Analisis Gain Ternormalisai Keefektivan Model Pembelajaran Siswa aktif dalam Meningkatkan

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Karena P-value 0,977 0,05, maka H O diterima, jadi tidak terdapat perbedaan perbedaan kemampuan menulis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran siswa aktif dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional pada awal penelitian.

6. Analisis Gain Ternormalisai

Berdasarkan hasil pengolahan data didapat hasil seperti pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.41 Analisis Data Gain Peringkat sekolah EKSPERIMEN KONVENSIONAL TOTAL Sd n sd n sd n Tinggi 0.68 0.15 40 0,30 0,17 42 0,49 0,25 82 Sedang 0,58 0,18 38 0,22 0,23 40 0,39 0,27 78 Rendah 0,45 0,18 41 0,16 0.22 40 0,31 0,25 81 Total 0,57 0,20 119 0,23 0,21 122 0,40 0,27 241 Skor Ideal :1 1 Secara keseluruhan rata-rata gain kemampuan menulis pada siswa adalah 0,40 dari skor maksimum ideal 1. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa secara keseluruhan pada termasuk kategori sedang. 2 Skor kemampuan menulis siswa secara keseluruhan berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran Eksperimen dan Kontro adalah 0,57 dan 0,23; simpangan baku masing-masing 0,20 dan 0,23; dan jumlah siswa 119, dan 122 menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Pembelajaran siswa aktif lebih baik daripada yang menggunaan model konvensional. 3 Skor Kemampuan menulis berdasarkan peringkat sekolah tinggi, sedang dan rendah adalah 0,49; 0,39 dan 0,31 simpangan baku 0,25; 0,27dan 0,25 jumlah siswa 82, 78 dan 81. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa yang pembelajaranya mengunakan model Pembelajaran siswa aktif lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. 4 Skor kemampuan menulis siswa yang berasal dari sekolah peringkat tinggi berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran SAL dan Konvensional adalah 0,68; dan 0,30; simpangan baku 0,15 dan 0,17 dan jumlah siswa 40 dan 42. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulinpada sekolah peringkat Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Skor kemampuan menukis yang berasal dari sekolah peringkat sedang berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran SAL dan Konvensional adalah 0,58 dan 0,22; simpangan baku 0,18; 0,23dan jumlah siswa 38 dan 40. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa sekolah peringkat sedang yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran siswa aktif lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. 5 Skor kemampuan menulis yang berasal dari sekolah peringkat rendah berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran SAL dan Konvensional adalah 0,44 dan 0,16 simpangan baku 0,20; 0,21serta jumlah siswa 41 dan 40 orang. Data-data yang telah diolah dengan perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa sekolah peringkat rendah yang pembelajarannya menggunakan SAL lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan konvensional. Analisi data Berdasarkan pendekatan pembelajaran 1 Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data diguunaian uji Kolmogorof Smirnov. Adapun Hipotesis yang akan diuji diformulasikan sebagai berikut : Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data Tidak berdistribusi Normal Kriteria pengujian terima H , jika P-value 0,05 Darihasil perhitungan didapat data sebagai berikut : Tabel 4.42 Uji Normalitas Pre Tes SEKOLAH KELAS N 241 241 Normal Parameters a,,b Mean 1.9959 1.5477 Std. Deviation .82411 .78978 Most Extreme Differences Absolute .227 .279 Positive .227 .279 Negative -.225 -.244 Kolmogorov-Smirnov Z 3.521 4.336 Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Asymp. Sig. 2-tailed .000 .000 Karena nila P-value -0,00 0,05 maka H o ditolajj. jadi kesimpulan data pretes tidak berdistribusi normal. Untuk selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney. Adapun hipotesis yang diuji diformulasikan sebagai berikut : H : 1  = 2  Tidak terdapat perbedaan perbedaan kemampuan menulis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran siswa aktif dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional. H 1 : 1   2  kemampuan menulis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran siswa aktif daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kriteria pengujian tolak H , jika P-value 0,05 Tabel 4.43 Uji Mann-Whitney Gain Berdasarkan Pembelajaran KELAS N Mean Rank Sum of Ranks NILAI EKSPERIM EN 119 166.64 19663.00 KONTROL 122 75.88 9257.00 Total 241 Tabel 4.44 Hasil uji Mann-Whitney Gain Kemampuan Menulis berdasarkan pembelajaran NILAI Mann-Whitney U 1754.000 Wilcoxon W 9257.000 Z -10.137 Asymp. Sig. 