Daya Dukung Perairan Study of Trophic Status and Carrying Capacity for Floating Cage Aquaculture at Saguling Reservoir, West Java

2.5 Daya Dukung Perairan

Menurut Wardhana 2004, daya dukung alam dapat diartikan sebagai kemampuan alam atau ekosistem untuk mendukung kehidupan biota di dalamnya dan kehidupan manusia sebagai pengguna ekosistem. Berkurangnya daya dukung akan berakibat pula terhadap kemampuan alam untuk mendukung kehidupan manusia. Daya dukung suatu ekosistem penting untuk dijaga, karena daya dukung dapat berkurang sejalan dengan berkembangnya aktivitas dan tehnologi yang digunakan manusia. Beveridge 2004 mengatakan bahwa daya dukung lingkungan perairan bagi kegiatan budidaya perairan lebih menekankan pada bagaimana mewujudkan kegiatan produksi budidaya perairan yang berkelanjutan dengan menetapkan beberapa kriteria pembatas. Kegiatan budidaya yang berkelanjutan adalah kegiatan budidaya yang dapat mendukung faktor lingkungan sehingga kegiatan budidaya tersebut dapat dilakukan terus menerus. Menurut FAO 1991 dalam Pillay 2004, kegiatan yang berkelanjutan adalah kegiatan yang mengelola dan meng-konservasi dalam mengekstrasi sumberdaya alam dan berorientasi pada penggunaan tehnologi tepat guna untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan generasi selanjutnya. Dalam menentukan daya dukung lingkungan bagi kegiatan budidaya perairan digunakkan berbagai macam permodelan, permodelan-permodelan tersebut menggunakan 4 prinsip dasar pertimbangan, yaitu: 1. Bagaimana menentukan tingkat produktivitas perairan. 2. Pakan yang digunakan dalam kaitannya dengan masukan limbah pakan. 3. Bagaimana respon lingkungan dari adanya masukan limbah. 4. Sejauh mana perubahan lingkungan yang dapat dianggap aman bagi ekosistem. Daya dukung lingkungan juga sangat erat kaitanya dengan kapasitas assimilasi dari lingkungan yang menggambarkan jumlah limbah yang dapat dibuang ke dalam suatu ekosistem tanpa menyebabkan polusi. Kemampuan assimilasi merupakan ukuran kemampuan air dalam menerima pencemaran limbah tanpa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air Pillay, 2004. Salah satu model estimasi daya dukung perairan untuk kegiatan karamba jaring apung adalah model beban limbah fosfor yg dikembangkan oleh Dillon dan Rigler dalam Beveridge 2004. Menurut Pulatsu 2002, model matematis beban limbah fosfor Dillon dan Rigler 1974 dapat digunakan sebagai rencana awal pengembangan danau dan waduk berbasis daya dukung. 2.6 Parameter Fisika 2.6.1 Kekeruhan dan Kecerahan