3.4.3. Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Dalam analisis pengelolaan ekosistem mangrove di Kecamatan Jailolo Selatan dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab permasalahan
dalam pengelolaan secara deskriptif melalui wawancara kuisioner. Metode analisis data digunakan untuk mengidentifiksi dan menganalisis kebijakan yang
telah dilakukan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Kecamatan Jailolo Selatan adalah dengan menggunakan metode AHP Analytic Hierarchy Process
yang mengacu pada Saaty 1993. Menurut Marimin dan Maghfiroh 2010, Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan yang kompleks dan
tidak terstruktur, strategis dan dinamis serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara
subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibanding dengan variael yang lain. Dengan berbagai pertimbangan kemudian dilakukan sintesis
untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan breperan untuk mempengaruhi pada hasil tersebut. Selanjutnya Forman and Selly 2002
mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam menganalisis AHP dapat diproses dengan meggunakan bantuan software expert choice 2000.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Jailolo Selatan adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat yang secara geografis terletak diantara 1
06’ Lintang Utara sampai 0
46’ Lintang Selatan dan 125 18’ Bujur Timur sampai 127
12’ Bujur Timur. Secara administratif, Kecamatan Jailolo Selatan memiliki batas-batas
sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sahu.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Jailolo.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jailolo dan Laut Maluku.
Kecamatan Jailolo Selatan mempunyai luas wilayah sekitar 3.33372,29 Ha dan berdasarkan data tahun 2007 Kecamatan Jailolo Selatan terdiri dari 18
Desa. Sedangkan jumlah desa yang berada pada wilayah pesisir ada 7 Desa.
4.1.1. Kondisi Fisik Wilayah
4.1.1.1. Topografi
Kondisi fisiografi Kecamatan Jailolo Selatan terdiri dari 22.233,1 Ha berupa bukitgunung, perbukitan seluas 6.311,2 Ha, dataran tinggi seluas 2.642
Ha, dan daratan pantai seluas 2.186 Ha. Bila dilihat dari kemiringan lahan maka Kecamatan Jailolo Selatan memiliki kelerengan dibawah 3 seluas 2.186 Ha,
kelerengan 3 – 8 seluas 2.642 Ha, kelerengan 15 – 40 seluas 6.311,2 Ha,
dan kelerengan diatas 40 seluas 22.233.1 Ha. Daratan dengan kemiringan lereng 0-10 berada di bagian barat wilayah kecamatan, sedangkan daratan dengan
kemiringan diatas 40 berada di bagian timur wilayah kecamatan yaitu Desa Akelamokao.
4.1.1.2. Karakteristik Tanah
Tanah yang merupakan hasil pelapukan dari batuan yang meliputi semua bahan di permukaan kulit bumi, dipengaruhi proses-proses geologi dan iklim.
Jenis tanah di Kecamatan Jailolo Selatan terdiri dari tanah aluvial dan latosol.