Energi dan Hirarki Emergy
bahwa pengelolaan sumberdaya perikanan meliputi penataan pemanfaatan sumberdaya ikan, pengelolaan ikan serta pengelolaan kegiatan manusia.
Pembangunan perikanan yang berkelanjutan sustainable merupakan proses yang menggabungkan beberapa pendekatan aturan main yang praktis
seperti mengetahui dinamika populasi perikanan, strategi praktis dalam pengelolaan perikanan seperti menghindari penangkapan yang berlebihan,
membatasi praktek penangkapan ikan yang merusak dan ilegal, mendirikan kawasan lindung, memulihkan perikanan yang gagal collapsed, menggabungkan
semua eksternalitas yang terlibat dalam pemanfaatan ekosistem laut dalam konteks ekonomi perikanan, mendidik para pemangku kepentingan dan
masyarakat luas dan mengembangkan program sertifikasi independen dalam pemanfaatan ekonomi sumberdaya perikanan. FAO 1997 menjelaskan bahwa
pengelolaan sumberdaya ikan adalah suatu proses yang terintegrasi mulai dari pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pengambilan
keputusan, alokasi sumber dan implementasinya dalam rangka menjamin kelangsungan produktivitas serta percapaian tujuan pengelolaan.
Gambar 6. Bentuk segitiga pembangunan perikanan berkelanjutan Charles
2001.
Keberlanjutan Ekologi
Keberlanjutan Sosial Ekonomi
Keberlanjutan Komunitas
Keberlanjutan Institusi
Gambar 6 menjelaskan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan perikanan yang berkelanjutan seperti yang dikemukakan oleh
Charles 2001 yang seharusnya mengakomodasi aspek diantaranya: Ecological sustainability keberlanjutan ekologi. Dalam pandangan ini
memelihara keberlanjutan stokbiomass sehingga tidak melewati daya dukungnya, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas dari ekosistem menjadi
konsern utama. Socioeconomic sustainability keberlanjutan sosioekonomi. Konsep ini
mengandung makna bahwa pembangunan perikanan harus memperhatikan keberlanjutan dari kesejahteraan pelaku perikanan baik pada tingkat individu.
Dengan kata lain mempertahankan atau mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi merupakan konsern dalam keberlanjutan ini.
Community sustainability. Mengandung makna bahwa keberlanjutan kesejahteraan dari sisi komunitas atau masyarakat haruslah menjadi perhatian
pembangunan periakanan yang berkelanjutan. Institutional sustainability keberlanjutan kelembagaan. Mengandung makna
bahwa keberlanjutan kelembagaan yang memelihara aspek finansial dan administrasi yang sehat merupakan prasayaratdari ketiga pembangunan
berkelanjutan diatas Khususnya dalam bidang perikanan, konferensi dunia tentang pembangunan
berkelanjutan The World Summit on Sustainable Development yang diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan, Agustus 2002 yang juga
membahas tentang pembangunan berkelanjutan perikanan yang menargetkan bahwa stok ikan harus dapat dipulihkan ke tingkat yang berkelanjutan pada tahun
2015 untuk mencapai tujuan tangkapan maksimum lestari maximum sustainable yield
MSY Garmendia et al. 2010; Satia 2003. Dalam pelaksanaannya di Indonesia pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengelola
sumberdaya ikan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 31 tahun 2004. Dalam undang-undang tersebut pemerintah diberi mandat dalam mengelola
sumberdaya alam, khususnya sumberdaya ikan untuk kesejahteraan rakyat. Nikijuluw 2002 menjelaskan bahwa keterlibatan pemerintah didalam
pengelolaan sumberdaya ikan diwujudkan dalam tiga fungsi, yaitu: