5. 9. Alternatif pemilihan pondasi dengan Jack in Pile

118 = 0,8 x 0,65 x 0,85 x 30 x 125000-2281 + 400 x 2281 = 2101701,94 N Cek syarat : Pu Pn 103340,94 N 2101701,94 N ► OK Tulangan geser digunakan tulangan minimum dimana jarak sengkang tidak boleh melebihi syarat dibawah ini SK SNI – 3.14.9-6.2 ½ dimensi terkecil = ½ x 250 = 125 mm 10 D tul = 10 x 22 = 220 mm Dipakai sengkang Ø10 – 100 mm untuk daerah tumpuan Ø10 – 150 mm untuk daerah lapangan Digunakan tulangan torsi 2 D 13 4. 5. 9. 4. Alternatif pemilihan pondasi dengan Jack in Pile Walaupun dalam Tugas Akhir ini dilakukan perencanaan pondasi dengan menggunakan Bored Pile, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan perencanaan dengan tiang pancang. Pondasi Tiang Pancang yang dilakukan dengan Jack in Pile, dapat menjadi pilihan jika dilakukan perencaan tiang pancang dengan struktur yang saling berdekatan. Metode JACK-IN Pile adalah metode pemancangan dengan menggunakan Mesin Pancang Hydraulic dimana proses pemancang tiang pancang dengan memberikan tekanan beban secara Statis beban tetap, baik besarnya intensitasnya, titik bekerjanya dan arah garis kerjanya. Universitas Sumatera Utara 119 Pada tiang pancang, penekananpemancangan tiang akan berhenti bila tiang telah mencapai tanah keras aktual bisa sesuai data sondir report dan bisa juga kurang atau lebih dalam dari kedalaman sondir. Gambar 4. 6. Metoda Hydraulic Jack-In Pile Kelebihan alat Jack in Pile ini antara lain : - Menghasilkan Daya dukung Gesek tanah yang lebih baik karena metoda hydraulic jack-in metoda penetrasi tekan statis sehingga tanah yang tadinya mendorong kesamping akibat penetrasi tiang, dalam beberapa jam tanah yang terdorong akan kembali menjepit tiang dan memberikan daya dukung tambahan friksi tanah terhadap tiang akan semakin besar - Tidak menghasilkan suara bising seperti pada hammer umumnya menggunakan Silent Genset sebagai main power untuk aktifitas mesin hydraulic jack in sehingga tidak menghasilkan polusi asap yang cukup berarti Universitas Sumatera Utara 120 - Output pekerjaanproduktifitas kerjanya lebih baik untuk pekerjaan pemancangan dimana penetrasi max adalah rata tanah , minimum 300m hari ~ 10jam kerjahari - Tidak menimbulkan getaran disekeliling sehingga aman buat bangunan di dekatnya Minim Retak Struktural pada bangunan tetangga. - Tidak diperlukan loading test beban aksial, karena mesin hydraulic jack-in dilengkapi dengan pressure gauge MPA sehingga beban aksial aktual dapat diketahui dari pembacaan nilai MPA pada pressure Gauge diinstrument mesin. Tetapi, Jack in Pile ini memiliki kekurangan sebagai berikut : - Tidak maksimal pengerjaannya jika terjadi hujan karena bila tiang diperlukan weldingpengelasan sambungan maka proses penyambungan tiang pancang.butuh waktu lama Gambar 4. 7. Mesin Hydraulic dengan Roda Crawler - Jika menggunakan Mesin Hydraulic Jack In Robot lambat untuk berpindah dari satu titik ke titik pemancangan yang lain, sedangkan jika menggunakan Mesin Hydraulic Jack In dengan roda Crawler : cepat untuk berpindah dari satu titik ke Universitas Sumatera Utara 121 titik pemancangan yang lain, akan tetapi tidak terlalu baik dalam pressure pemancangan dan kurang siku tergantung permukaan tanah yang menjadi landasan Gambar 4. 8. Mesin Hydraulic dengan Crane - Pada saat mobilisasi mesin kelokasi proyek mesin Hydraulic jack-in sangat tergantung terhadap ketersediaan Tronton dan crane service Mobile Crane. sedangkan dalam proses pemancangan bila mesin tidak dilengkapi dengan crane maka harus disediakan juga diproyek crane service Mobile Crane dimana fungsi dari crane disini adalah sebagai alat untuk mengangkat tiang pancang dimasukkan ke dalam penjepit hydraulic jack dan pemancangan pun dapat diilakukan. Universitas Sumatera Utara 122

4. 6. Perbandingan Distribusi Gaya Lateral Gempa SNI 2002 dengan SNI 2010