95 = 0,8 x 0,65 x 0,85 x 30 x 100000-2281 + 400 x 1545
= 1.617.113,94 N = 1617,114 kN
Cek syarat :
Pu Pn → 136,999 kN 1617,114 kN
► OK Tulangan geser digunakan tulangan minimum dimana jarak sengkang tidak
boleh melebihi syarat dibawah ini SK SNI – 3.14.9-6.2 ½ dimensi terkecil = ½ x 250 = 125 mm
10 D
tul
= 10 x 22 = 220 mm Dipakai sengkang Ø10 – 100 mm untuk daerah tumpuan
Ø10 – 150 mm untuk daerah lapangan Digunakan tulangan torsi 2 D 13
4. 5. Perencanaan Bangunan dengan Dilatasi Balok Kantilever
Gambar 4. 4. Tampak Bangunan I
Universitas Sumatera Utara
96 Gambar 4. 5. Tampak Bangunan Setelah dilakukan Ekspansi
4. 5. 1. Perencanaan Pelat
Ly = 6000 mm Lx = 5000 mm
ℎ���� =
60000,8+
240 1500
36
= 160 ��
ℎ��� =
60000,8+
240 1500
36+9
6000 5000
=
5760 46,8
= 123,077 ��
▲ Maka dipakai tebal pelat 160 mm = 0,160 m untuk semua tipe pelat dan pelat atap dipakai tebal 0,155 m.
Lx = 5
Ly = 6
Universitas Sumatera Utara
97 ◘
Pembebanan pada Lantai Gedung Bangunan II a.
Pembebanan lantai1-3 untuk ruang perkantoran h = 0,15 m Beban Mati DL
Plafond = 0,01 . 1800 kgm
3
= 18 kgm
2
Beban hidup LL untuk lantai struktur gedung perkantoran = 250 kgm
2
b.
Pembebanan atap h = 0,14 m
Beban Mati DL Plafond
= 0,01 . 1800 kgm
3
= 18 kgm
2
Beban hidup LL untuk lantai struktur gedung perkantoran = 100 kgm
2
Catatan : Beban Wu tidak dicantumkan dalam perhitungan diatas karena akan dimasukkan sebagai beban merata secara otomatis dalam program SAP
2000.
4. 5. 2. Perencanaan Dimensi Balok
Pendimensian Balok didesign berdasarkan panjang bentang antar kolom atau tumpuan yaitu :
Balok Memanjang Atap
Jarak antar kolom terbesar = 600 cm h = 40 cm – 60 cm, diambil h = 50 cm
b = 25 cm – 33,33 cm, diambil b = 30 cm
Universitas Sumatera Utara
98 Maka :
◙ Balok diatas dua tumpuan: hmin= 60016 = 37,5 cm
◙ Balok dengan satu ujung menerus: hmin= 60018,5 = 32,43 cm
◙ Balok dengan kedua ujung menerus: hmin= 60021 = 28,57 cm
◙ Balok kantiler = hmin= 1508 = 18,75 cm
▲ Dimensi balok melintang adalah 3050
Secara lengkap akan dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel. 4. 10. Perhitungan Dimensi balok
Potongan Melintang Potongan Memanjang
BALOK
H=115L H=110L b=12H b=23H H=115L H=110L b=12H b=23H
Atap
33,33333 50
20 26,67
46,67 70
25 33,33
40 25
50 30
Lantai
22,5 30
25 33,33
45 25
50 30
Rekapitulasi keseluruhan dimensi balok dilampirkan pada Lampiran II Dimensi dan Penulangan Tabel 4. 11. Dimensi Balok.
4. 5. 3. Perencanaan Dimensi Kolom
Perhitungan kolom arah memanjang Bangunan I Kolom lantai 3 H = 400 cm
h = tinggi balok atap memanjang = 50 cm bw = lebar balok atap memajang = 30 cm
Universitas Sumatera Utara
99 h
o
= tebal pelat atap = 14 cm h-h
o
= 50 - 14 = 36 cm be = bw + 16 h
o
= 30+ 16 14 = 254 cm ≥ ¼ l
= 254 cm ≥ ¼ 700
= 254 cm ≥ 175 cm….ok
Letak garis netral
� = ℎ
. ��. �ℎ
2 � +
ℎ − ℎ .
��. �ℎ +
ℎ ℎ
2 � ℎ
. �� + ℎ − ℎ
. ��
= 14.254.
� 14
2 � + 36.30.
�14 + 36
2 � 14.254 + 36.30
= 12,824 cm Momen inersia balok terhadap garis netral
I
balok
=
1 12
��ℎ
3
+ ℎ
��� −
ℎ 2
2
+
1 12
��ℎ − ℎ
3
+ ��ℎ − ℎ
ℎ +
ℎ−ℎ 2
− �
2
= 1
12 259. 14
3
+ 14.259. 12,98 −
14 2
2
+ 1
12 3546
3
+ 354614 + 46
2 − 12,98
2
= 692473,706 �
�����
�
3
= �
�����
�
3
Universitas Sumatera Utara
100 692473,706
700
3
= 1
4 ℎ
4
400
3
ℎ
4
=516831,687 ℎ =26,812
▲ dipakai dimensi kolom = 45x45 cm
Untuk mempermudah perhitungan, akan diuraikan dalam Lampiran III Dimensi dan Penulangan Tabel 4. 12. Perhitungan Dimensi Kolom.
4. 5. 4 . Pembebanan