicu ketidak operasionalan dari suatu pengembangan usaha perikanan. Strategi yang diarahkan adalah dengan menyediakan lembaga keuangan mikro sebagai salah satu lembaga pemodalan bagi nelayan. Modal usaha dapat berupa modal yang difasilitasi oleh pemerintah daerah, swasta maupun oleh masyarakat sendiri. Perencanaan pengelolaan perikanan adalah suatu proses hirarki yang menerjemahkan tujuan strategi tentang “apa” yang akan dilakukan dan strategi taktik “bagaimana” itu akan dilakukan Gavaris 2009. Berdasarkan pembahasan diatas dan kebutuhan dalam mengatur sistem pengelolaan perikanan berkelanjutan, beberapa elemen kunci model pengelolaan perikanan di KKLD Olele yang diklasifikasikan kedalam beberapa atribut, srategi dan taktik pengelolaaanya seperti pada Tabel 18. Pada Tabel 18, atribut yang ditampilkan merupakan ciri khas yang dianggap paling mendekati yang diterjemahkan dari beberapa masalah dan kondisi di KKLD Olele. Respon dari semua atribut ditransformasi kedalam bentuk strategi berdasarkan input dari hasil analisis dan kondisi penguatan kelembagaan berdasarkan survei dilapangan Gambar 13. Strategi dimaksud berhubungan erat dengan tujuan pengelolaan dan meminimalisir dampak negatif terhadap aktivitas penangkapan ikan. Untuk implementasi dari strategi yang ada yaitu melalui taktik pengelolaan. Tabel 18. Model pengelolaan perikanan berkelanjutan di KKLD Olele Atribut Strategi Taktik pengelolaan - Spesies tangkapan - Sosialisasi penangkapan - Keahlian nelayan - Alat tangkap - Ukuran kapal - Peraturan formal pengelolaan perikanan lokal Indikator EF, HANPP dan EMERGY : - Memaksimalkan luasan area penangkapan - Efektivitas dan efisiensi nelayan dalam pemanfaatan sumber daya perikanan lokal - Mengetahui daerah-daerah penangkapan ikan. Ini akan berhubungan dengan input sumberdaya yang di beli F, lokasi Penangkapan R, sumberdaya non terbarukan N - Kontrol tangkapan - Spesifikasi dan Selektifitas alat tangkap - Perlindungan area - Peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan terhadap nelayan - Ketersediaan aturan formal pengelolaan perikanan lokal dan penerapan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran aturan Sumber : Modifikasi dari Gavaris 2009 Gambar 13 memperlihatkan bahwa masing-masing atribut bisa diterjemahkan kedalam bentuk strategi untuk perikanan berkelanjutan di KKLD Olele. Gavaris 2009 menjelaskan bahwa strategi merupakan keputusan tentang acuan yang tepat yang berhubungan dengan “apa” yang akan dilakukan. Sementara pada keputusan pada tingkat ukuran manajemen yaitu pada taktik pengelolaan yang berhubungan dengan “bagaimana” itu dilakukan.