Keadaan Umum Perikanan Tangkap

hasil studi terakhir yang dilakukan antara lain oleh Andono 2004, Dwindaru 2010 dan Apramilda 2011. Tabel 8 Kondisi parameter fisika-kimia perairan Pulau Pramuka Tahun penelitian 2004 2010 2011 Parameter Fisika Suhu o C 29-31 29 29-31 Kedalaman cm - 55-102 31-95 Kecerahan - 100 100 Parameter Kimia Salinitas PSU 30-31 28-31 27-30 pH 7,2-7,6 8 7,5-8,0 DO mgl 6,90-7,40 9,33-10,55 9,64 Nitrat mgl 0,072-0,092 0,031-0,072 0,088-0,249 Orthofosfat mgl 0,002-0,006 0,001 0,018-0,041 Sumber: Andono 2004, Dwindaru 2010 dan Apramilda 2011 Keterangan: - = tidak ada data pada pustaka

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap

Kepulauan Seribu merupakan wilayah kepulauan dengan luas laut sebesar 11,8 km 2 , menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang sangat besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu 2011 melaporkan bahwa armada 1.367 kapal perikanan yang dipergunakan masih sederhana dengan ukuran relatif kecil dan perlengkapan sederhana, misalnya alat tangkap jaring 1.394 buah dengan jumlah nelayan tangkap sebanyak 4.880 orang. Rumah singgah ikan fish shelter disediakan sebanyak 527 buah agar ikan berkumpul di tempat yang ditentukan. Keadaan umum perikanan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Keadaan umum perikanan Kepulauan Seribu No. Uraian 2009 2010 2011 1 Nelayan budidaya ikan laut dan rumput laut orang 632 521 250 2 Nelayan penangkap ikan laut orang - 4.880 4.880 3 Jumlah fish shelter buah 362 362 527 4 Jumlah kapal perikanan kapal - 1.367 1.367 5 Alat tangkap jaring buah - 1.354 1.394 6 Rata-rata terumbu karang persen 33,40 33,60 40,00 7 Transplantasi karang unit - 5.476 8.119 Sumber: Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu 2011 Keterangan: - = tidak ada data pada pustaka Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010 menambahkan data statistik mengenai alat tangkap. Total alat tangkap yang terdata di Provinsi DKI Jakarta adalah 11 jenis, 5 diantaranya ditemukan pula di Kepulauan Seribu. Namun dari 5 alat tangkap tersebut, hanya 1 yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan pada habitat padang lamun di perairan Pulau Pramuka, yaitu jenis jaring insang yang disebut jaring tangsi. Statistik alat tangkap ini disajikan lebih jelas pada Tabel 10. Tabel 10 Statistik alat tangkap Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu No. Alat Tangkap DKI Jakarta Kepulauan Seribu 1 Payang termasuk lampara Payang 2 Dogol termasuk lampara dasar, cantrang - 3 Pukat cincin - 4 Jaring insang hanyut Jaring insang 5 Bagan perahurakit Bagan 6 Rawai tuna - 7 Pancing cumi - 8 Pancing lainnya Pancing lainnya 9 Bubu termasuk bubu ambal Bubu 10 Muroami Muroami 11 Garpu, tombak dan lain-lain Garpu, tombak dan lain-lain Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010 Keterangan: - = tidak ada data pada pustaka Data jenis sumberdaya ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010 menunjukkan bahwa di Provinsi DKI Jakarta terdapat 105 jenis ikan, baik pelagis maupun demersal. Namun, hanya 27 jenis ikan yang produksinya tercatat pada tahun 2010 di Kepulauan Seribu dan 4 jenis khususnya pada habitat padang lamun perairan Pulau Pramuka, yaitu ikan cendro, lencam, baronang dan kerapu Lampiran 4. Pemerintah administrasi Kepulauan Seribu 2011 menjelaskan bahwa pada tahun 2010 hasil produksi perikanan yang berasal dari tangkapan ikan laut di Kepulauan Seribu sebanyak 964 ton dan dari budidaya ikan laut sebesar 1.041 ton. Produksi ikan laut perlu lebih ditingkatkan terutama dari hasil budidaya. Hal ini dapat dicapai karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengembangan produk perikanan dan kelautan. Hasil sampingan dari penangkapan ikan laut yaitu ikan hias laut sebanyak 631.219 ekor. Sayangnya produksi budidaya rumput laut semakin menurun, hingga di tahun 2010 menjadi 370,32 ton kering. Kondisi ini disebabkan oleh kurang baiknya pengelolaannya dan kualitas air laut yang semakin rendah karena sering tercemar buangan limbah. Salah satu kendala pengembangan potensi sektor perikanan laut yaitu minimnya pelabuhan pendaratan ikan PPI dan hanya ada satu tempat pelelangan ikan di Pulau Pramuka, sehingga nelayan lebih memilih mendaratkan hasil tangkapannya di PPI Muara Angke.

4.3 Unit Penangkapan Ikan pada Habitat Padang Lamun