20 Gambar 10. Pengemasan melon: a karton gelombang dengan pembungkus koran, b peti
kayu dengan potongan koran
Gambar 11. Pengemasan melon dalam peti kayu: a tanpa bahan pengisi, b dengan dibungkus koran
B. Simulasi Transportasi
Simulasi transportasi dilakukan dengan menggunakan meja getar untuk mendapatkan gambaran data kerusakan mekanis melon apabila terjadi goncangan dan getaran selama
transportasi. Dalam pengangkutan menggunakan mobil, goncangan yang diamati berupa goncangan vertikal, dimana goncangan lain berupa puntiran dan bantingan diabaikan karena
jumlah frekuensinya sangat kecil Tirtosoekotjo 1992. Berdasarkan data guncangan truk pada Tabel 2, data vibrator dari meja getar selama simulasi dapat dikonversikan untuk mendapatkan
kesetaraan simulasi dengan keadaan di lapangan. Melon yang telah dikemas dan diberi bahan pengisi yang berbeda disusun dalam meja
simulator tanpa tumpukan untuk dilakukan penggetaran selama 2 jam seperti terlihat pada Gambar 15. Selama simulasi terjadi getaran secara vertikal dengan amplitudo rata-rata 4.535 cm dan
frekuensi rata-rata 2.920 Hz. Kecepatan ini diatur oleh reducer yang berbentuk roda yang dapat diganti, dalam simulasi ini digunakan reducer berdiameter 27 cm. Makin kecil diameter reducer
a b
a b
21 yang digunakan, jarak yang diperoleh semakin pendek dalam waktu yang sama untuk semua
kondisi jalan. Hasil konversi frekuensi dan amplitudo selama simulasi transportasi berdasarkan konversi
truk selama dua jam di jalan luar kota pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa amplitudo 4.535 cm dan frekuensi 2.920 Hz selama penggetaran dua jam pada alat simulasi setara dengan 156 km di
jalan luar kota atau lebih kurang 2.6 jam perjalanan truk dengan kecepatan 60 km jam. Hal ini sesuai dengan jarak yang ditempuh kelompok petani di Banten ketika melakukan pengiriman
melon ke pengumpul melon di Jakarta. Berdasarkan penelitian Tirtosoekotjo 1992 yang mengkaji pengaruh lama simulasi
transportasi terhadap kerusakan mekanis jeruk menunjukkan bahwa kerusakan mekanis terbesar dialami oleh jeruk yang dikemas dengan peti kayu dengan lama perjalanan delapan jam atau
2121.6 km. Disimpulkan bahwa semakin lama perjalanan maka semakin tinggi kerusakan mekanis yang dialami buah dan juga semakin buruk kondisi jalan yang ditempuh semakin pendek jarak
yang diperoleh.
Gambar 12. Penyusunan Melon untuk Simulasi Transportasi
C. Pengaruh Penggunaan Jenis Kemasan dan Bahan Pengisi