Tenaga Kerja Labor S

Perencanaan pengelolaan perikanan adalah suatu proses hirarki yang menerjemahkan tujuan strategi tentang “apa” yang akan dilakukan dan strategi taktik “bagaimana” itu akan dilakukan Gavaris 2009. Berdasarkan pembahasan diatas dan kebutuhan dalam mengatur sistem pengelolaan perikanan berkelanjutan, beberapa elemen kunci model pengelolaan perikanan di KKLD Olele yang diklasifikasikan kedalam beberapa atribut, srategi dan taktik pengelolaaanya seperti pada Tabel 18. Pada Tabel 18, atribut yang ditampilkan merupakan ciri khas yang dianggap paling mendekati yang diterjemahkan dari beberapa masalah dan kondisi di KKLD Olele. Respon dari semua atribut ditransformasi kedalam bentuk strategi berdasarkan input dari hasil analisis dan kondisi penguatan kelembagaan berdasarkan survei dilapangan Gambar 13. Strategi dimaksud berhubungan erat dengan tujuan pengelolaan dan meminimalisir dampak negatif terhadap aktivitas penangkapan ikan. Untuk implementasi dari strategi yang ada yaitu melalui taktik pengelolaan. Tabel 18. Model pengelolaan perikanan berkelanjutan di KKLD Olele Atribut Strategi Taktik pengelolaan - Spesies tangkapan - Sosialisasi penangkapan - Keahlian nelayan - Alat tangkap - Ukuran kapal - Peraturan formal pengelolaan perikanan lokal Indikator EF, HANPP dan EMERGY : - Memaksimalkan luasan area penangkapan - Efektivitas dan efisiensi nelayan dalam pemanfaatan sumber daya perikanan lokal - Mengetahui daerah-daerah penangkapan ikan. Ini akan berhubungan dengan input sumberdaya yang di beli F, lokasi Penangkapan R, sumberdaya non terbarukan N - Kontrol tangkapan - Spesifikasi dan Selektifitas alat tangkap - Perlindungan area - Peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan terhadap nelayan - Ketersediaan aturan formal pengelolaan perikanan lokal dan penerapan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran aturan Sumber : Modifikasi dari Gavaris 2009 Gambar 13 memperlihatkan bahwa masing-masing atribut bisa diterjemahkan kedalam bentuk strategi untuk perikanan berkelanjutan di KKLD Olele. Gavaris 2009 menjelaskan bahwa strategi merupakan keputusan tentang acuan yang tepat yang berhubungan dengan “apa” yang akan dilakukan. Sementara pada keputusan pada tingkat ukuran manajemen yaitu pada taktik pengelolaan yang berhubungan dengan “bagaimana” itu dilakukan. Praktik penangkapan ikan secara langsung atau tidak langsung dapat mengancam keberlanjutan ekologi dan ekonomi perikanan sehingga membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh. Strategi pengelolaan perikanan yang berkelanjutan harus dijalankan dalam satu kesatuan dalam pengawasan dan pengendalian para pemangku kepentingan yang terlibat dalam perikanan tangkap. Strategi dalam produksi atau kegiatan perikanan secara umum diharapkan mampu untuk memperkecil dampak yang timbul. Efisiensi pemanfaatan ruang ekologis dan input sumberdaya dalam pengembangan sistem produksi perikanan akan membantu dalam perikanan berkelanjutan. Gambar 13. Transformasi atribut kedalam bentuk strategi berdasarkan analisis keberlanjutan dan survei di KKLD Olele.

5.4. Pembahasan Umum

Efisiensi dari sistem produksi perikanan di KKLD Olele akan sangat ditunjang oleh efisiensi penggunaan faktor produksi. Faktor-faktor produksi antara lain 1 tenaga kerja, 2 BBM, 3 perahu yang meliputi panjang kapal berhubungan dengan kemampuan perahu dalam menampung ikan dan kekuatan mesin perahu, 4 alat tangkap yang digunakan meliputi panjang alat tangkap dalam meter, ukuran mesh lubang jaring dalam inch, 5 perbekalan yang dibawa nelayan, 6 Pengalaman nelayan yaitu kemampuan nelayan dalam menggunakan alat tangkap perikanan, semakin ahli seorang nelayan akan semakin cepat seorang nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap perikanan tersebut. Kombinasi dari Atribut - Spesies tangkapan - Sosialisasi penangkapan - Keahlian nelayan - Alat tangkap - Ukuran kapal - Area penangkapan - Peraturan formal pengelolaan perikanan lokal Strategi Indikator EF, HANPP dan EMERGY : - Memaksimalkan luasan area penangkapan - Efektivitas dan efisiensi nelayan dalam pemanfaatan sumber daya perikanan lokal - Mengetahui daerah-daerah penangkapan ikan. Ini akan berhubungan dengan input sumberdaya yang di beli F, lokasi penangkapan R, sumberdaya non terbarukan N