Analisis panjang dan berat ikan Analisis perbandingan hasil tangkapan
Buku Avertebrata Air Jilid 1 dan Jilid 2 Suwignyo et al. 2005 juga digunakan yaitu untuk mengidentifikasi avertebrata air yang ditemukan di dalam perut ikan.
Masing-masing organisme dapat diambil rata-ratanya dengan jumlah keseluruhan menjadi 100 untuk semua sampel ikan yang diteliti. Metode frekuensi kejadian
menghitung masing-masing organisme yang ditemukan sebagai bahan makanan di lambung ikan yang diteliti, namun tidak meliputi lambung yang kosong.
Persentase frekuensi kejadian suatu organisme yang dimakan oleh ikan contoh dengan demikian dapat dilihat secara langsung.
Metode yang digunakan dalam mengamati isi perut ikan-ikan selain herbivora dan plankton feeders adalah metode jumlah, gravimetrik dan frekuensi
kejadian. Metode jumlah menunjukkan semua organisme serta benda-benda lain yang dihitung satu persatu dan dipisahkan spesies demi spesies. Apabila masing-
masing jumlahnya sudah diketahui, maka dapat dibandingkan yang satu dengan yang lainnya dan dapat ditarik kesimpulan dari macam-macam isi yang terdapat di
dalam lambung ikan. Prinsipnya metode gravimetrik sama dengan metode volumetrik, tetapi makanan ikan bukan diukur volumenya melainkan diukur
beratnya. Demikian pula untuk masing-masing organismenya. Hasilnya juga dinyatakan dalam persentase berat dari makanan ikan yang sedang diteliti.
3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Analisis kuesioner
Analisis kuesioner
dilakukan secara
deskriptif, yaitu
dengan mendeskripsikan unit penangkapan ikan pada habitat padang lamun. Unit
penangkapan ikan yang dianalisis yaitu kapal, alat tangkap dan nelayan.