2-tailed .000 Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Karena P-value 0,000 0,05, maka H O ditolak, jadi kemampuan menulis siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran siswa aktif daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2 Analisis Data Gain Berdasarkan Level Sekolah a Analisis Data Sekolah Level Tinggi dan Level Sedang Adapun hipotesis yang akan diuji diformulasikan sebagai berikut : Ho : 2 1    tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan menulis antara siswa pada sekolah level Tinggi dengan siswa pada sekolah level sedang H 1 : 2 1    Peningkatan kemampuan menulis antara siswa pada sekolah level Tinggi lebih baik daripada siswa pada sekolah level sedang Kriteria pengujian terima H, jika P-value 0,05 Berdasarkan hasil perhitungan didapat seperti pada tabel berikut. Tabel 4.45 Uji Mann-Whitney untuk Gain kemampuan menulis berdasarkan level sekolah Tinggidan Sedang SEKOLAH N Mean Rank Sum of Ranks NILAI TINGGI 82 88.24 7236.00 SEDANG 78 72.36 5644.00 Total 160 Tabel 4.46 Hasil uji Mann-Whitney Untuk Gain Kemampuan Menulis Berdasarkan Level Sekolahtinggi dan Sedang Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NILAI Mann-Whitney U 2577.000 Wilcoxon W 5898.000 Z -2.009 Asymp. Sig. 2-tailed .044 Karena P-value =0,044 0,05, maka Ho ditolak. Jadi: kemampuan menulis siswa pada sekolah level tinggi lebih baik daripada level sedang. 3 Analisis Data Pre Tes untuk Level Sekolah Tinggi dengan Rendah a Ho : 2 1    tidak terdat perbedaan peningkatan kemampuan menulis antara siswa pada sekolah level Tinggi dengan siswa pada sekolah level rendah b H 1 : 2 1    Peningkatan kemampuan menulis antara siswa pada sekolah level Tinggi lebih baik daripada siswa pada sekolah level rendah Kriteria pengujian terima H, jika P-value 0,05 Berdasarkan hasil perhitungan didapat seperti pada tabel berikut : Tabel 4.47 Uji Mann-Whitney Gain Kemampuan Menulis untuk Sekolah Level Tinggi dan Rendah SEKOLAH N Mean Rank Sum of Ranks NILAI TINGGI 82 97.12 7963.50 RENDAH 81 66.70 5402.50 Total 163 Tabel 4.48 Hasil Uji Mann-Whitney Pre Tes untuk Sekolah Level Tinggi dan Rendah Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NILAI Mann-Whitney U 2081.500 Wilcoxon W 5402.500 Z -4.119 Asymp. Sig. 2-tailed .000 Karena P-value =0,00 0,05, maka Ho ditolak. Jadi: kemampuan menulis siswa pada sekolah level Tinggi lebih baik daripada sekolah level rendah. 4 Analisis Data Sekolah Level Sedang dan Level Rendah Adapun hipotesis yang akan diuji diformulasikan sebagai berikut : Ho : 2 1    tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis antara siswa pada sekolah level sedang dengan siswa pada sekolah level rendah H 1 : 2 1    terdapat perbedaan kemampuan menulis antara siswa pada sekolah level sedang dengan siswa pada sekolah level rendah Kriteria pengujian terima H, jika P-value 0,05 Berdasarkan hasil perhitungan didapat seperti pada tabel berikut : Tabel 4.49 Uji Mann-Whitney Pre Tes untuk Sekolah Level Sedang dan Rendah SEKOLAH N Mean Rank Sum of Ranks NILAI TINGGI 82 88.24 7236.00 SEDANG 78 72.36 5644.00 Total 160 Tabel 4.50 Hasil Uji Mann-Whitney Pre Tes untuk Sekolah Level Sedang dan Rendah Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NILAI Mann-Whitney U 2577.000 Wilcoxon W 5898.000 Z -2.009 Asymp. Sig. 2-tailed .044 Karena P-value =0,044 0,05, maka Ho ditolak. Kemampuan menulis siswa pada sekolah level sedang lebih baik dari pada sekolah level rendah

B. Temuan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa, model yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian, setelah dilakukan pengujian melalui analisis kualitas model, penilaian ahli dan uji lapangan, ternyata menunjukan adanya dampak positif bagi peningkatan keterampilan menulis siswa SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Dampak positif ini tumbuh tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi para guru. Tingkat efektifitas model dapat pula di analisis dan hasil yang diperoleh atau dan perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa dan guru. Dalam hal ini, para guru telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengembangan model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat. Di samping itu, bagi siswa, model ini dianggap efektif dilihat dari keterlibatan dan beberapa perubahan yang dapat diamati selama mengikuti pembelajaran. Melalui model ini, tingkat kehadiran siswa, partisipasi dalam PBM, diskusi, dan kegiatan lain sangat aktif. Tujuan penelitian ini diarahkan pada implementasi model pembelajaran siswa aktif berbasis quantum dengan pendekatan CTL yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat. Secara khusus,