Pendekatan Ekosistem Dampak Penangkapan Ikan terhadap Keseimbangan Trofik Level pada Habitat Lamun di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta

6 Pembagian sumberdaya dapat terjadi pada tiga level, yaitu: waktu yang bersifat temporal, wilayah dan bahan makanan. Oleh karena itu, dalam penentuan ekosistem perlu dianalisis interaksi pola makan antar anggota yang berbeda dalam satu perkumpulan; 7 Mikroparasit meliputi virus, bakteri, jamur serta protozoa dicirikan oleh ukuran yang kecil, masa hidup yang pendek dan kemampuan menggandakan diri dalam inang yang terinfeksi. Organisme tersebut sering berpindah secara langsung, sehingga ikan yang hidup di wilayah padat dan dangkal sangat mudah dimasuki oleh patogen-patogen ini.

2.5 Pendekatan Ekosistem

Pendekatan ekosistem adalah suatu pendekatan yang mengacu pada aplikasi dari berbagai metode ilmiah yang berfokus pada tingkat tatanan kehidupan yang melibatkan struktur, proses, fungsi dan interaksi antar organisme dengan lingkungannya Aryani 2010. Yulianto 2010 menambahkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi pendekatan ekosistem, yaitu kelestarian ekosistem, kesejahteraan masyarakat dan kemampuan untuk mencapai tujuan. Menurut FAO 2005 terdapat dua belas prinsip pelaksanaan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan, yaitu sebagai berikut: 1 Sasaran dari pengelolaan ini adalah pilihan dari masyarakat; 2 Pengelolaan harus terdesentralisasi pada tingkat yang rendah; 3 Pengelolaan harus mempertimbangkan dampak setiap aktivitas terhadap ekosistem lainnya; 4 Dibutuhkan pemahaman dan pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem dalam konteks ekonomi dengan mempertimbangkan dampak positif dari pengelolaan tersebut. Pengelolaan tersebut antara lain: 1 Mengurangi pengaruh pasar yang berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati; 2 Mempromosikan konservasi sumberdaya dan pemanfaatan yang lestari dengan pemberian insentif; 3 Mempertimbangkan komponen biaya dan manfaat bagi ekosistem; 5 Konservasi fungsi dan struktur ekosistem dalam rangka menjaga manfaat ekosistem, dimana yang dikonservasi merupakan lokasi prioritas; 6 Pengelolaan ekosistem harus mempertimbangkan daya dukung; 7 Pendekatan ekosistem harus mempertimbangkan komponen spasial dan temporal; 8 Pengelolaan ekosistem harus mengacu pada pengelolaan jangka panjang; 9 Pengelolaan harus adaptif terhadap perubahan; 10 Pendekatan ekosistem harus seimbang antara konservasi dan pemanfaatan; 11 Pendekatan ekosistem harus mempertimbangkan beberapa informasi ilmiah, adat istiadat, inovasi dan pengalaman; 12 Pendekatan ekosistem harus melibatkan para pihak dan lintas ilmu. FAO 2005 juga menyebutkan dalam dokumen tentang implementasi pendekatan ekosistem pengelolaan perikanan mengenai beberapa opsi yang dapat dilakukan dalam mengimplementasikan pendekatan ekosistem. Opsi-opsi yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1 Pengaturan secara teknis Pengaturan secara teknis dapat dilakukan pada pengaturan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan. Pengaturan secara teknis ini dapat dilakukan dengan: 1 Pengaturan jumlah alat tangkap dan ukuran mata jaring; 2 Pengurangan ikan hasil tangkapan sampingan by-catch; 3 Penyesuaian metode dan operasi penangkapan untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan spesies yang dilindungi; 4 Mengedepankan pendekatan pencegahan atau kehati-hatian precautionary approach. 2 Pengaturan secara spasial dan temporal Pengaturan secara spasial merupakan pengaturan daerah penangkapan ikan. Pengaturan secara spasial ini dapat diimplementasikan dalam bentuk pengembangan kawasan konservasi laut. Pengaturan secara temporal merupakan pengaturan pelarangan penangkapan pada waktu tertentu. 3 Pengaturan input dan output Pengaturan input penangkapan dapat dilakukan dengan pengendalian kapasitas penangkapan dan usaha penangkapan nelayan. Pengaturan output dapat dilakukan dengan pengendalian hasil dan jenis tangkapan. Salah satu tujuan pengaturan ini adalah untuk menurunkan kematian akibat penangkapan fishing mortality. 4 Manipulasi ekosistem Manipulasi ekosistem dapat dilakukan dengan mencegah degradasi habitat, merehabilitasi habitat, pengembangan habitat buatan dan penebaran benih restocking ikan.

2.6 Daerah Penangkapan Ikan