Tabel 3. Unit-unit monomer karagenan.
Fraksi karagenan Monomer
Kappa D-galaktosa 4-sulfat
3,6-anhidro-D-galaktosa Iota
D-galaktosa 4-sulfat 3,6-anhidro-D-galaktosa 2-Sulfat
Lambda D-galaktosa 2-sulfat
D-galaktosa 2,6-disulfat Sumber: Towle 1973
Karagenan terutama digunakan dalam industri makanan dengan beberapa aplikasi dalam industri toiletries Anonim 2004. Daya kelarutan karagenan pada
berbagai media pelarut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Daya kelarutan karagenan pada berbagai media pelarut
Sumber: cPKelco ApS 2004 dan Glicksman 1983
2.2.3. Aplikasi karagenan
Karagenan sangat penting peranannya sebagai stabilisator pengatur keseimbangan, thickener bahan pengental, pembentukan gel, pengemulsi dan
lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. Perlu ditambahkan bahwa
dewasa ini sekitar 80 persen produksi karagenan digunakan dalam produk makanan Winarno 1996.
2.3. Minyak Kelapa
Minyak atau lemak termasuk dalam golongan lipid netral. Komponen utama penyusun lemak atau minyak adalah trigliserida. Trigliserida terdiri dari
kombinasi dari berbagai macam asam lemak yang terikat dengan gugus gliserol oleh ikatan ester. Asam lemak merupakan komponen dari minyak atau lemak
yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun. Asam lemak ini terdiri
dari dua bagian, yaitu gugus karboksil dan rantai hidrokarbon yang berikatan dengan gugus karboksil SDA 2001.
Berdasarkan kejenuhan, asam lemak dibagi menjadi 3, yaitu asam lemak jenuh saturated, asam lemak tak jenuh tunggal monounsaturated, dan asam
lemak tak jenuh ganda polyunsaturated. Pada asam lemak tak jenuh tunggal, terdapat ikatan rangkap C=C. Pada asam lemak tak jenuh ganda, dua atau lebih
atom hidrogennya hilang, sehingga terdapat beberapa ikatan rangkap C=C Yasya 2007.
Kekhasan dan khasiat minyak kelapa murni terletak pada kandungan asam lemaknya yang sebagian besar terdiri dari asam lemak rantai sedang medium
chain fatty acid, MCFA. MCFA adalah asam lemak yang memiliki atom karbon 8-12, contohnya asam kaprilat C8:0, asam kaprat C10:0 dan asam laurat
C12:0. Ketiga jenis asam lemak jenuh ini, bersama asam miristat C14:0 dan asam palmitat C16:0 membentuk sebagian besar asam lemak dalam minyak
kelapa, khususnya minyak kelapa murni. Telah diketahui bahwa minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi yaitu sekitar 92, lebih tinggi
dibandingkan minyak lainnya. Perbedaan kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh sangat berpengaruh pada sifat minyak tersebut Yasya 2007.
Hasil penelitian pada dekade 1990 mengungkapkan fakta yang mampu membalikkan anti minyak tropis bahwa ternyata minyak kelapa mempunyai
khasiat yang besar bagi kesehatan. Asam laurat yang merupakan asam dominan yang terkandung pada minyak kelapa dan asam kaprat ternyata memiliki khasiat
sebagi anti virus, anti bakteri, dan anti protozoa NTFP 2003. Asam laurat ini membuat minyak kelapa menjadi berbeda dari semua minyak nabati lain dan
mampu menambah kesehatan bagi tubuh. Di daerah tropis, minyak kelapa berbentuk cair pada suhu 26-35
o
C, dan membeku pada suhu lebih rendah dari itu. Titik cair minyak beku adalah sekitar
26-27
o
C. Menurut standar yang dikeluarkan Asia Pacific Coconut Community APCC untuk minyak kelapa murni atau virgin coconut oil VCO, berat jenis
relatif minyak kelapa murni yang baik adalah 0,915-0,920 dengan indeks bias pada 400C berkisar antara 1,4480-1,4492 Yasya 2007.
2.4. Sabun Cair