VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Perkembangan UMK Sektor Makanan dan Minuman di Kota Bogor
Kota Bogor adalah salah satu daerah yang memiliki potensi perkembangaan UMK yang cukup besar. Perkembangan UMK sektor makanan dan minuman di
Kota Bogor memperlihatkan perkembangan yang positif. Hal tersebut dapat terlihat dari perkembangan jumlah unit usaha, peningkatan jumlah tenaga kerja yang
diserap, dan pertumbuhan nilai investasi.
6.1.1 Perkembangan Unit Usaha
Perkembangan unit usaha UMK di Kota Bogor cenderung meningkat dari tahun 2007-2012. Unit usaha yang mengalami perkembangan yang cepat adalah
usaha mikro. Pertumbuhan tiap unit usaha dari tahun 2007 hingga tahun 2012 ditampilkan dalam Tabel 14.
Tabel 14 Perkembangan unit usaha UMK sektor makanan dan minuman di Kota Bogor tahun 2007-2012
Tahun Jumlah UMK Unit
Usaha Mikro Unit Usaha Kecil Unit
2007 1 402
1 182 220
2008 1 499
1 228 271
2009 1 539
1 253 286
2010 1 587
1 278 309
2011 1 645
1 304 341
2012 1 707
1 344 363
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor, diolah 2013
Tabel 14 menunjukkan bahwa perkembangan UMK tiap tahunnya menunjukkan perkembangan yang positif. Pertambahan jumlah unit UMK paling
besar dialami oleh usaha mikro. Tambunan 2009 menyatakan bahwa kegiatan usaha mikro merupakan pilihan terakhir bagi mereka yang tidak bisa mendapat
pekerjaan yang lebih baik. Usaha mikro di Indonesia memiliki nilai pertumbuhan yang sangat tinggi karena usaha ini tidak membutuhkan modal yang besar dan
keahlian khusus untuk menjalankannya. Banyak masyarakat yang membuka usaha kecil-kecilan dan sangat sederhana. Hal ini juga dikarenakan tingkat pendidikan
yang rendah, sehingga masyarakat tidak bisa mendapatkan pekerjaan di sektor formal atau pekerjaan dengan pendapatan yang layak sehingga mereka membuka
usaha sebagai pendapatan utama maupun sampingan. Pertumbuhan usaha mikro
berkaitan positif dengan tingkat kemiskinan yang ada. Usaha mikro dan kecil di Kota Bogor didominasi oleh jenis usaha makanan sedangkan usaha minuman hanya
berjumlah 25 dari total usaha makanan dan minuman. Jumlah penduduk di Kota Bogor terus meningkat. Pada tahun 2012, jumlah
penduduk Kota Bogor mencapai 1 004 831 orang, dengan pertumbuhan sebesar 11 selama tahun 2007 hingga 2012 BPS Kota Bogor 2013. Pertumbuhan jumlah
penduduk di Kota Bogor akan meningkatkan konsumsi terhadap makanan dan minuman. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia yang akan
terus menerus dibutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar di Kota Bogor untuk UMK sektor makanan dan minuman masih sangat besar.
6.1.2 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja
Perkembangan jumlah UMK yang semakin meningkat, memberikan kontribusi positif dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor. Tenaga kerja yang
diserap oleh UMK cenderung meningkat setiap tahun. Pada tahun 2012, jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMK sektor makanan dan minuman adalah sebesar
8 981 orang. Peran UMK dalam penyerapan tenaga kerja dapat membantu pemerintah Kota Bogor dalam mengatasi pengangguran. Penyerapan tenaga kerja
oleh UMK dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2013 diolah
Gambar 2 Perkembangan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMK sektor makanan dan minuman di Kota Bogor tahun 2007-2012
Perkembangan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMK mencapai 8 981 orang. Tenaga kerja tersebut paling banyak bekerja pada usaha mikro. Jumlah
7 768 8 188
8 415 8 606
8 841 8 981
7000 7200
7400 7600
7800 8000
8200 8400
8600 8800
9000 9200
2 0 0 7 2 0 0 8
2 0 0 9 2 0 1 0
2 0 1 1 2 0 1 2
Tahun
Jumlah Tenaga Kerja Orang