IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dari penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder tersebut merupakan data perkembangan jumlah unit, penyerapan tenaga
kerja dan nilai investasi UMK sektor makanan dan minuman di Kota Bogor. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Bogor. Selain dari BPS,
digunakan juga data penunjang yang diperoleh dari BPS pusat, Disperindag Kota Bogor, Kementerian Koperasi dan UKM serta literatur yang berasal dari instansi,
jurnal dan internet. Selain data sekunder, peneliti juga menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan UMK yang dipilih.
4.2 Metode Pengambilan Sampel
Sampling kuota adalah teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang dikehendaki atau pengambilan
sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti Riduwan dan Akdon 2010. Purposive sampling adalah teknik sampling yang
digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu
Riduwan dan Akdon 2010. Responden dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu keterwakilan dari aspek demografis dan jenis usaha
yang dikelola. Jumlah UMK sektor makanan dan minuman di Kota Bogor adalah sebesar 1 707 unit BPS Kota Bogor 2012. Pada penelitian ini diambil 30 sampel
yang mewakili setiap kecamatan. Pengambilan sampel dari populasi sesuai dengan kuota yang telah ditentukan dan diinginkan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Banyaknya keterbatasan yang dimiliki peneliti dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sampel yang harus diambil.
4.3 Metode Analisis dan Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel
untuk menganalisis perkembangan UMK sektor makanan
dan minuman di Kota Bogor, sedangkan untuk melakukan uji validitas dan pengelompokkan digunakan software SPSS 16. Usaha mikro dan kecil sektor
makanan dan minuman di Kota Bogor akan dikelompokan menjadi dua klaster berdasarkan kemiripan variabelnya.
4.3.1 Statistik Deskriptif
Metode statistik adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengumpulan, penyajian dan penafsiran data. Statistik deskriptif adalah metode-
metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistik deskriptif memberikan
informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun dari gugus data induknya yang lebih besar Walpole 1995.
Penelitian ini menggunakan statitik deskriptif untuk menganalisis perkembangan UMK yang berada di Kota Bogor dengan menggunakan data sekunder
pertumbuhan UMK sektor makanan dan minuman tahun 2007-2012.
4.3.2 Metode K-Means Cluster
Analisis k-means cluster merupakan metode yang digunakan untuk mengelompokan data sesuai dengan jumlah kelas yang telah ditentukan. Objek
dikelompokan berdasarkan kemiripannya. Pada analisis klaster, kemiripan antar objek ditentukan dengan euclidhean distance. Berikut ini adalah tahapan dalam
analisis k-means cluster. Tahap pra proses data sebelum melakukan pengelompokkan, dilakukan uji asumsi terhadap sampel, yaitu:
1. Uji Multikolinearitas
Santoso 2010 menyatakan, sebelum melakukan analisis k-means cluster, diperlukan uji asumsi yang membuktikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
Multikolinearitas adalah
kemungkinan adanya
korelasi antar
objek. Multikolinearitas dilihat dari besar nilai VIF Variance Inflation Fector. Jika nilai
VIF lebih dari 10, maka data tersebut mengandung multikolinearitas, dan sebaliknya. Rumus untuk menghitung VIF adalah:
��� = 1
1 −
2