primer Pauly and Christensen 1995, 2 produksi aktual produksi tiap spesies ikan volume landing, 3 kandungan energi tiap spesies ikan Adrianto dan
Matsuda, 2004. Hasil analisis dalam bentuk diagram balok ditampilkan pada Gambar 8 dan Lampiran 3.
Tabel 17. Perhitungan exosomatic energy lokal dan regional
Tahun Produksi
AktualNPP PPR kJ
HANPP kJ Colonizing
Efficiency Rasio
HANPP NPP
Lokal kJ
kJ kJ
2007 30 206 600
1 602 624 618 1 572 418 018
1.92 52.06
2008 39 866 357
2 053 057 490 2 013 191 133
1.98 50.50
2009 29 572 154
1 792 517 594 1 762 945 440
1.68 59.62
2010 30 527 780
1 829 624 872 1 799 097 092
1.70 58.93
Rata- rata
32 543 223 1 819 456 144
1 786 912 921 1.82
55.28 Regional
kJ kJ
kJ 2007
62 344 462 4 167 666 949
4 105 322 487 1.52
65.85 2008
44 700 679 2 816 034 171
2 771 333 492 1.61
62.00 2009
45 442 871 2 629 509 817
2 584 066 946 1.76
56.86 2010
48 372 148 2 951 227 086
2 902 854 938 1.67
60.01
Rata- rata
50 215 040 3 141 109 506
3 090 894 466 1.64
61.18
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 17 diatas menunjukkan bahwa pada tingkat lokal Desa Olele menunjukkan bahwa rata-rata exomatic energy perikanan dari tahun 2007-2010
sebesar 1.79x10
9
kJ dengan efisiensi koloni ikan yang tertangkap sebesar 1.82 dan rasio HANPP-NPP sebesar 55.28. Bila dibandingkan dengan tingkat lokal nilai
dari exomatic energi pada tingkat regional lebih besar yaitu 3.09x10
9
dengan efisiensi 1.64 dengan rasio HANPP-NPP sebesar 61.18. Hasil analisis
menunjukkan pesentase efisiensi koloni pada nelayan lokal lebih besar dibandingkan dengan efisiensi koloni pada nelayan regional. Hal ini berarti bahwa
nelayan lokal mengeluarkan energi yang besar dalam memenuhi kebutuhan produktivitas primernya dibandingkan dengan nelayan regional.
Gambar 12 memperlihatkan perbandingan antara HANPP Lokal dan Regional. Besarnya nilai HANPP Perikanan sangat bergantung pada hasil
tangkapan tiap jenis ikan dan kandungan energi pada tiap energi ikan. Gambar
kJ
HANPP
500,000,000 1,000,000,000
1,500,000,000 2,000,000,000
2,500,000,000 3,000,000,000
3,500,000,000
PPRo PPRh
Regional
kJ
HANPP
200,000,000 400,000,000
600,000,000 800,000,000
1,000,000,000 1,200,000,000
1,400,000,000 1,600,000,000
1,800,000,000 2,000,000,000
PPRo PPRh
Lokal
diatas terlihat bahwa perbandingan kebutuhan produktivitas primer potensial PPR
o
dengan HANPP untuk tingkat regional lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat lokal.
Gambar 12. HANPP Perikanan Lokal dan Regional Analisis HANPP untuk mengukur seberapa besar dominasi manusia atau
intensitas kolonisasi sosial ekonomi yang diberikan ekosistem teresterial atau wilayah Haberl et al. 2004. Tingginya HANPP pada tingkat regional
menunjukkan bahwa tingginya intensitas koloni sosial ekonomi dalam memanfaatkan ekosistem, hal ini berhubungan erat dengan jumlah nelayan,
tingginya intensitas penangkapan, alat tangkap yang lebih beragam serta luasnya daerah tangkapan, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pada tingkat lokal.
Tingginya intensitas penangkapan dikhawatirkan dapat mengakibatkan penurunan kelimpahan populasi dan merunnya rata-rata ukuran ikan. Jika semua individu
dewasa ditangkap dan gagal matang gonad maka tidak ada lagi pemijahan yang menyuplai anak ikan untuk rekruitmen.
Rendahnya HANPP di Desa Olele atau pada tingkat lokal selain karena alat tangkap yang masih tergolong sederhana juga karena adanya keterbatasan lahan
atau area penangkapan. Adanya zonasi perairan di KKLD Olele secara langsung atau tidak langsung disatu sisi memberikan dampak terhadap pergurangan luasan