Kesetaraan Simulasi Transportasi METODE PENELITIAN

32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil simulasi transportasi, dimana kondisi simulasi ini berlaku untuk frekuensi meja getar 2.92 Hz dan amplitudo 4.53 cm dengan asumsi kecepatan truk di jalan luar kota 60 kmjam serta frekuensi getaran bak truk 1.442 Hz, maka beberapa hal dapat disimpulkan adalah: 1. Penggunaan jenis kemasan berbeda nyata terhadap tingkat kerusakan mekanis melon, tetapi tidak berbeda nyata terhadap kekerasan, susut bobot, dan total padatan terlarut selama penyimpanan. Kemasan karton memiliki tingkat kerusakan mekanis lebih kecil dibandingkan dengan kemasan peti kayu. Kerusakan mekanis pada melon dapat diminimalkan dengan menambahkan bahan pengisi. 2. Pemberian bahan pengisi berbeda nyata terhadap kerusakan mekanis, tetapi tidak berbeda nyata terhadap kekerasan, susut bobot, dan total padatan terlarut. Kerusakan mekanis paling tinggi dialami melon yang dikemas peti kayu tanpa diberi bahan pengisi. 3. Selama penyimpanan terjadi peningkatan kerusakan, susut bobot, dan total padatan terlarut pada melon. Total padatan terlarut meningkat hingga buah selesai mengalami pelayuan dan kemudian menurun setelah buah mulai masam busuk. Sedangkan kekerasan akan mengalami penurunan. 4. Kemasan karton dengan bahan pengisi melon dibungkus koran merupakan kemasan yang paling baik untuk transportasi karena kerusakan mekanis yang terjadi terendah, kekerasan dan total padatan terlarut tertinggi, serta susut bobot yang relatif kecil selama penyimpanan 15 hari.

B. Saran

1. Melon sebaiknya dikemas menggunakan kemasan karton dengan bahan pengisi melon dibungkus koran sehingga dapat mengurangi kerusakan mekanis yang terjadi akibat kegiatan distribusi atau transportasi. 2. Perlu dilakukan uji kekuatan kemasan untuk mengetahui beban tumpuk maksimum kemasan. 3. Perlu dilakukan penelitian untuk pengemasan melon dengan menggunakan kemasan karton berventilasi sehingga udara hasil respirasi dapat bertukar dengan udara luar. 33 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Jenis-jenis Melon. Direktorat Tanaman Buah. Departemen Pertanian. Jakarta. Anwar RS. 2005. Dampak Kemasan dan Suhu Penyimpanan terhadap Perubahan Fisik dan Masa Simpan Brokoli setelah Transportasi. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian. IPB. Bogor. [BPPT] Badan Pengkajian dan Pusat Teknologi. 1986.Di dalam Tirtosoekotjo MS. Alat simulasi pengangkutan buah-buahan segar dengan mobil dan kereta api. Jurnal Hortikultura 21: 66-73. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Darmawati E. 1994. Simulasi Komputer untuk Perancangan Kemasan Karton Bergelombang dalam Pengangkutan Buah-buahan. Tesis. Program Studi Keteknikan Pertanian. IPB. Bogor. Destiyani E. 2010. Pengkajian Kemasan Karton untuk Transportasi Buah Alpukat Persea Americana. Mill. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. [FPI] Federasi Pengemasan Indonesia. 1983. Di dalam Wijandi. Studi Kemasan Komoditi Buah- buahan, Sayur-sayuran, dan Bunga-bungaan Segar yang Bernilai Ekonomis Tinggi dalam Rangka Meningkatkan Ekspor Non Migas. Laporan Penelitian. Insitut Pertanian Bogor. Bogor. Handerbug RE. 1975. Dasar-dasar Pengemasan. Di dalam E.B. Pantastico ed.. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan, dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Gajah Mada Press. Yogyakarta. Hanlon JF. 1984. Handbook of Package Engineering. McGraw Hill Book Co. New York. Kusumah EC. 2007 Pengaruh Berbagai Kemasan dan Suhu Penyimpanan terhadap Perubahan Mutu Fisik Mentimun Cucumis sativus selama Transportasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor. Liu MS, Ma PC. 1983. Postharvest Problems of Vegetable and Fruits in the Tropics and Subtropics. Asian Vegetable Research and Development Center. Mattjik AA. Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. IPB Press. Bogor. Muthmainnah. 2008. Mutu Fisik Sawo Achras zapota L dalam Kemasan pada Simulasi Transportasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pantastico EB. 1989. Fisiologi Pasca Panen. Penanganan. dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur- sayuran Tropika dan Subtropika. Gajah Mada Press. Yogyakarta. Peleg K. 1985. Produce Handling Packaging and Distribution. AVI Publishing Co., Inc.,. USA Poernomo. 1979. Daerah produksi, Tempat Penumpukan, Pengepakan, Pengangkutan, Pemasaran Distribusi, dan Pengemasan Hasil Hortikultura merupakan Masalah Penanganan Lepas Panen. Jurnal Hortikultura 6: 168-174. Pradnyawati PI. 2006. Pengaruh Kemasan dan Goncangan terhadap Mutu Fisik Jambu Biji Psidium guajava L selama Transportasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Prajnanta F. 1997. Melon: Pemeliharaan secara Intensif dan Kiat Sukses Beragribisnis. Penebar Swadaya. Bogor. Purwadaria HK. 1992. Sistem Pengangkutan Buah-buahan dan Sayuran. Makalah Pelatihan Teknologi Pascapanen Buah-buahan dan Sayuran. PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor. Rukmana R. 2008. Bertanam Buah-buahan di Pekarangan. Kanisius. Yogyakarta. Samadi B. 2007. Melon: Usaha Tani dan Penanganan Pasacpanen. Kanisius. Yogyakarta. Santoso BB. 1997. Fisiologi dan Teknologi Pascapanen Tanaman Hortikultura. IPB Press. Bogor. Satuhu S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Penebar Swadaya. Bogor.