stabil dari tahun ke tahun walaupun ada beberapa subsidi yang mengalami penurunan, akan tetapi ada juga subsidi yang mengalami kenaikan. Beban subsidi
listrik, bunga kredit program, dan pangan mengalami penurunan pada 2006 sedangkan beban subsidi pupuk dan benih mengalami peningkatan.
Analisis mengenai persoalan pada subsidi BBM yang dilakukan oleh Nugroho 2004 menyimpulkan bahwa secara akuntansi subsidi BBM tidak
terdapat kaitan antara pendapatan dan penjualan minyak mentah dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan BBM di dalam negeri. Subsidi BBM telah
berkembang melampaui kemampuan dari pendapatan ekspor minyak bumi untuk menanggung beban subsidi BBM tersebut. Oleh karena itu, secara bertahap
subsidi BBM perlu dihapuskan.
2.10 Kerangka Pemikiran Operasional
Krisis energi merupakan salah satu kabar yang melanda dunia saat ini. Krisis energi yang terjadi saat ini disebabkan oleh tingginya penggunaan sumber
energi yang tidak terbarukan, terutama minyak bumi. Di sisi lain, kenaikan harga minyak dunia memberikan dampak yang sangat besar bagi Indonesia sejak status
negara berubah menjadi net impotir karena konsumsi dan penurunan produksi BBM dalam negeri. Tingginya konsumsi yang tidak diimbangi dengan
peningkatan produksi BBM, sehingga untuk mencukupi kebutuhan minyak dalam negeri dilakukan dengan cara impor.
Harga jual BBM bersubsidi yang lebih murah jika dibandingkan dengan harga bahan bakar lainnya serta dibandingkan dengan negara berkembang lainnya
menunculkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mencari keuntungan besar dengan menjual BBM bersubsidi dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini
tentu saja merugikan pemerintah karena nilai subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan meningkat yang akan menyebabkan defisit APBN.
Dalam APBN, jumlah subsidi BBM diperkirakan dengan menggunakan asumsi-asumsi seperti asumsi harga minyak internasional dan asumsi penerimaan
negara, sehingga tidak jarang terjadi perbedaan antara jumlah yang ditargetkan dengan jumlah subsidi yang terealisasi. Jumlah subsidi BBM yang terealisasi
cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dalam jumlah nominal
maupun dalam presentasenya terhadap pengeluaran negara secara total. Harga minyak mentah dunia melonjak hingga US 120 per barel. Padahal dalam
Anggaran Pendapatandan Belanja Negara APBN 2012, pemerintah menetapkan subsidi sebesar Rp 123 triliun dengan asumsi harga minyak US 90 per barel. Hal
tersebut juga menyebabkan terjadinya defisit APBN. Kenaikan harga minyak dunia dan defisit APBN memaksa pemerintah
untuk menurunkan subsudi BBM. Hal ini dianggap solusi untuk mengatasi defisit APBN yang besar untuk subsidi. Tidak dapat dipungkiri subsidi energi adalah
subsidi yang paling besar dibandingkan dengan subsidi pendidikan dan subsidi pangan, subsidi pertanian dan subsidi lainnya. Penggurangan subsidi energi dalam
hal ini adalah bahan bakar minyak BBM dilakukan dengan cara menaikkan harga jual di masyarakat.
Jasa angkutan barang merespon kebijakan penggurangan subsidi BBM dengan berbagai tanggapan. Responden dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi diduga akan memberikan respon positif terhadap kenaikan harga BBM. Responden dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dianggap lebih mengerti
tentang keadaan ekonomi Indonesia. Kenaikan harga BBM memberikan dampak secara langsung bagi jasa
transportasi. Jasa transportasi angkutan penumpang juga angkutan barang karena jasa tersebut adalah pengguna subsidi BBM terbesar untuk jenis bensin. Berbagai
macam respon dari pemilik usaha jasa angkutan barang perihal kenaikan harga BBM perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai respon
terhadap kenaikan harga BBM dan kesediaan membayar harga BBM dari pemilik usaha jasa angkutan barang. Diharapkan dengan analisis ini dapart dijadikan dasar
dalam pengambilan kebijakan subsidi BBM. Secara ringkas kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Naiknya harga minyak dunia
Defisit anggaran belanja negara
Kebijakan menggurangi subsidi
Kenaikan harga BBM
Faktor-faktor yang memengaruhi respon dari pemilik jasa angkutan barang
terhadap kenaikan harga BBM Kesediaan untuk
membayar harga BBM
Rekomendasi untuk kebijakan subsidi BBM Analisis Tabulasi
SilangCrosstab Analisis Regresi
Logit Penghitungan
Willingness to Pay
2.11 Hipotesis Penelitian