Zonasi dan Struktur Vegetasi Mangrove

Liyanage 2004 mengemukakan bahwa nilai keuntungan manfaat tidak langsung dirasakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan manfaat langsungnya, antara lain menurunkan tingkat erosi dipantai dan sungai, mencegah banjir, mencegah intrusi air laut, menurunkan tingkat polusi pencemaran produksi bahan organik, sebagai sumber makanan, sebagai daerah asuhan, pemijahan, dan mencari makan beberapa biota jenis biota laut. Menurut Melana et al. 2000 terdapat 6 fungsi ekosistem mangrove ditinjau dari ekologi dan ekonomi yaitu : 1 Mangrove menyediakan daerah asuhan untuk ikan ,udang dan kepiting serta mendukung produksi perikanan diwilayah pesisir. 2 Mangrove menghasilkan serasah daun dan bahan-bahan pengurai yang berguna sebagai bahan makanan hewan hewan estuari dan peraira pesisir. 3 Mangrove melindungi daerah sekitar dengan melindungi daerah pesisir dan masyarakat didalamnya dari badai, ombak, pasang surut dan topan. 4 Mangrove menghasilkan bahan organik organic biomass yaitu karbon dan menurunkan polusi bahan organik didaerah tepi dengan menjebak dan menyerap berbagai polutan yang masuk kedalam air. 5 Dari segi estetika mangrove menyediakan daerah wisata untuk pengamatan burung, dan pengamatan jenis satwa-satwa lainnya. 6 Mangrove merupakan sumber untuk bahan bakar kayu dan atap dari nipah untuk bahan bangunan serta tambak untuk budidaya perikanan. Benih dapat dipanen dan dijual, ikan, udang dan kerang juga dapat dipanen dari ekosistem mangrove. Akuakultur dan perikanan komersial juga tergantung pada untuk perkembangan benih dan ikan-ikan dewasa. Selain itu mangrove juga sebagai sumber tannin, alkohol dan obat-obatan.

2.3. Zonasi dan Struktur Vegetasi Mangrove

Menurut Noor et al. 1999 mangrove pada umumya tumbuh dalam 4 empat zona yaitu, pada daerah terbuka, daerah tengah, daerah yang memiliki sungai berair payau sampai hampir tawar, serta daerah ke arah daratan yang memiliki air tawar. Lebih jelasnya masing - masing zona diuraikan sebagai berikut : a Mangrove Terbuka, berada pada bagian yang berhadapan dengan laut. Komposisi floristic dari komunitas di zona terbuka sangat tergantung pada substratnya. Contoh tanamannya adalah Sonneratia alba yang mendominasi daerah berpasir sementara Avicennia marina dan Rhizophora mucronata cenderung untuk mendominasi daerah yang berlumpur. b Mangrove tengah, terletak di belakang mangrove zona terbuka. Di zona ini biasanya didominasi oleh jenis Rhizophora. Jenis-jenis penting lainnya yang ditemukan adalah Bruguiera gymnorhiza, Excoecaria agallocha, Rhizophora mucronata, Xylocarpus granatum dan X moluccensis. c Mangrove payau, berada di sepanjang sungai berair payau hingga hampir tawar. Di zona ini biasanya didominasi oleh komunitas Nypa atau Sonneratia. Di jalur lain biasanya ditemukan tegakan Nypa fruticans yang bersambung dengan vegetasi yang terdiri atas Cerbera sp., Gluta renghas, Stenochlaena palustris, dan Xylocarpus granatum. Ke arah pantai campuran komunitas Sonneratia-Nypa lebih sering ditemukan. d Mangrove daratan, berada di zona perairan payau atau hampir tawar di belakang jalur hijau mangrove sebenamya. Zona ini memiliki kekayaan jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona lainnya. Jenis-jenis yang umum ditemukan pada zona ini termasuk Ficus microcarpus, Ficus retusa, Intsia bijuga, Nypa fruticans, Lumnitzera racemoza, Pandanus sp., dan Xylocarpus moluccensis . Menurut Bengen 2001 penyebaran dan zonasi hutan mangrove tergantung oleh berbagai faktor lingkungan. Berikut salah satu tipe zonasi hutan mangrove di Indonesia : - Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia spp. Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia spp. Yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organik. - Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp. - Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp. - Zona transisi antara hutan mangrove dengan hutan dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan beberapa spesies palem lainnya.

2.4. Peranan Mangrove Bagi Biota Laut