V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan willingness to pay BBM per liter maka diperoleh hasil WTP sebesar Rp 5.336,7 per liter per premium. Jika rencana
pemerintah menaikkan harga premium sebesar Rp 6.000 maka, willingness to pay
pemilik jasa angkutan barang sebesar 55,7 persen dari rencana kenaikan harga premium oleh pemerintah. Jika harga premium per liter dinaikkan
menjadi Rp 5.500 maka tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap usaha jasa angkutan barang. Hal tersebut dikarenakan tidak terjadi perbedaan
yang besar antara Rp 5.500 dengan nilai WTP yang diperoleh. 2. Pemilik usaha jasa angkutan barang yang menyatakan setuju lebih banyak
dibandingkan dengan pemilik usaha jasa angkutan barang yang tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM. Apabila terjadi kenaikan harga bahan bakar
maka pengusaha sewa angkutan barang akan menaikkan tarif sewa mobil pick up
mereka. Berdasarkan analisis hubungan setiap variabel terhadap respon pemilik jasa angkutan barang perihal kenaikan harga BBM maka, diperoleh
hasil empat variabel yang berhubungan nyata terhadap persepsi. Empat variabel tersebut adalah pendidikan, kesediaan membayar BBM per liter dan
frekuensi sewa per minggu. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi respon pemilik jasa sewa angkutan barang
setuju atau tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM adalah pendidikan, frekuensi sewa per minggu, kesediaan membayar BBM per liter dan CC
mobil pick up yang dimiliki.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat direkomendasikan antara lain :
1. Pemerintah merealisasikan beberapa janji akan pembangunan sarana dan prasarana agar masyarakat percaya bahwa penggurangan dana subsidi
dialokasikan untuk perbaikan fasilitas. Masyarakat akan mengikuti kebijakan pemerintah jika pemerintah benar-benar melaksanakan janji-janji kepada
masyarakat. 2. Apabila pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar premium sebaiknya
tidak lebih dari harga Rp 6.000 karena kesediaan masyarakat untuk membayar harga bahan bakar dengan nilai tersebut merupakan nilai yang
paling tinggi. Jika pemerintah menaikkan harga per liter premium sebesar Rp 5.500, bukan masalah bagi masyarakat karena nilai tersebut tidak berbeda
jauh dengan nilai willingness to pay 3. Jika pemerintah menaikkan harga BBM maka ketersediaan bahan bakar di
SPBU harus selalu tersedia. Jangan sampai harga BBM sudah naik ditambah dengan kelangkaan BBM. Hal ini tentu saja akan membuat rakyat kesulitan
menjalani aktivitas sehari-hari terutama rakyat yang berpendapatan rendah. 4. Pemerintah dapat menaikan harga premium per liter dengan besar kenaikan
yang sudah direncanakan. Hal tersebut akan direspon dengan pemilik jasa angkutan barang melalui kenaikan tarif.
DAFTAR PUSTAKA
Breidert, C. 2005. Estimation of Willingness to Pay: Theory, Measurment, Application, Dissertation Wirtschaftsuniverstat Wien. Gabler Edition
Wissenschaft Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan : Teori dan
Aplikasi . PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi Aksara
Handayani, M. 2010. Analisis Pengaruh Struktur Kota, Sistem Transportasi, Konsumsi BBM Kota-Kota di Jawa
. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Semarang. Nomer 2 Volume 12 Juli 2010; hal: 100-
101. Handoko, R dan Patriadi. 2005. Evaluasi Kebijakan Subsidi Non BBM. Kajian
Ekonomi dan Keuangan Volume 9 No. 4 Desember 2005 hlm 43-46. Hanley, N dan C. L. Spash. 1993. Cost-Benefit Analysis and Environmental.
Edward Elgar Publishing. England. Hosmer, D. dan S.Lemeshow. 1989. Applied Logistic Regression. John Wiley
and Sons Inc. New York. Horowitz, J.K. and K.E. McConnell 2002. A Review of WTAWTP Studies.
Journal of Environmental Economics and Management 44, 426-47. __________________. 2003 Willingness to Accept, Willingness to Pay and the
Income Effect . Journal of Economic Behavior and Organization 51, 537 - 45.
Juanda, B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press. Bogor. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Skenario APBN Indonesia Sektor
Migas Tahun 2012 .
www.esdm.go.id [April 2012]
___________________. 2012. Produksi, Impor, Konsumsi, Ekspor Bahan Bakar Minyak di IndonesiaTahun 2004-2010
. www.esdm.go.id
[April 2012] ___________________. 2012. Perhitungan Harga Keekonomian untuk Indonesia
Tahun 2012 .
www.esdm.go.id [April 2012]
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2012. Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan
. www.esdm.go.id
[April 2012]
Mangkoesoebroto, G. 2001. Ekonomi Publik. Edisi 3. BPFE-Yogyakarta. Yogyakrta.
Milton H. S. dan Orley M. A. 1993. Contemporary Economics, Edisi ke-8. Worth Publishers. New York.
Moor, A.D. 2001. Towards a Grand Deal on Subdidies and Climate Change. Natural Resources Forum JNRF 25:2 [April 2012].
Nasir, M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Nugroho, H. 2004. Apakah Persoalannya Pada Subsidi BBM? Kajian Energi
Bappenas. Jakarta. Papenk, G.F. 1987. Ekonomi Indonesia. Gramedia. Jakarta.
Rahmadini, A. 2007. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Kota Bogor Studi Kasus Rumah Tangga Penojeg Pengguna Kredit Motor [skripsi]. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rustianingrum, A. 1999. Analisis Permintaan, Penawaran dan Efisiensi Jasa Transportasi Laut Sebagai Upaya Mengurangi Defisit Transaksi Berjalan
. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Said, U. 2001. Laporan Akhir : Kajian Dampak Ekonomi Kenaikan Harga BBM. Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Jakarta.
Santosa, P. B. dan Ashari. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel Dan SPSS
. Andi. Yogyakarta. Smith, G.E. and Nagle, T.T. 2002. How Much Are Customers willing to Pay?:
Marketing Research, Winter, pages 20-25 [April 2012]. Soetijowarno dan Frazilia. 2003. Pengantar Reakayasa Dasar Transportasi.
Teknik Sipil Universitas Khatolik. Salatiga. Suparmoko. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. BPFE.
Yogyakarta. Suparmoko, 2003. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktik, Edisi ke-5. BPFE.
Yogyakarta. Wahana, K. 2007. Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS. Andi. Semarang.
Walpole, R. 1992. Pengantar Statistika. PT. Garmedia Pustaka Utama. Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Output Crosstab Setiap Variabel Terhadap Respon
1.1 Output Crosstab Hubungan Antara Pendidikan dengan Respon