Struktur Atas 1. Kolom atau Column
10 Komponen-komponen struktur harus cukup kuat untuk menahan gaya-
gaya dalam yang bekerja sehingga struktur dapat dikatakan aman. Sebuah struktur dibentuk dari komponen-komponen bahan, dimana perilaku struktur selaras
dengan model yang ditetapkan dalam perhitungan dan perencanaan. Kemungkinan-kemungkinan deformasi lendutan, perpindahan dari sambungan
sambungan harus digambarkan dengan benar dalam analisa model. Menurut Daniel L. Schodek definisi struktur dalam hubungannya dengan
bangunan ialah: ◙ Bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban akibat
penggunaan dan kehadiran bangunan di tanah dan di dalam tanah. ◙ Struktur berfungsi sebagai suatu kesatuan dari serangkaian unsure-
unsur yang berbeda-bada. Unsur-unsur ini ditempatkan dan diinterelasikan dengan cara tertentu agar seluruh struktur mampu
berfungsi dalam memikul beban baik yang beraksi secara vertikal maupun horizontal kedalam tanah.
2. 2. Struktur Atas
Struktur atas merupakan seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah SNI 2002. Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok,
dinding geser, dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.
Universitas Sumatera Utara
11
2. 2. 1. Kolom atau Column
Kolom merupakan elemen struktur yang dapat diberikan beban aksial di ujungnya dan tidak ada beban transversal. Dengan demikian, kolom tidak
mengalami lentur secara langsung tidak ada beban tegak lurus terhadap sumbunya. Selain kolom, dinding pemikul beban load bearing walls,
merupakan elemen vertikal yang banyak digunakan. Walaupun kolom tidak selalu harus berarah vertikal. Kolom bisa berarah miring, asalkan memenuhi definisi
kolom seperti diatas. Kolom dapat dikategorikan berdasarkan panjangnya. Kolom pendek
adalah kolom yang kegagalannya berupa kegagalan material ditentukan oleh kekuatan material. Kolom panjang adalah kolom yang kegagalannya ditentukan
oleh tekuk buckling, jadi kegagalannya adalah karena ketidakstabilan, bukan kekuatan. Pada kolom panjang, dimensi dalam arah memanjang jauh lebih besar
dibandingkan dengan dimensi pada arah lateral. Karena adanya potensi menekuk pada jenis kolom ini, maka kapasitas pikul bebannya menjadi lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
12 Tabel 2. 1. Perilaku Kolom yang Dibebani
1 2
3 4
Jenis Kolom dan
Pembebann annya
P PPcr
P=Pcr P=Pcr PPcr
Keteranga n
Kolom pendek;
kegagalan nya berupa
hancurnya material.
Kolom panjang lebih kecil dari
beban tekuk; kolom berada
dalam keadaan keseimbangan
stabil. Apabila kolom
mengalami deformasi kecil,
dapat kembali ke konfigurasi
semual apabila bebannya
dihilangankan. Kolom panjang
beban=beban tekuk; apabila
beban pada kolom mencapai beban
tekuk kritis, kolom akan
berada daam keadaan
keseimbangan netral. Apabila
kolom mengalami deformasi dari
konfigurasi linear, maka akan tetap
pada konfigurasi baru tidak
kembali ke konfigurasi
linear. Beban tekuk adalah
beban maksimum yang dapat
dipikul oleh kolom.
Kolom panjang beban lebih
besar daripada beban tekuk;
apabila beban pada kolom
lebih besar daripada beban
tekuk kritis, kolom berada
dalam keseimbangan
tak stabil. Kolom akan
terus berdeformasi
pada beban konstan sampai
akhirnya runtuh.
Universitas Sumatera Utara
13 Keruntuhan batang tekan dapat dikategorikan menjadi dua bagian :
1. Keruntuhan yang diakibatkan tegangan lelehnya dilampaui. Keruntuhan ini terjadi pada kolom pendek.
2. Keruntuhan yang diakibatkan oleh terjadinya tekuk buckling. Keruntuhan ini terjadi pada kolom yang langsing. Jika akibat tekuk
tegangan penampang masih dalam keadaan elastis belum mencapai tegangan leleh.
Perencanaan Kolom Istilah e menyatakan jarak beban aksial P
u
harus berada diluar pusat kolom untuk mengahsilkan M
u
. Jadi : � =
�
�
�
�
Harga faktor tekuk untuk kolom terpisah isolated column tergantung pada kondisi ujung-ujungnya yang dapat dilihat pada tabel 6, PPBBI-1987.
Pn Maks ◙ Pn maks = 0,85.Po kolom spiral
◙ Pn maks = 0,80.Po kolom bersengkang Karena kolom menerima 2 beban sekaligus yaitu M momen Dan P
aksial sehingga muncul e eksentrisitas= MP maka dlm praktek e=0 tidak ada aksial murni M=0 dihindari, harus diperhitungkan :
◙ e min = 0,05 h kolom spiral ◙ e min = 0,1 h kolom bersengkang
Universitas Sumatera Utara
14 Batas Tulangan Longitudinal SNI 2002 Ps 12.9
ρ
s
maksimum = 8 ρ
s
minimum = 1 �
�
= ��
��
Gaya aksial tekan berfaktor lebih besar dari 0,1.Ag.fc’ pasal 23.10.2 SNI 03-2847-2002 dan rasio tulangan harus 0,01
ρ
g
0,08 pasal 12.9 SNI 03- 2847-2002
ρ
g
=
�
�
�
�
Spasi maksimum sengkang ikat yang dipasang pada bentang l
o
dari muka hubungan balok-kolom adalah S
o
, spasi S
o
tersebut tidak melebihi : 1.
Delapan kali diameter tulangan longitudinal kecil 2.
24 kali diameter sengkang ikat 3.
Setengah dimensi penampang terkecil komponen struktur 4.
300 mm
Panjang l
o
tidak boleh kurang daripada nilai terbesar berikut ini : 1.
Seperenam tinggi bersih kolom 2.
Dimensi terbesar penampang kolom 3.
500 mm
Universitas Sumatera Utara
15
2. 2. 2. Balok atau Beam