Kesukaan panelis terhadap banyak busa sabun cair

Sig. 0,05. Dan melalui uji Tukey diketahui bahwa kekentalan sampel sabun cair K00 berbeda nyata terhadap kekentalan ketiga sampel sabun cair lainnya K04, K10 dan K14. Sehingga dapat diketahui bahwa dengan adanya penambahan kitosan dan karagenan akan meningkatkan tingkat kesukaan panelis terhadap sabun cair, hal ini dapat dilihat dari Gambar 12. Dengan tidak adanya penambahan kitosan dan karagenan menghasilkan produk sabun cair yang tingkat kekentalannya rendah encer sehingga kurang disukai oleh panelis. Kekentalan sampel terpilih jika dibandingkan ketiga kontrol negatif tersebut merupakan kekentalan yang paling disukai oleh panelis, hal ini dapat dilihat dari rata-rata penilaian organoleptik pada kekentalan produk. Kekentalan sampel terpilih K14 jika dibandingkan dengan kontrol positif masih berada dibawahnya. Namun jika diuji secara statistik dapat diketahui bahwa kekentalan pada sabun cair sampel terpilih tidak berbeda nyata dengan sabun cair kontrol positif Sig. 0,05. Kesukaan panelis terhadap sabun cair dapat berbeda- beda, umumnya panelis menyukai sabun cair yang tingkat kekentalannya tidak terlalu rendah cair dan tidak terlalu tinggi kental dan memiliki nilai viskositas di atas standar umum kekentalan produk sabun cair yaitu 400-4000 cPs Williams dan Schmitt 2002.

4.2.1.3. Kesukaan panelis terhadap banyak busa sabun cair

Busa merupakan salah satu parameter yang penting yang digunakan untuk menilai tingkat kesukaan konsumen terhadap produk sabun cair. Meskipun busa bukan merupakan parameter yang dapat menunjukkan daya membersihkan suatu produk sabun, akan tetapi kebanyakan konsumen lebih suka sabun yang memiliki busa yang banyak daripada sabun yang memiliki busa yang sedikit. Penilaian panelis terhadap jumlah busa sabun dilakukan dengan menggosok-gosokkan sabun cair pada tangan yang kemudian dibasahi. Kisaran nilai organoleptik banyak busa yang diberikan oleh panelis berkisar antara 2 tidak suka hingga 7 sangat suka. Rata-rata penilaian organoleptik sabun cair yang dihasilkan berkisar antara 5,03–5,33. Rata-rata penilaian banyaknya busa sabun cair dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Histogram uji mutu hedonik terhadap banyak busa Berdasarkan Gambar 13. dapat diketahui bahwa rata-rata penilaian terendah yang diberikan panelis terhadap sabun cair yaitu pada kontrol negatif tanpa penambahan kitosan dan tanpa penambahan karagenan. Sampel yang terpilih memiliki nilai rata-rata tertinggi yang diberikan oleh panelis. Jika sampel terpilih dengan ketiga kontrol negatif dibandingkan melalui uji statistik dapat diketahui bahwa dengan adanya penambahan baik itu kitosan dan karagenan tidak berpengaruh nyata terhadap banyak busa sabun cair yang dihasilkan Sig. 0,05. Karakteristik busa sabun dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: adanya bahan aktif sabun atau surfaktan, penstabil busa dan bahan-bahan penyusun sabun cair lainnya Amin 2006. Faktor eksternal yang mempengaruhi banyak busa adalah jumlah air yang digunakan untuk pembentukan busa dan udara yang terperangkap Shaw 1991. Jika diuji secara statistik, banyak busa pada sabun cair sampel terpilih tidak berbeda nyata ketimbang sabun cair kontrol positif Sig. 0,05. Dan dapat diketahui bahwa penilaian panelis terhadap banyak busa sampel lebih disukai dibandingkan dengan sabun kontrol positif. Hal ini mungkin dikarenakan adanya penambahan kitosan pada pembuatan sabun cair. Menurut Brzeski 1987 dalam Amin 2006, kitosan memiliki sifat sebagai penstabil pada produk kosmetika, salah satunya adalah sebagai penstabil busa. Kitosan yang memiliki sifat reaktivitas kimia yang tinggi menyebabkan kitosan mampu mengikat air dan minyak. Hal ini didukung oleh adanya gugus polar dan non polar yang dikandungnya. Karena kemampuan tersebut, kitosan dapat digunakan sebagai penstabil busa.

4.2.1.4. Kesukaan panelis terhadap post effect sabun cair