5 Belum SekolahPutus
sekolah 99 Orang
Jumlah 225 Orang
Tabel 4 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Sensus Tahun 2005
b. Data Kependudukan Menurut Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki
561 Orang 2
Perempuan 563 Orang
Jumlah 1.124 Orang
Table 5 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Menurut data KB Keluarga Berencana 2006
c. Data Kependudukan Menurut Persentase Mata Pencaharian No
Jenis Pekerjaan Persentase
1 Petani dan nelayan
60 2
Pedagang dan wiraswasta
25 3
PNS 5
4 Sopir dan Buruh
10 Jumlah
100
Table 6 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Sensus Tahun 2005 d. Data Kependudukan Penerima BLT Raskin Tahun 2006
No Jenis Kelamin
Jumlah
1 Laki-laki
58 Orang 2
Perempuan 68 Orang
Jumlah 126 Orang
Tabel 7 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Sensus Tahun 2005 e. Data Kependudukan Menurut Tingkat Kesejahteraan
No Jenis Tingkatan
Jumlah
1 Keluarga Prasejahtera
875 Orang 2
Keluarga Sejahtera 200 Orang
Jumlah 1075 Orang
Tabel 8 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Sensus Tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
f. Persentase Kependudukan Menurut Kondisi Rumah No
Jenis Rumah Jumlah
1 Rumah Semi Permanen
66 2
Rumah Permanen 24
Jumlah 100
Tabel 9 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Sensus Tahun 2005
g. Persentase Kependudukan Menurut Etnik No
Nama Etnik Jumlah
1 Etnis Jawa
99 2
Etnis Lainnya 1
Jumlah 100
Tabel 10 Sumber : Data Kependudukan Desa Kota Pari Sensus Tahun 2005 Mayoritas etnik yang mendiami pemukiman penduduk adalah etnik Jawa,
selebihnya adalah etnis Melayu, Cina dan Batak. Dengan kondisi seperti ini, suasana keragaman budaya dalam aktivitas yang dilakukan warga semakin jelas
tampak. Artinya kondisi penduduk yang homogen, tercermin di sana yang melahirkan kemajemukan kondisi sosiokultural penduduk.
Masyarakat desa Kota Pari ini dengan pendukung dari modal SDA, dijadikan pusat taman rekreasi dengan adanya fasilitas seperti Theme Park. Ini
merupakan salah satu modal sosial dalam mengembangkan daerah setempat. Dengan adanya hubungan kerjasama masyarakat dalam bergotong royong
dan saling toleransi, sikap seperti itu memberikan kelayakan yang cukup dalam menciptakan suasana harmonis dalam bermasyarakat. Timbulnya suatu masalah
atau konflik kepentingan, dapat diselesaikan secara damai dan terbuka melalui suatu musyawarah pencapaian perdamaian dalam masyarakat.
Dilihat dari konflik yang sering terjadi pada masyarakat adalah selalu tentang batas tanah penduduk. Tetapi konflik ini terjadi bukan sampai ke
Universitas Sumatera Utara
pengadilan tetapi dapat diselesaikan secara damai melalui musyawarah yang dipimpin oleh Ketua adat dan kepala desa. Kepala desa Kota Pari ini, memiliki
wewenang untuk menyelasaikan masalah tersebut melalui musyawarah dengan warga desa. Konflik ini terjadi didalam desa saja intern tidak sampai kepada
pengadilan tinggi. Dengan demikian suasana penduduk yang harmonis dan rukun, masih
tercipta dengan kondisi masyarakat yang heterogen. Tetapi tidak berarti tidak ada konflik yang terjadi pada warga, tetap ada sekalipun konflik tersebut hanyalah
masalah intern desa. Mengenai kondisi mata pencaharian warga desa kebanyakan adalah
nelayan dan petani. Selebihnya adalah pedagang dan orang pintar. Orang pintar yang ada adalah sudah berdiri sejak lama di desa ini dan pengetahuan itu
diwariskan secara turun temurun. Sampai sekarang ahli pengobatan tradisional tersebut masih digeluti warga juga sebagai pengobatan yang khas dan sangat
tepat. Masyarakat luar desa juga banyak yang gemar dengan orang pintar ini. Selebihnya adalah pembuat kerajinan seperti keranjang, lemang, atap rumbia, dan
tukang bangunan. Tak lupa pula karena masyarakat di desa Kota Pari ini adalah beretnikkan Jawa, jamu merupakan minuman khas masyarakat terutama pada
masa-masa upacara-upacara adat sangat digemari oleh warga desa setempat. Dengan begitu jamu banyak terdapat di desa ini sebagai wahana bagi penduduk
dalam mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
h. Sarana dan Prasarana