Uji kadar alkali bebas

Tabel 14. Hasil pengujian cemaran mikroba angka lempeng total produk. Parameter Kontrol Negatif Sampel K14 SNI 06-4085-1996 Jumlah koloni hari ke-0 koloniml 1 x 10 1 1 x 10 1 Maks. 1 x 10 5 Jumlah koloni hari ke-30 koloniml 1 x 10 1 1 x 10 1 Berdasarkan Tabel 14. dapat diketahui bahwa pada produk sabun cair kontrol negatif maupun pada sabun cair sampel K14 tidak terdapat koloni yang tumbuh, baik pada pengujian di hari ke-0 maupun pada pengujian di hari ke-30. Jika kedua produk di atas dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan dalam SNI 06-4085-1996, maka kedua produk di atas memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Mikroba tidak dapat tumbuh pada produk sabun cair yang dihasilkan mungkin karena pH produk sabun cair yang cenderung basa dan pada proses pembuatannya dilakukan pada suhu berkisar 70-80 o C. Kondisi ini merupakan bukan kondisi yang optimum untuk pertumbuhan mikroba. Mikroba memiliki pH optimum berkisar 3,8-5,6 dan dapat tumbuh optimum pada suhu 22-37 o C Stainer et al. 1976 dalam Fahmitasari 2004. Formulasi sabun cair dan produk kosmetika lainnya pada umumnya ditambahkan bahan preservatif. Fungsi dari penambahan bahan preservatif salah satunya adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada produk Salam 2003. Walaupun pada kontrol negatif tidak tumbuh mikroba, penambahan bahan seperti kitosan pada produk sabun cair dirasa perlu guna memperpanjang daya simpan produk sabun cair. Kitosan merupakan bahan preservatif dari alam. Biasanya sabun dipasaran menggunakan formaldehyde sebagai bahan preservatif. Penggunaan bahan ini pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi Harry 1975. Data pengujian angka lempeng total produk dapat dilihat pada Lampiran 17.

4.2.4. Uji kadar alkali bebas

Prinsip dari analisis kadar alkali bebas adalah mentitrasi alkali bebas dalam hal ini adalah KOH yang terdapat dalam contoh dengan menggunakan larutan baku asam SNI 06-4085-1996. Adanya alkali bebas dapat disebabkan oleh penambahan KOH pada sabun cair. Kandungan alkali bebas di dalam sabun cair menunjukkan kelebihan jumlah alkali di dalam sabun cair yang tidak bereaksi dengan asam lemak. Hasil pengujian kadar alkali bebas, produk sabun cair sampel K14 mengandung alkali bebas sebesar 0,017 . Hasil penghitungan kadar alkali bebas dapat dilihat dari Lampiran 18. Seperti diketahui proses dasar pembuatan sabun tersebut adalah dengan cara menyabunkan lemak dengan alkali. Suatu sabun cair yang baik kualitasnya kadar alkali bebas yang masih tersisa tidak boleh melebihi 0,22 yang dihitung sebagai K 2 0 WHO Collaborating Centre for Quality Assurance of Essential Drugs 1990. Kelebihan kadar alkali dari batasan resmi tersebut dapat menimbulkan kerugian konsumen, berupa kerusakan kulit seperti iritasi kulit. Berdasarkan perhitungan kadar alkali bebas dapat diketahui bahwa sabun cair sampel K14 tidak beresiko menyebabkan iritasi kulit. Tingginya kadar alkali pada produk sabun mandi yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat luas, seperti telah dikemukakan, dapat menimbulkan kerusakan kulit dan bentuk iritasi lainnya, terutama pada bayi dan anak-anak. Contoh perhitungan kadar alkali bebas dapat dilihat pada Lampiran 19.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian tahap pertama menunjukkan formulasi konsentrasi larutan stok kitosan yang digunakan adalah 1, 3 dan 5 . Penambahan larutan stok karagenan sebesar 1, 2, 3 dan 4 . Sementara itu, gliserin ditambahkan sebanyak 5 ml dan sisanya adalah sukrosa, akuades dan bahan dasar penyusun sabun. Pengujian karakteristik menunjukkan bahwa tidak semua perlakuan kitosan dan karagenan yang diuji telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam SNI 06-4085-1996 tentang sabun mandi cair. Bobot jenis yang didapatkan hasil dari perlakuan kitosan dan karagenan adalah 1,070–1,128 gml. Pengujian statistik menunjukkan bahwa penambahan kitosan, karagenan dan kombinasi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap bobot jenis sabun mandi cair yang dihasilkan. Untuk pengujian pH produk, diperoleh bahwa produk yang dihasilkan memiliki pH yang cukup basa, yakni 9,13–9,41. Melalui uji statistik, penambahan karagenan akan berpengaruh nyata terhadap tingkat keasaman sabun mandi cair yang dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi stock karagenan yang digunakan maka pH sabun cair akan meningkat. Berdasarkan pengujian-pengujian tersebut didapatkan perlakuan terbaik yaitu K14 penambahan stok kitosan 5 dan karagenan 4 . Hasil uji kelembaban sabun cair menghasilkan sabun cair yang memiliki persentase berat produk hingga jam ke-5 berkisar antara 74,02-89,86 . Penambahan kitosan dan karagenan pada produk sabun mandi cair akan mempengaruhi tingkat kelembaban sabun mandi cair. Semakin tinggi kitosan dan karagenan yang ditambahkan pada sabun cair maka tingkat kelembaban sabun cair semakin tinggi. Penelitian tahap kedua dilakukan pengujian organoleptik dengan membandingkan tiga jenis kontrol negatif tanpa kitosan dan karagenan, penambahan kitosan saja, dan penambahan karagenan dengan sampel terpilih K14 dan dengan kontrol positif. Melalui pengujian statistik, jika sampel terpilih dibandingkan dengan ketiga kontrol negatif dapat diketahui bahwa dengan adanya penambahan kitosan dan karagenan akan mempengaruhi kekentalan, banyak busa, post effect, dan penilaian umum panelis terhadap sabun mandi cair yang