Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Sektor Makanan dan Minuman di Kota Bogor: Pendekatan K-Means Cluster
Keterangan :
2
= Koefisien determinasi
Nilai VIF secara langsung diperoleh dengan bantuan software MINITAB 14.
2. Uji Validitas dan Reabilitas Faktor
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Data dikatakan valid berarti dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
di ukur, dengan begitu data yang valid merupakan data yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang sedang di ukur Sugiyono 2007.
Reabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur melalui konsistensi hasil
pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah. Pengukuran validitas dan reabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang
digunakan sudah tidak valid dan realible maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan realible. Hasil dari uji validitas dilihat dengan menggunakan
KMO Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s test. Jika nilai KMO MSA Measuring of
Sampling Adequacy lebih dari 0.5 maka data tersebut valid untuk digunakan
sebagai alat analisis, sedangkan uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan Reability Analysis
. Jika nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0.70 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliable Zulganef 2006.
3. Standarisasi Data
Sebelum proses clustering, data yang memiliki skala berbeda distandarisasi terlebih dahulu. Menurut Santoso 2010, pada penggunaan skala yang berbeda
untuk memperoleh kesempatan yang sama setiap variabel perlu distandarisasi terlebih dahulu karena jika variabel tetap dalam bentuk aslinya, variabel-variabel
yang memiliki standar deviasi yang paling besar akan tampil sebagai deferensiator utama, artinya proses segmentasi hanya akan dipengaruhi oleh variabel tertentu
saja. Variabel yang distandarisasi adalah nilai hasil penjualan, jumlah tenaga kerja dan biaya produksi. Adapun rumus standarisasi data adalah sebagai berikut:
�
�
= � − ˉ
�
Keterangan: X
isj
= Nilai standar X ke-i pada sel ke-j
X
ij
= Nilai X ke-i pada sel ke-j xˉ
i
= Rata-rata variabel ke-i S
xi
= Standar deviasi x variabel ke-i Setelah dilakukan standarisasi data pada variabel yang digunakan, barulah
dilakukan analisis dengan menggunakan k-means cluster. 4.
Tahapan dalam Metode K-Means Cluster Variabel yang digunakan dalam analisis k-means cluster adalah variabel
omset, jumlah tenaga kerja dan biaya produksi. Klaster terbentuk berdasarkan kemiripan variabel yang digunakan. Tahapan dalam analisis k-means cluster adalah
sebagai berikut Sartono et al. 2003: a.
Menentukan jumlah klaster Dalam k-means cluster, diasumsikan bahwa jumlah klaster yang akan
dibentuk sudah diketahui. Jumlah k yang akan dibentuk dalam penelitian ini adalah 2 klaster yaitu klaster UMK yang kurang berkembang dan klaster
UMK yang berkembang. Keberhasilan suatu usaha dilihat dari besar hasil penjualan yang diperoleh UMK tersebut, sehingga pengklasteran dalam
penelitian ini menggunakan nilai hasil penjualan sebagai variabel penentu. b.
Menghitung jarak setiap objek dengan setiap nilai centroid Pada tahap ini, masukkan tiap objek ke satu kelompok berdasarkan jarak
terdekat dengan centroid kelompok yang berpadanan.Centroid merupakan pusat kelompok. Nilai centroid ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: ṽ =
1 � ∑
�
�
=0
Keterangan : V
ij
= centroid atau rata-rata klaster ke-i untuk variabel ke-j Ni
= jumlah data yang menjadi anggot klaster ke-i i,k
= indeks dari klaster j
= indeks dari variabel X
kj
= nilai data ke-k yang ada di klaster tersebut untuk variabel ke-j
Perhitungan jarak antara objek dengan titik centroid menggunakan euclidean distance
. Rumus perhitungan euclidean distance adalah sebagai berikut: �
�
= √ −
2
− −
2
Keterangan: De
= euclidean distance i
= banyaknya objek x,y
= koordinat objek s,t
= koordinat centroid c.
Hitung kembali rataan centroid untuk kelompok yang baru terbentuk. d.
Kembali ke tahap 2, ulangi perulangan hingga nilai centroid yang dihasilkan tetap dan anggota klaster tidak berpindah ke klaster yang lain.