Implementasi Model Pembelajaran di Kelas VIII-C SMP Negeri 1

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran. Kegiatan berikutnya adalah merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru bersama siswa menyimpulkan materi teks langkah- langkah mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi.

d. Implementasi Model Pembelajaran di Kelas VIII-C SMP Negeri 1

Cisarua Kecamatan Cisarua Kab. Bandung Barat Pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP ini tidak jauh berbeda dengan SMP sebelumnya. Skenario yang telah disiapkan menjadi panduan dalam pelaksanaan pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut diimplementasikan pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 1 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan siswa ke arah situasi pembelajaran yang kondusif, untuk siap belajar. Sebelumnya guru tidak lupa untuk mengadakan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya, dan mengkorelasikannya pada materi pembelajaran yang akan di bahas kegiatan apersepsi. Beberapa saat kemudian, guru mengajak siswa untu k menonton potongan video “Laskar Pelangi yang telah disiapkan guru sebelumnya. Sejenak kelas sangat hening karena siswa semuanya memfokuskan dirinya pada tayangan film. Film diputar kurang lebih 7 menit. Ketika tayangan film selesai, tampak siswa masih larut dalam suasana film. Guru mengadakan tanya jawab singkat mengenai perasaan siswa yang muncul setelah menikmati tayangan film. Hampir semua siswa menjawab senang. 2 Kegiatan Inti Pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP ini tidak jauh berbeda dengan SMP Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelas VII dimulai saat siswa dalam perasaan senang setelah menonton dan menikmati tayangan film Laskar Pelangi. Pelaksanaan perlakukan dipandu oleh instrumen perlakuan berupa skenario yang disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Kegiatan inti diawali oleh pengkondisian siswa kepada LKS yang telah tersedia untuk ditelaah dan dipahami terutama pada kegiatan awal. Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk memahami serangkaian permasalahan yang terdapat dalam LKS. Tahap introduction, Guru mempersilakan siswa berhitung mulai satu sampai empat kemudian kembali ke satu sampai empat. Setiap siswa yang mendapat nomor yang sama, bergabung. Setiap kelompok diminta memberi nama kelompoknya dengan nama tokoh dalam fil tersebut. Tokoh film tersebut adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A. Kiong, Syahdan, Kucai, dan Trafani. Nama tokoh-tokoh itu menjadi nama kelompok diskusi siswa. Berdasarkan kelompok tadi, kegiatan berikutnya adalah mengadakan diskusi. Diskusi dilaksanakan untuk mengubah isi tayangan videoa menjadi teks karangan narasi. Diskusi akan menghasilkan pokok-pokok pikiran film yang akan menjadi karangan narasi. Diskusi berlangsung aktif sebab terlihat dari ketekunan dan semangat siswa dalam berdiskusi. Tahap berikutnya adalah connection. Kegiatan pada tahap ini adalah guru menunjukkan dan membagikan pokok-pokok tema sebagai bahan karangan kepada siswa dengan cara mengajak siswa untuk berpikir tentang beberapa peristiwa yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Gabungan hasil pemikiran tersebut menjadi dasar siswa untuk mengembangkannya menjadi karangan narasi. Siswa pun secara individu menyusun karangan narasi. Tahap keempat adalah extend. Tahapan ini diisi dengan penyampaian tugas untuk menyampaikan kembali karangan narasi yang telah ditulis di depan kelas. Dari delapan kelompok, pada pertemuan 1 hanya 4 kelompok yang sudah tampil, sedangkan 4 kelompok lainnya akan tampil pada pertemuan kedua. Tahap kelima adalah reflection. Pada tahap ini, siswa belajar menilai kemampuan Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menulis karangan masing-masing. Kemudian belajar mencari solusi atas hambatan yang dimilikinya. 3 Kegiatan Penutup Kegiatan akhir pelaksanaan pembelajaran diisi oleh review tentang penguasaan materi yang berbentuk tanya jawab. Siswa melontarkan masalah- masalah yang kurang dipahaminya kemudian guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator untuk bersama-sama memecahkan permasalahan. Tanya jawab berlangsung dengan baik. Secara umum pelaksanaan pembelajaran di tiga kelas eksperimen sudah berlangsung dengan baik. Namun, hasil catatan observer terdapat beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam pembelajaran menulis karangan narasi melalui model pembelajaran siswa aktif. Catatan tersebut sebagai refleksi dari pembelajaran tahap 1. Catatan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Pada pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi, masih kurang kondusif, karena sebagian siswa ngobrol bersama teman sebangkunya untuk menanyakan tentang kejelasan gambar seri yang berukuran kecil dan tidak berwarna. Perlu dilakukan strtategi lain agar pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi bisa terlaksana dengan baik. 2. Perlu dilakukan perubahan pada metode pembelajaran yang berikutnya agar lebih menarik, sehingga perhatian siswa menjadi terfokus atau terpusat. 3. Siswa diberikan kesempatan mewawancarai orang tua masing-masing seputar pengalaman mereka yang paling berkesan untuk bahan membuat karangan narasi. Orang tua sebagai model, secara tidak langsung siswa menerapkan komponen atau sesuatu yang akan lebih mudah dijangkau oleh pemikiran siswa. dalam proses membuat karangan narasi. 4. Perlu penekanan dalam pembelajaran penggunaan diksi, ejaan dan penggunaan tanda baca dalam pembelajaran menulis karangan narasi. 5. Perlu adanya pemberian motivasi terhadap siswa yang berkemampuan menulis relatif kurang untuk percaya diri menuangkan pengalaman ke dalam tulisan. Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015 MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF STUD ENT ACTIVE LEARNING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Mengurangi porsi materi agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan. 7. Ternyata hasil karangan siswa masih berbentuk karangan bebas dan bukan karangan narasi. Rangkaian kalimat juga belum sesuai dengan prinsip-prinsip karangan narasi. Maka perlu diadakan perbaikan pada tahap 2 dengan memberikan beberapa contoh model yang akan membantu siswa dalam menuangkan ide-idenya. 8. Masih banyak karangan siswa yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip karangan narasi, terutama pada karangannya tidak terdapat latar waktu. Maka pada tahap berikutnya siswa di beri penguatan tentang prinsip karangan narasi. 9. Hasil karangan siswa pada umumnya terdapat banyak kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan pemilihan kata-kata diksi.

3. Implementasi Model Pembelajaran pada Kelas Pembanding