Analisis ketidakpastian hasil tangkapan

28 M adalah mortalitas alami, L ∞ adalah panjang asimsotik pada persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy, K adalah koefisien pertumbuhan pada persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy, T adalah rata-rata suhu permukaan air C. Laju mortalitas penangkapan F ditentukan dengan : F = Z – M 24 Laju eksploitasi ditentukan dengan membandingkan mortalitas penangkapan F terhadap mortaliatas total Z Pauly 1984 : 25 Laju mortalitas penangkapn F atau laju eksploitasi optimum menurut Gulland 1971 in Pauly 1984 adalah: F optimum = M dan E optimum = 0.5 26

3.3.7. Analisis ketidakpastian hasil tangkapan

Analisis ketidakpastian dalam perikanan mengikuti hukum peluang dimana terdapat kemungkinan berhasil atau gagal dalam menghasilkan tangkapan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya upaya serta harga price dari ikan hasil tangkapan. Analisis ketidakpastian dilakukan dengan menggunakan Kaidah Bayes yang menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Teorema Bayes dijelaskan dalam Walpole 1993 , yaitu: Jika kejadian-kejadian B 1 , B 2 , …, B k merupakan kejadian yang saling terpisah yang gabungannya ruang contoh S dengan PB i ≠ 0 untuk i = 1, 2, …, k, maka untuk sembarang kejadian A yang bersifat: 27 29 untuk r = 1,2,…,k Metode Bayes merupakan metode yang baik dalam pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes hanya bisa digunakan untuk persoalan klasifikasi dengan supervised learning dan data-data kategorikal. Metode Bayes memerlukan pangetahuan awal untuk mengambil suatu keputusan. Tingkat keberhasilan metode ini sangat tergantung pada pengetahuan awal yang diberikan. Dalam menganalisis ketidakpastian ini digunakan alat bantu berupa perangkat lunak Crystall ball yang berbasis aplikasi spreadsheet suite untuk model prediksi, ramalan, simulasi dan optimasi. Menggunakan Crystall ball dapat membuat keputusan taktis yang tepat untuk mencapai tujuan dan mendapatkan keunggulan kompetitif pada kondisi pasar paling tidak pasti. Crystall ball dapat membantu menganalisis resiko dan ketidakpastian yang terkait dengan model speedshet, suite meliputi analisis simulasi Monte Carlo Crystall ball, time-series paramalan CB Prediction, dan optimisasi Opt Quest serta pengembangan antar muka kostum dan proses Goldman 2002 in Wardani 2010. 30 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi ikan pepetek di perairan Teluk Jakarta

Perairan Teluk Jakarta memiliki luas teluk sebesar 285 km 2 , garis pantai yang dimiliki sepanjang 33 km, dan rata-rata kedalaman 15 meter. Masyarakat sekitar perairan Teluk Jakarta sebagian memiliki profesi sebagai nelayan tradisional dengan menggunakan alat tangkap berupa bagan, dogol, pancing, jaring payang, dan purseine. Kapal penangkapan ikan di TPI Cilincing merupakan kapal kayu yang dominan berukuran 5-6 GT. Kapal yang digunakan di TPI Cilincing, Teluk Jakarta adalah perahu tempel dan kapal motor. Hasil tangkapan utama berupa ruca, pepetek, kuniran, pari, kurisi, kapasan, samgeh, dan cumi. Pada Gambar 6 disajikan per jenis ikan dominan tahun 2010 di TPI Cilincing. Gambar 6. Produksi per jenis ikan dominan tahun 2010 di TPI Cilincing Teluk Jakarta yang menggunakan alat tangkap dogol DKP-DKI 2010 Ikan pepetek di Teluk Jakarta yang didaratkan di TPI Cilincing sebagian besar ditangkap menggunakan alat tangkap jaring dogol. Ukuran mata jaring yang digunakan 1 inchi bagian depan, 1.25 inchi bagian tengah dan 1.5 inchi bagian belakang. Daerah penangkapan ikan bagi nelayan Teluk Jakarta adalah pulau-pulau sekitar perairan Teluk Jakarta seperti Pulau Damar, Pulau Bendera, dan Pulau Untung Jawa. Ikan pepetek yang tertangkap dipilah menjadi kelompok ikan segar dan kelompok ikan yang diasinkan.