memiliki indeks prestasi yang sangat memuaskan, 45 orang atau 33,6 memiliki indeks prestasi cumlaude, 9 orang atau 6,7 memiliki indeks prestasi yang
memuaskan dan 2 orang atau 1,5 memiliki indeks prestasi yang kurang memuaskan.
Dari hasil ini diketahui mayoritassebagian besar responden memiliki indeks prestasi yang sangat memuaskan. Mungkin hal ini disebabkan oleh
banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berkembang dengan baik dalam diri responden seperti faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor
lingkungan, yang memungkinkan responden belajar dan memahami pelajaran dengan baik sehingga tercapailah indeks prestasi yang sangat memuaskan. Selain
itu sistem pendidikan yang menggunakan sistem kurikulum berbasis kompetensi juga mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa menjadi sangat memuaskan.
2.4 Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU
Berdasarkan hasil uji kolerasi spearmen yang dilakukan, didapat nilai kekuatan kolerasi r yaitu 0,162 yang menunjukkan bahwa arah kolerasi positif
dan kekuatan kolerasi sangat lemah. Nilai sig. 1-tailed sebesar 0,031. Angka ini lebih kecil dari nilai p= 0,05 yang menginterpretasikan bahwa ha diterima, hal
berarti terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara. Hal ini didukung oleh
Hadjasudjana 1988 dikutip dari Sapuroh, 2005 yang menyatakan bahwa kemampuan membaca merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan prestasi
belajar. Hal serupa juga dinyatakan oleh Soedarso 2004 dalam bukunya speed
Universitas Sumatera Utara
reading yang menyatakan adanya kolerasi atau hubungan antara potensi membaca
cepat dengan kecerdasan.
Namun rendahnya peranan kecepatan membaca terhadap prestasi belajar indeks prestasi dikarenakan kecepatan membaca hanyalah salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi, masih banyak faktor-faktor lain yang memang telah terbukti memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi seperti: 1 motivasi yang
dalam penelitian Ariffudin 2009 memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien kolerasi sebesar 0,796 hubungan kuat; 2 gaya belajar yang dalam
penelitian Hidayana 2009 memiliki pengaruh 55,8 dan 3 dukungan serta pola asuh orang tua yang dalam penelitian Yusniyah 2008 memiliki hubungan yang
signifikan dengan koefisien kolerasi pearson sebesar 0,605 hubungan kuat. Jadi dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan membaca
memiliki pengaruh terhadap indeks prestasi namun pengaruhnya lebih kecil jika dibandingkan dengan motivasi, gaya belajar serta dukungan orang tua. Dengan
kata lain seseorang yang kecepatan membacanya kurang baik namun memiliki motivasi untuk berprestasi maka prestasinya bisa saja meningkat, hal ini dikarena
pengaruh motivasi terhadap indeks prestasi lebih besar dibanding dengan kecepatan membaca, begitu juga dengan gaya belajar dan dukungan orang tua.
Namun yang perlu diingat bahwa meskipun kecepatan membaca memiliki pengaruh yang tidak begitu besar, tetap saja kecepatan membaca dapat
berkontribusi terhadap prestasi seseorang.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hubungan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU