Metode Penentuan Stasiun pengamatan dan Titik Sampel Metode Pengambilan Sampel Air dan Fitoplankton

Metode Penentuan Sampel Wawancara Data jenis pakan yang digunakan dalam budidaya, jenis ikan budidaya, food convertion ratio FCR, jumlah karamba jaring apung yang aktif, serta strategi pengelolaan karamba jaring apung yang digunakan oleh petani KJA saat ini diperoleh dengan metode survey dengan wawancara yang dipandu dengan pengisian kuisioner lampiran 1 oleh petani tambak KJA sekitar Waduk Saguling dengan jumlah responden sebanyak 34 responden.

3.4 Metode Penentuan Stasiun pengamatan dan Titik Sampel

Metode penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu penentuan stasiun pengamatan yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan kondisi serta keadaan daerah penelitian. Pertimbangan kondisi dan daerah penelitian Gambar 7 ini lebih dititik beratkan pada stasiun 1 pada area dam intensitas KJA rendah, stasiun 2 pada daerah budidaya karamba jaring apung di Daerah Bongas intensitas KJA tinggi, stasiun 3 pada zona transisi di Daerah Maroko intensitas KJA tinggi, dan stasiun 4 pada daerah inlet Waduk Saguling di Daerah Cihampelas intensitas KJA rendah.

3.5 Metode Pengambilan Sampel Air dan Fitoplankton

Pengambilan sample air dan organisme primer mikro dilakukan pada setiap stasiun pengamatan dan pada setiap titik sample sebanyak 3 kali pengambilan sampel pada waktu yang berbeda. Sample air diambil secara horizontal pada 6 kedalaman berbeda, yaitu 0 m permukaan, 1 meter, 2 meter, 3 meter, 4 meter, dan 5 meter menggunakan Van Dorn Water Sampler yang selanjutnya dimasukkan dalam botol polyethylen, khusus untuk sampel klorofil-a menggunakan botol yang telah dilapisi kertas alumunium foil dengan tujuan meminimalkan cahaya yang masuk dalam sampel. Botol-botol sampel tersebut kemudian dimasukan dalam cool box yang telah berisi es untuk dibawa menuju laboratorium. Sampel fitoplankton diambil menggunakan plankton net standar yaitu no.25 dengan meshsize 0,08 ยต m pada setiap titik sample dan pada setiap kedalaman yang sudah ditentukan dengan menggunakan botol penampung berupa botol film bekas. Volume air yang disaring menggunakan planktonnet adalah 100 liter dengan menggunakan ember untuk perairan permukaan dan water sampler untuk kedalaman tertentu. kemudian sample plankton yang sudah terkumpul di botol penampung diawetkan dengan larutan lugol dan diberi label nomor stasiun, posisi titik sample, cuaca, tanggal dan waktu pengambilan. Setelah sample tersebut diawetkan, sample tersebut diletakkan pada wadah tahan es dan diangkut menuju laboratorium untuk diidentifikasi dan dianalisis menggunakan mikroskop.

3.6 Analisis dan identifikasi struktur komunitas fitoplankton