Rasio Beban Lingkungan Environmental Loading RatioELR

keseluruhan faktor produksi tersebut akan sangat mempengaruhi efisiensi terhadap produksi tangkapan. Hasil yang maksimal dalam suatu sistem produksi memerlukan pengeluaran energi yang besar dalam memenuhi kebutuhan produktivitas. Efisiensi koloni usaha penangkapan seperti yang ditampilkan pada Tabel 15 mengambarkan bahwa efisiensi energi hasil tangkapan ikan di KKLD Olele oleh nelayan lebih besar walaupun dengan kondisi alat tangkap yang tergolong sederhana. Menurut Saragih 1980 yang dikutip Suyasa 2007 mengemukakan bahwa terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan didalam mempelajari efisiensi suatu usahap, yaitu melalui pendekatan efisiensi harga allocative efficiency, pendekatan efisiensi teknik technical efficiency dan yang terakhir adalah melalui pendekatan kombinasi antara efisiensi harga dan efisiensi teknik atau yang lebih dikenal dengan efisiensi ekonomi. Sistem pemasaran hasil tangkapan ikan yang ada di Desa Olele dilakukan melalui nelayan pengumpul. Di Desa Olele nelayan pengumpul sebagai koordinator yang mencatat dan mengumpulkan hasil tangkapan beberapa kelompok nelayan untuk dipasarkan ke TPI. Nelayan pengumpul tidak langsung membayar atau membeli ke nelayan melainkan merupakan nelayan yang membantu memasarkan hasil tangkapan dengan pembagian hasil yang sudah disepakati yaitu 20 untuk nelayan pengumpul dan 80 untuk nelayan pemilik hasil tangkapan. Hasil tangkapan ini yang dipasarkan ke TPI yang ada di Kota Gorontalo dengan jarak tempuh satu jam perjalanan darat. Menurut Suyasa 2007 secara empiris hampir seluruh nelayan merupakan penerima harga price taker, baik dalam pasar masukan input maupun pasar keluaran output, sehingga daya tawar bergaining position nelayan di pasar sangat rendah. Dengan kondisi seperti ini, maka para nelayan cenderung mengejar efisiensi teknis didalam upaya memaksimumkan produktivitasnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi baik secara internal maupun eksternal akan mempengaruhi efisiensi input-output produktivitas penangkapan. Dari hasil analisis sintesis emergy menunjukkan bahwa kontribusi input energi kegiatan penangkapan ikan terhadap kondisi perekonomian nelayan di Desa Olele berpengaruh nyata dan tergolong dalam perekonomian yang sedang berkembang.

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan serangkaian analisis yang dilakukan, maka status keberlanjutan perikanan di KKLD Olele dapat ditelaah. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Hasil analisis emergy menunjukkan bahwa kegiatan perikanan secara umum dianggap seimbang dengan kondisi ekonomi setempat. Dengan penggunaan alat tangkap yang tergolong sederhana, dampak yang diakibatkan dari kegiatan perikanan di kawasan ini sangat rendah dengan kata lain tidak berdampak pada stressnya ekosistem perairan secara umum. 2. Indeks Keberlanjutan Emergy ESI sebesar 7.48 sejyr menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ini tergolong berkelanjutan jangka panjang. Secara umum kegiatan perikanan di kawasan ini masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan dengan tetap mengedepankan fungsi kontrol terhadap keberlanjutan sumberdaya perikanan, sehingga dalam pelaksanaannya nelayan lokal tetap diperhatikan keberlanjutannya. Keberlanjutan ruang untuk metabolisme sistem sosial ekologi perikanan di kawasan ini adalah sebesar 1.96 km 2 kapita atau masih dalam kondisi undershoot artinya pemanfaatan ruang ecological footprint EF perikanan lebih kecil dari luasan kategori sesuai untuk penangkapan ikan sehingga ada ruang dan waktu dimana sumberdaya memiliki kesempatan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi ekologisnya. Dengan nilai HANPP yang rendah menunjukkan bahwa dominasi nelayan terhadap kegiatan produksi perikanan belum maksimal hal dipengaruhi oleh kondisi peralatan operasi penangkapan yang relatif sederhana dan pengurangan area penangkapan akibat zonasi. 3. Penerapan model pengelolaan dengan menerjemahkan tujuan strategi tentang “apa” yang akan dilakukan dan strategi taktik pengelolaan yang berhubungan dengan “bagaimana” itu dilakukan adalah dianggap paling efisien untuk perikanan berkelanjutan.