Perindustrian dan Perdagangan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Sektor Makanan dan Minuman di Kota Bogor: Pendekatan K-Means Cluster

berkaitan positif dengan tingkat kemiskinan yang ada. Usaha mikro dan kecil di Kota Bogor didominasi oleh jenis usaha makanan sedangkan usaha minuman hanya berjumlah 25 dari total usaha makanan dan minuman. Jumlah penduduk di Kota Bogor terus meningkat. Pada tahun 2012, jumlah penduduk Kota Bogor mencapai 1 004 831 orang, dengan pertumbuhan sebesar 11 selama tahun 2007 hingga 2012 BPS Kota Bogor 2013. Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Bogor akan meningkatkan konsumsi terhadap makanan dan minuman. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia yang akan terus menerus dibutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar di Kota Bogor untuk UMK sektor makanan dan minuman masih sangat besar.

6.1.2 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja

Perkembangan jumlah UMK yang semakin meningkat, memberikan kontribusi positif dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor. Tenaga kerja yang diserap oleh UMK cenderung meningkat setiap tahun. Pada tahun 2012, jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMK sektor makanan dan minuman adalah sebesar 8 981 orang. Peran UMK dalam penyerapan tenaga kerja dapat membantu pemerintah Kota Bogor dalam mengatasi pengangguran. Penyerapan tenaga kerja oleh UMK dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2013 diolah Gambar 2 Perkembangan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMK sektor makanan dan minuman di Kota Bogor tahun 2007-2012 Perkembangan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMK mencapai 8 981 orang. Tenaga kerja tersebut paling banyak bekerja pada usaha mikro. Jumlah 7 768 8 188 8 415 8 606 8 841 8 981 7000 7200 7400 7600 7800 8000 8200 8400 8600 8800 9000 9200 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 Tahun Jumlah Tenaga Kerja Orang tenaga kerja yang diserap oleh UMK sektor makanan dan minuman terus meningkat. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah unit usaha UMK sektor makanan dan minuman. Setiap pertambahan unit usaha, maka jumlah tenaga kerja yang diserap oleh sektor ini juga bertambah. Permintaan UMK terhadap tenaga kerja tergantung dari permintaan konsumen terhadap barang yang diproduksinya. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting disamping sumberdaya alam, modal dan teknologi Sinaga 2013. Perkembangan penyerapan tenaga kerja oleh UMK di Kota Bogor juga dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Bogor. Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Bogor selama tahun 2007 sampai 2012 mencapai 11 atau sebesar 99 699 orang. Pertumbuhan penduduk meningkatkan kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Pada tahun 2010, jumlah penduduk yang tidak bersekolah pada usia 10 tahun sebesar 648 462. Tingkat pendidikan penduduk yang masih tergolong rendah menyebabkan tenaga kerja di Kota Bogor lebih banyak bekerja pada sektor usaha informal, yaitu usaha mikro dan kecil.

6.1.3 Perkembangan Nilai Investasi UMK di Kota Bogor

Seiring dengan peningkatan jumlah unit usaha UMK, maka investasi yang dimiliki oleh UMK di Kota Bogor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perkembangan modal dan usaha dalam UMK. Usaha mikro dan kecil menciptakan iklim investasi sehingga dapat menarik minat investor dari luar daerah untuk menanamkan modalnya di Kota Bogor. Perkembangan investasi UMK di Kota Bogor ditampilkan dalam Gambar 3. Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2013 diolah Gambar 3 Perkembangan nilai investasi UMK sektor makanan dan minuman di Kota Bogor tahun 2007-2012 8 279. 58 12 887.50 14 217.76 15 454.38 16 955.58 18 288.21 5000 10000 15000 20000 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 Tahun Investasi Rp dalam Satuan Juta