khusus penyewaan mobil. Pangkalan penyewaan mobil pick up banyak terdapat di Jakarta dan Bogor, beberapa pemilik usaha yang meyewakan mobil pick up di
pangkalan inilah yang menjadi responden. Lokasi pangkalan yang menjadi tempat penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Lokasi Penelitian dan Distribusi Responden Jasa Angkutan Barang terhadap Kenaikan Harga BBM
No. Lokasi Jasa Usaha Angkutan Barang
Jumlah Responden 1.
Pasar Tanah Abang, Jakarta 3
2. Darmawangsa, Jakarta
11 3.
Adiyaksa, Lebak Bulus, Jakarta 2
4. Pasar Kebayoran Lama, Jakarta
9 5.
Pasar Cibinong, Bogor 3
6. Hotel Duta Berlian, Bogor
2 7.
Sindang Barang, Bogor 8
8. Pasar Induk Kemang Bogor
9 9.
Jalan Yasmin, Bogor 2
10. Pasar Bogor
5 11.
Pasar Anyar, Bogor 1
12. Jalan Cipaku, Bogor
5 Total Responden
60
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Respon terhadap Kenaikan
Harga BBM
Respon pengusaha jasa angkutan barang terhadap kenaikan harga BBM, diperoleh sebanyak 60 responden yang dimintai pendapatnya mengenai kenaikan
harga BBM , sebanyak 25 responden 41, 67 persen menyatakan tidak setuju dengan kenaikan harga BBM dan 35 responden 58,33 persen menyatakan setuju
dengan kenaikan harga BBM. Responden yang tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM memiliki alasan yang sama. Mereka khawatir dengan kenaikan harga
semua barang terutama harga kebutuhan pokok sehari-hari serta biaya perawatan mobil yang mereka gunakan untuk usaha sewa jasa angkutan barang. Sedangkan
responden yang setuju dengan kenaikan harga BBM tidak serta merta begitu saja setuju dengan kenaikan harga BBM tetapi, mereka mengajukan beberapa syarat,
diantaranya: i tidak boleh adanya kelangkaan BBM atau tidak sulit untuk
memperoleh BBM; ii naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok tidak terlalu tajam; iii diringankannya biaya pengobatan di rumah sakit; iv
diringinkannya biaya sekolah; v tidak diberlakukannya Bantuan Langsung Tunai BLT atau Bantuan Langsung Sementara BLS. Mereka tidak setuju dengan
adanya BLT atau BLS karena tidak semua rakyat miskin yang menikmati, sebaliknya yang terjadi adalah korupsi dana BLT atau BLS oleh aparat negara
yang bersangkutan.
Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Respon terhadap Kenaikan Harga BBM
Pemilik jasa sewa angkutan barang yang setuju lebih besar dibandingkan dengan pemilik yang tidak setuju. Pemilik yang setuju dengan kenaikan harga
BBM tidak terlalu mempedulikan kenaikan haraga BBM. Apabila harga BBM naik dalam hal ini adalah premium maka, pengusaha jasa sewa angkutan barang
akan menaikan tarif atau harag sewa mereka kepada pelanggan. Kenaikkan harga sewa tersebut merupakn beban yang ditanggung oleh pelanggan karena kenaikan
harga BBM. Usaha sewa angkutan barang tidak memiliki penetapan tarif dari Dinas Perhubungan Dishub setempat. Penetapan tarif yang diberlakukan
merupakan tarif yang ditawarkan kepada pelanggan berdasarkan perhitungan
pemilik usaha sendiri. 4.1.2
Karakteristik rersponden Berdasarkan Besaran Kesediaan Membayar Harga BBM
Kesediaan membayar dari responden yang diwawancarai berbeda-beda tetapi, besaran kesediaan membayar responden selalu kelipatan Rp 500. Besaran
kesediaan membayar responden adalah Rp 4.500, Rp 5.000, Rp 5.500 dan Rp
6.000. Walaupun pada kenyataanya para responden telah mengetahui bahwa pemerintah akan menaikan harga premium dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000. kabar
tersebut mereka dapatkan dari media cetak dan media elektronik.
Gambar 4. Distribusi Responden Berdasarkan Kesediaan Membayar BBM Per Liter
Kesediaan membayar dengan harga Rp 5.000 menjadi jawaban mayoritas responden. Alasan mereka adalah agar mudah dalam penghitungan dan
pembulatan jika membeli bahan bakar. Besaran kesediaan membayar Rp 5.000 tidak terlalu jauh dari harga premium saat ini yaitu Rp 4.500 dan ini dirasa relevan
oleh responden yang rata-rata beromzet rendah. Tidak ada dari responden yang menyatakan kesediaan membayar lebih besar dari harga Rp 6.000 atau lebih dari
harga pertamax saat ini. Apabila harga premium sama dengan harga pertamax maka, responden akan pindah menjadi pengguna pertamax, karena pertamax
memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan premium.
Tabel 6. Hubungan Antara Kesediaan Membayar dengan Respon terhadap Kenaikan Harga BBM
Respon Terhadap Kenaikan Harga BBM
Kesediaan Membayar Rupiah Total
4.500 5.000
5.500 6.000
Respon Tidak Setuju
8 13
4 25
Setuju 3
14 8
10 35
Total 11
27 12
10 60
Hubungan kesediaan untuk membayar dengan respon terhadap kenaikan harga BBM memiliki kecenderungan. Semakin tinggi kesediaan membayar maka
akan semakin setuju dengan kenaikan harga BBM. Hal ini disebabkan oleh tingkat omzet dan tingkat pendidikan yang berbeda.
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan