5. Perencanaan Bangunan dengan Dilatasi Balok Kantilever 5. 1. Perencanaan Pelat 5. 2. Perencanaan Dimensi Balok 5. 3. Perencanaan Dimensi Kolom

95 = 0,8 x 0,65 x 0,85 x 30 x 100000-2281 + 400 x 1545 = 1.617.113,94 N = 1617,114 kN Cek syarat : Pu Pn → 136,999 kN 1617,114 kN ► OK Tulangan geser digunakan tulangan minimum dimana jarak sengkang tidak boleh melebihi syarat dibawah ini SK SNI – 3.14.9-6.2 ½ dimensi terkecil = ½ x 250 = 125 mm 10 D tul = 10 x 22 = 220 mm Dipakai sengkang Ø10 – 100 mm untuk daerah tumpuan Ø10 – 150 mm untuk daerah lapangan Digunakan tulangan torsi 2 D 13

4. 5. Perencanaan Bangunan dengan Dilatasi Balok Kantilever

Gambar 4. 4. Tampak Bangunan I Universitas Sumatera Utara 96 Gambar 4. 5. Tampak Bangunan Setelah dilakukan Ekspansi

4. 5. 1. Perencanaan Pelat

Ly = 6000 mm Lx = 5000 mm ℎ���� = 60000,8+ 240 1500 36 = 160 �� ℎ��� = 60000,8+ 240 1500 36+9 6000 5000 = 5760 46,8 = 123,077 �� ▲ Maka dipakai tebal pelat 160 mm = 0,160 m untuk semua tipe pelat dan pelat atap dipakai tebal 0,155 m. Lx = 5 Ly = 6 Universitas Sumatera Utara 97 ◘ Pembebanan pada Lantai Gedung Bangunan II a. Pembebanan lantai1-3 untuk ruang perkantoran h = 0,15 m Beban Mati DL Plafond = 0,01 . 1800 kgm 3 = 18 kgm 2 Beban hidup LL untuk lantai struktur gedung perkantoran = 250 kgm 2 b. Pembebanan atap h = 0,14 m Beban Mati DL Plafond = 0,01 . 1800 kgm 3 = 18 kgm 2 Beban hidup LL untuk lantai struktur gedung perkantoran = 100 kgm 2 Catatan : Beban Wu tidak dicantumkan dalam perhitungan diatas karena akan dimasukkan sebagai beban merata secara otomatis dalam program SAP 2000.

4. 5. 2. Perencanaan Dimensi Balok

Pendimensian Balok didesign berdasarkan panjang bentang antar kolom atau tumpuan yaitu : Balok Memanjang Atap Jarak antar kolom terbesar = 600 cm h = 40 cm – 60 cm, diambil h = 50 cm b = 25 cm – 33,33 cm, diambil b = 30 cm Universitas Sumatera Utara 98 Maka : ◙ Balok diatas dua tumpuan: hmin= 60016 = 37,5 cm ◙ Balok dengan satu ujung menerus: hmin= 60018,5 = 32,43 cm ◙ Balok dengan kedua ujung menerus: hmin= 60021 = 28,57 cm ◙ Balok kantiler = hmin= 1508 = 18,75 cm ▲ Dimensi balok melintang adalah 3050 Secara lengkap akan dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel. 4. 10. Perhitungan Dimensi balok Potongan Melintang Potongan Memanjang BALOK H=115L H=110L b=12H b=23H H=115L H=110L b=12H b=23H Atap 33,33333 50 20 26,67 46,67 70 25 33,33 40 25 50 30 Lantai 22,5 30 25 33,33 45 25 50 30 Rekapitulasi keseluruhan dimensi balok dilampirkan pada Lampiran II Dimensi dan Penulangan Tabel 4. 11. Dimensi Balok.

4. 5. 3. Perencanaan Dimensi Kolom

Perhitungan kolom arah memanjang Bangunan I Kolom lantai 3 H = 400 cm h = tinggi balok atap memanjang = 50 cm bw = lebar balok atap memajang = 30 cm Universitas Sumatera Utara 99 h o = tebal pelat atap = 14 cm h-h o = 50 - 14 = 36 cm be = bw + 16 h o = 30+ 16 14 = 254 cm ≥ ¼ l = 254 cm ≥ ¼ 700 = 254 cm ≥ 175 cm….ok Letak garis netral � = ℎ . ��. �ℎ 2 � + ℎ − ℎ . ��. �ℎ + ℎ ℎ 2 � ℎ . �� + ℎ − ℎ . �� = 14.254. � 14 2 � + 36.30. �14 + 36 2 � 14.254 + 36.30 = 12,824 cm Momen inersia balok terhadap garis netral I balok = 1 12 ��ℎ 3 + ℎ ��� − ℎ 2 2 + 1 12 ��ℎ − ℎ 3 + ��ℎ − ℎ ℎ + ℎ−ℎ 2 − � 2 = 1 12 259. 14 3 + 14.259. 12,98 − 14 2 2 + 1 12 3546 3 + 354614 + 46 2 − 12,98 2 = 692473,706 � ����� � 3 = � ����� � 3 Universitas Sumatera Utara 100 692473,706 700 3 = 1 4 ℎ 4 400 3 ℎ 4 =516831,687 ℎ =26,812 ▲ dipakai dimensi kolom = 45x45 cm Untuk mempermudah perhitungan, akan diuraikan dalam Lampiran III Dimensi dan Penulangan Tabel 4. 12. Perhitungan Dimensi Kolom.

4. 5. 4 . Pembebanan