commit to user 39
uteri pada saat darah mentruasi berbalik yang menyebabkan terbentuknya endometriosis. Terdapat kesamaan implikasi mediator ‘inflamatory angiogenesis’pada karsinoma dan
endometriosis.Gen pada mediator menunjukkan polimorfisme genetik merupakan predisposisi pada endometriosis e.g intercellular adhesion molecule-1, IL-6, IL-10 gene
promoters
61,62,63
maupun karsinoma e.g. IL – 6.IL-8, tumour necrosis factor TNF α,
NFKB-1 dan peroxisome proliferator activated receptor - γ genes
64
pengobatan antiangiogenik menghambat factor proangiogenik.
2.9.3.6. Invasi dan metastase ke jaringan.
Kemampuan invasi menembus membrana basalis merupakan spesifikasi perubahan dari non invasif ke kanker invasif. Tumor mengeluarkan protease e.g. MMPs
menghancurkan membrana basalis dan stroma.Ekspresi dari MMP-2 dan MMP-9 berkorelasi dengan stadium kanker. Aktifitas MMP terdapat juga pada jejas endometriotik
65
Deregulasi dari sinyal perekat sel meliputi intergrins, β karsinomatenin, E- cadherin dan
P-karsinomadherin terlihat pada kejadian dari beberapa keganasan dan terlihat pada etiopatogenesis
8,66,67.
2.9.3.7. Memiliki instabilitas genetik.
Instabilitas genetik merupakan karakteristik dari sel kanker. Endometriosis memperlihatkan genetik somatik yang didapat yang terdapat juga pada kanker. Kista
endometriosis merupakan monoclonal dan mempunya karakteristik loss of heterozygosity pada 75 dari endometrioma yang ada hubungannya dengan adenokarsinoma, dan 28
kasus tanpa disertai adenokarsinoma. Pada umumnya mempengaruhi lengan kromosom 19p,11q,22q
68
. Penelitian perbandingan genomic hybridization dari endometriosis
commit to user 40
menyatakan hilangnya DNA copy numbert 1p, 22q dan x dan menambah pada 6p dan 17q. Penambahan 17q ternyata menguatkan protoonkogen HER-2Neu
69
. Loss of heterozygosity pada 5q, 6q, 9p, 11q, 22q, p16 dan p53 mengindikasikan hilangnya tumor supresi gen yang
terlihat pada endometriosis
70
. Karsinoma ovarium dan jejas endometriotik yang berdekatan
terlihat perubahan genetik, seperti mutasi gen PTEN menunjukkan kemungkinan spectrum transformasi genetik malignan. Loss of heterogenesity pada 10q 23.3 terlihat pada
endometrioma 56,5, karsinoma endometrioid ovarium 42,1 dan karsinoma sel bening ovarium 27,3 dan konsentrasi mutasi gen PTEN terlihat pada endometrioma dan
karsinoma sel bening ovarium. Suatu penelitian menunjukkan bahwa kanker ovarium jenis epitelial memperlihatkan penyimpangan ekspresi HOXA-10 bersama HOXA 7 dan HOXA
9 merupakan awal deferensiasi dari endometrioid
71
. Ekspresi abnormal dari tumor supresi gen PTEN dan DNA mismatch gen hMLH1 terdapat pada endometrioma dan karsinoma
ovarium dan juga ditemukan pada endometriosis stadium lanjut. Mutasi yang sering dari gen PTEN terlihat pada karsinoma endometrioid ovarium tetapi tidak terlihat pada
karsinoma ovarium serosa maupun musinosa. Ekspresi berlebihan p53 dan BCL-2 yang berperanan pada apoptosis dan matric metalloproteinase 9 berperan pada robekan
membrane basalis terlihat baik pada kanker maupun endometrioma
72,73
. 2.9.4. Hubungan endometriosis dan karsinoma ovarii berdasarkan pengamatan klinik
dan asal dari sel.
90 neoplasma berasal dari epitel ovarium demikian juga endometrioma, karena keduanya dari ductus mulleri
74
. Secara keseluruhan perubahan ke arah keganasan berkisar antara 0,3 – 0,8
75,77
. Karsinoma endometrioid mencapai 60 sedangkan karsinoma sel
bening sekitar 15
76,78
. Pada penemuan lain endometrioma berubah menjadi karsinoma sel
commit to user 41
bening sekitar 21-54, endometrioid sekitar 35. Serous, musinous dan karsinoma lain sekitar 9
79,80
. Sitologi atipik terlihat pada 20 dari jejas endometriosis dan 33,6 atipik berat kemungkinan awal dari karsinoma ovarium. Terdapat persamaan pada loss of
heterozygosity pada jejas endometriotik dan karsinoma ovarium. Perempuan dengan endometriosis stadium lanjut memperlihatkan penurunan ekspresi dari tumor supresi gen
PTEN dan DNA repair gen hMLH1, hal ini juga terlihat pada karsinoma ovarium
81
.
2.9.5. Hubungan endometriosis dengan karsinoma ovarii berdasar data epidemiologi.