10
2.3. Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin merupakan perbandingan jumlah ikan jantan dengan ikan betina dalam suatu populasi. Perbedaan jenis kelamin dapat ditentukan melalui
perbedaan morfologi tubuh atau perbedaan warna tubuh. Kondisi nisbah kelamin yang ideal yaitu ratio 1:1 Bal Rao 1984 in Tampubolon 2008. Nisbah kelamin
penting diketahui karena berpengaruh terhadap kestabilan populasi ikan. Perbandingan 1:1 ini sering menyimpang, antara lain disebabkan oleh perbedaan
pola tingkah laku ikan jantan dan betina, perbedaan laju mortalitas dan laju pertumbuhannya Nasabah 1996 in Ismail 2006.
Menurut Effendie 2002, perbandingan rasio di alam tidaklah mutlak. Hal ini dipengaruhi oleh pola distribusi yang disebabkan oleh ketersediaan makanan,
kepadatan populasi, dan keseimbangan rantai makanan. Keseimbangan nisbah kelamin dapat berubah menjelang pemijahan. Ikan yang melakukan ruaya
pemijahan, populasi ikan didominasi oleh ikan jantan, kemudian menjelang pemijahan populasi ikan jantan dan betina dalam kondisi yang seimbang, lalu
didominasi oleh ikan betina.
2.4. Tingkat Kematangan Gonad
Tingkat kematangan gonad adalah tahap-tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Pencatatan tahap-tahap kematangan gonad
diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dengan yang tidak. Tahap perkembangan gonad terdiri dari dua tahap,
yaitu tahap pertumbuhan gonad dan tahap pematangan gonad Affandi et al. 2007.
Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad merupakan salah satu cara untuk mengetahui perkembangan populasi dalam suatu perairan, seperti ikan akan memijah,
baru memijah atau sudah selesai memijah.
Pendugaan puncak pemijahan dapat dilakukan berdasarkan persentase jumlah ikan matang gonad pada suatu waktu
Sulistiono et al. 2001 in Tampubolon 2008. Umumnya semakin tinggi TKG suatu ikan, maka panjang dan bobot tubuh
pun semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh lingkungan dimana ikan tersebut hidup Yustina 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan matang
11
gonad adalah faktor internal perbedaan spesies, umur, ukuran, serta sifat-sifat fisiologis dari ikan tersebut dan faktor eksternal makanan, suhu, arus, dan adanya
individu yang berlainan jenis kelamin yang berbeda dan tempat memijah yang sama Tampubolon 2008. Secara alamiah TKG akan berkembang menurut
siklusnya sepanjang kondisi makanan dan faktor lingkungan tidak berubah Handayani 2006.
2.5. Distribusi Frekuensi Panjang
Semua metode pendugaan stok pada intinya memerlukan masukan data komposisi umur. Beberapa metode numerik telah dikembangkan yang
memungkinkan dilakukannya konversi atas data frekuensi panjang dalam komposisi umur. Oleh karena itu pendugaan stok spesies tropis adalah analisis sejumlah
frekuensi panjang. Analisis data frekuensi panjang bertujuan untuk menentukan umur terhadap kelompok-kelompok panjang tertentu. Analisis tersebut bermanfaat
dalam pemisahan suatu distribusi frekuensi panjang yang kompleks kedalam sejumlah kelompok umur Sparre Venema 1999.
Analisis frekuensi panjang memiliki kegunaan untuk menentukan umur dan membandingkan pada metode lain yang menggunakan struktur lebih rumit Pauly
1984. Menurut Iversen 1996 in Sharif 2009 menyebutkan bahwa terdapat faktor pembatas dalam analisis frekuensi panjang yaitu penentuan umur mempersyaratkan
banyak contoh dengan selang waktu yang lebar dan umur pada saat pertama kali tertangkap seharusnya diketahui untuk menditeksi kelompok umur pertama. Menurut
Lagler 1977 in Sparre Venema 1999, perbedaan ukuran ikan antar jenis kelamin kemungkinan disebabkan faktor genetik.
2.6. Pertumbuhan