5. Tidak ada multikolinearitas antara variabel penjelas satu dengan yang lainnya.
6. € didistibusikan secara normal dengan rata-rata dan varians yang diberikan
oleh asumsi 1 dan 2. Apabila semua asumsi yang mendasari model tersebut terpenuhi maka
suatu fungsi regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan pendugaan dengan metode OLS dari koefisien regresi adalah penduga tak bias linier terbaik best
linier unbiased estimator atau BLUE. Sebaliknya jika ada asumsi dalam model
regresi yang tidak terpenuhi oleh fungsi regresi yang diperoleh maka kebenaran pendugaan model tersebut atau pengujian hipotesis untuk pengambilan keputusan
dapat diragukan. Penyimpangan 2, 3, dan 5 memiliki pengaruh yang serius sedangkan asumsi 1,4, dan 6 tidak.
2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap omzet dan pengeluaran konsumsi rumah Tangga di kota Bogor yang dilakukan oleh yang
dilakukan oleh Rahmadini 2007. Penelitian dilakukan dengan menggunakan uji statistik berupa uji t terhadap pendapatan dan pengeluaran sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM serta analisis data kemudian dilakukan secara kualitatif dan dijabarkan dalam pendeskripsian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa adanya kenaikan harga BBM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan rumah tangga pengojeg motor. Sementara itu, kenaikan harga BBM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg motor.
Analisis antara sistem transportasi, struktur kota dan konsumsi BBM diteliti oleh Mudjiastuti 2004. Mudjiastuti menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang erat antara struktur kota dengan konsumsi BBM, ada hubungan yang erat anatara transportasi terhadap konsumsi BBM dan truk merupakan
indikator paling kuat. Analisis evaluasi kebijakan subsidi nonBBM yang dilakukan oleh
Handoko 2005 menyimpulkan bahwa beban subsidi nonBBM lebih ringan dibandingkan dengan subsidi BBM. Secara total beban subsidi non-BBM relatif
stabil dari tahun ke tahun walaupun ada beberapa subsidi yang mengalami penurunan, akan tetapi ada juga subsidi yang mengalami kenaikan. Beban subsidi
listrik, bunga kredit program, dan pangan mengalami penurunan pada 2006 sedangkan beban subsidi pupuk dan benih mengalami peningkatan.
Analisis mengenai persoalan pada subsidi BBM yang dilakukan oleh Nugroho 2004 menyimpulkan bahwa secara akuntansi subsidi BBM tidak
terdapat kaitan antara pendapatan dan penjualan minyak mentah dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan BBM di dalam negeri. Subsidi BBM telah
berkembang melampaui kemampuan dari pendapatan ekspor minyak bumi untuk menanggung beban subsidi BBM tersebut. Oleh karena itu, secara bertahap
subsidi BBM perlu dihapuskan.
2.10 Kerangka Pemikiran Operasional