Waktu dan Lokasi Penelitian Bahan dan Alat Prosedur Penelitian

12

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Maret hingga Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan utama dan bahan penunjang. Bahan baku utama yang digunakan adalah melon cantaloupe dan peti kayu serta karton gelombang sebagai kemasan selama transportasi. Melon yang digunakan merupakan melon jingga cantaloupe kelas II M2 dengan bobot berkisar 1.1-1.5 kg, berumur 58 hari yang diperoleh dari kebun petani melon di Banten. Melon ini dibawa ke laboratorium dengan mobil bak terbuka, dalam kardus yang diberi jerami. Peti kayu yang digunakan terbuat dari kayu sengon berukuran 42 cm x 28 cm x 34 cm, sedangkan karton gelombang yang digunakan berupa tipe double-wall board. Selain itu juga digunakan bahan penunjang seperti potongan kertas koran sebagai pengisi dan kertas koran sebagai pembungkus setiap satuan melon cantaloupe. 2. Alat Peralatan yang digunakan terdiri atas meja getar dengan kompresor, timbangan mettler PM-4800 untuk mengukur susut bobot, rheometer CR-300DX untuk mengukur kekerasan, ruang penyimpanan, dan refractometer N-1 ATAGO untuk mengukur total padatan terlarut, serta peralatan penunjang lainnya, seperti alkohol untuk membersihkan peralatan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 1. Melon yang telah diperoleh dari kebun dibersihkan dan disortasi. Melon yang dipilih adalah melon yang tidak memiliki kerusakan atau cacat pada kulit buah serta memiliki umur panen yang seragam. 2. Melon kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton K1 dan peti kayu K2 dengan ukuran yang sama yaitu 42x28x34 cm . 3. Masing-masing jenis kemasan diberi perlakuan bahan pengisi yang berbeda-beda, yaitu kemasan pertama B1 menggunakan bahan pengisi berupa potongan kertas koran, kemasan kedua B2 tidak menggunakan bahan pengisi sebagai kontrol, dan kemasan ketiga B3 menggunakan pembungkus kertas koran yang digunakan untuk membungkus tiap satuan buah. 13 Melon disusun secara teratur dengan arah vertikal dengan dua layer, kemudian diatur pada meja simulator untuk transportasi. 4. Simulasi transportasi dilakukan pada arah vertikal dengan waktu yang telah ditentukan, yaitu selama dua jam menyesuaikan untuk pengangkutan melon dari Banten ke konsumen atau pasar yang kurang lebih dua jam perjalanan dengan frekuensi 2.92 Hz dan amplitudo 4.53 cm. 5. Setelah simulasi transportasi, melon disimpan pada suhu ruang selama 15 hari untuk selanjutnya dilakukan pengamatan setiap tiga hari terhadap kerusakan mekanis, kekerasan, total padatan terlarut, dan susut bobot. Mulai Penyusunan melon dalam kemasan Simulasi transportasi di meja getar pada amplitudo 4.535 cm dan frekuensi 2.920 Hz selama 2 jam Pengamatan kerusakan mekanis Penyimpanan pada suhu ruang dan pengamatan perubahan mutu: 1 Susut bobot 2 Kekerasan 3 Total padatan terlarut Pembuatan kemasan 1 Berbahan Karton 2 Berbahan peti kayu Pengemasan dengan bahan pengisi kertas koran Pengemasan tanpa bahan pengisi Pengemasan dengan melon dibungkus kertas koran Analisis Gambar 6. Diagram alir proses penelitian 14

D. Pengamatan