Contoh Perhitungan PPh Pasal 21

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp. 25.000.000,00 5 lima persen Di atas Rp. 25.000.000,00 s.d Rp.50.000.000,00 10 sepuluh persen Di atas 50.000.000,00 s.d Rp.100.000.000,00 15 lima belas persen Di atas 100.000.000,00 s.d Rp. 200.000.000,00 25 dua puluh lima persen Di atas Rp.200.000.000,00 35 tiga puluh lima persen

2. Contoh Perhitungan PPh Pasal 21

1 A Warga Negara Indonesia adalah seorang pegawai tetap pada PT Wicaksana OI, A memperoleh gaji pokok sebesar Rp. 9.558.600,00 setahun, tunjangan sebesar Rp. 8.443.103,00 setahun, premi asuransi dibayar perusahaan sebesar 7,24 untuk pegawai yang belum menikah dan 10,24 untuk pegawai yang sudah menikah dari gaji pokok, iuran pensiun yang telah disyahkan oleh Menteri Keuangan sebesar 2 dari gaji pokok dan THR sebesar Rp. 799.050,00. A sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak status K2. Cara menghitung PPh Pasal 21 atas THR adalah: PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR adalah: Gaji pokok setahun Rp. 9.588.600 Tunjangan setahun Rp. 8.433.103 Premi asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 981.873 + Universitas Sumatera Utara Jumlah penghasilan bruto setahun Rp.19.013.576 THR Rp. 799.050 1 Biaya Jabatan = 5 x Rp.19.812.626,00 = Rp. 990.631 + Penghasilan Bruto Rp.19.812.626 Pengurangan: 2 Iuran Pensiun = Rp. 191.772 Jumlah pengurangan + Rp. 1.182.403 _ Penghasilan neto setahun Rp.18.630.223 Penghasilan Tidak Kena Pajak K2: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Tanggungan 2 Rp. 2.400.000 + Jumlah PTKP Rp.16.800.000 _ Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.830.223 PPh Pasal 21 ats Gaji dan THR terutang setahun: 5 x Rp. 1.830.000 = Rp. 91.500 PPh Pasal 21 atas Gaji adalah: Gaji Pokok setahun Rp. 9.588.600 Tunjangan setahun Rp. 8.443.103 Premi Asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 981.873 + Jumlah Penghasilan Bruto Rp.19.013.576 Universitas Sumatera Utara Pengurangan: 1. Biaya Jabatan= 5 x Rp. 19.013.576 = Rp. 950.679 2. Iuran Pensiun = Rp. 191.722 Jumlah pengurangan + Rp. 1.142.401 _ Penghasilan neto setahun Rp.17.871.175 Penghasilan Tidak Kena Pajak K2: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Tanggungan 2 Rp. 2.400.000 + Jumlah PTKP Rp. 16.800.000 2 B Warga Negara Indonesia adalah seorang karyawati yang bekerja pada PT Wicaksana OI, B memperoleh gaji pokok sebesar Rp. 12.128.200 setahun, tunjangan sebesar Rp. 4.527.374 setahun, premi asuransi dibayar perusahaan sebesar 7,24 untuk pegawai yang belum menikah dan 10,24 untuk pegawai yang sudah menikah dari gaji pokok, iuran pensiun yang telah disyahkan oleh _ Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.071.175 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 1.071.000= Rp. 53.500 PPh Pasal 21 atas Tunjangan Hari Raya THR: Rp. 91.500 – Rp. 53.500= Rp. 38.000 Universitas Sumatera Utara Menteri Keuangan sebesar 2 dari gaji pokok dan THR sebesar Rp. 1.016.775. B sudah menikah tetapi belum mempunyai anak status TK-, suaminya bekerja pada perusahaan lain. Cara menghitung PPh Pasal 21 atas THR adalah: PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR adalah: Gaji pokok setahun Rp.12.128.200 Tunjangan setahun Rp. 4.527.374 Premi asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 878.082 + Jumlah penghasilan bruto setahun Rp.17.533.656 THR Rp. 1.016.775 1. Biaya Jabatan = 5 x Rp.18.550.431 = Rp. 927.521 + Penghasilan Bruto setahun Rp.18.550.431 Pengurangan: 2. Iuran Pensiun = Rp. 242.564 Jumlah + Rp. 1.170.085 _ Penghasilan neto setahun Rp.17.380.346 Penghasilan Tidak Kena Pajak TK-: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Jumlah PTKP Rp.13.200.000 _ Penghasilan Kena Pajak Rp. 4.180.346 Universitas Sumatera Utara PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 4.180.000 = Rp. 209.000 PPh Pasal 21 atas Gaji adalah: Gaji Pokok setahun Rp.12.728.200 Tunjangan setahun Rp. 4.527.374 Premi Asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 878.082 1. Biaya Jabatan= 5 x Rp. 17.533.658 = Rp. 876.683 + Jumlah Penghasilan Bruto Rp.17.533.656 Pengurangan: 2. Iuran Pensiun = Rp. 242.564 Jumlah pengurangan + Rp. 1.119.247 _ Penghasilan neto setahun Rp.16.414.409 Penghasilan Tidak Kena Pajak TK-: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Jumlah PTKP Rp.13.200.000 _ Penghasilan Kena Pajak Rp. 3.214.409 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 3.214.000= Rp. 160.700 PPh Pasal 21 atas Tunjangan Hari Raya THR: Rp. 209.000 – Rp. 160.700= Rp. 48.300 Universitas Sumatera Utara 3 C Warga Negara Indonesia adalah seorang pegawai tetap yang bekerja pada PT Wicaksana OI dengan memperoleh gaji pokok sebesar Rp. 9.588.600 setahun, tunjangan sebesar Rp. 7.412.202 setahun, premi asuransi dibayar perusahaan sebesar 7,24 untuk pegawai yang belum menikah dan 10,24 untuk pegawai yang sudah menikah dari gaji pokok, iuran pensiun yang telah disyahkan oleh Menteri Keuangan sebesar 2 dari gaji pokok dan THR sebesar Rp. 799.050. C sudah menikah dan mempunyai 1 anak status K1. Cara menghitung PPh Pasal 21 atas THR adalah: PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR adalah: Gaji pokok setahun Rp. 9.588.600 Tunjangan setahun Rp. 7.412.202 Premi asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 981.873 + Jumlah penghasilan bruto Rp.17.982.675 THR Rp. 799.050 1. Biaya Jabatan = 5 x Rp.18.781.725 = Rp. 939.086 + Penghasilan Bruto setahun Rp.18.781.725 Pengurangan: 2. Iuran Pensiun = Rp. 191.772 Jumlah pengurangan + Rp. 1.130.858 Penghasilan neto setahun Rp.17.650.867 Universitas Sumatera Utara Penghasilan Tidak Kena Pajak K1: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Tanggungan 1 Rp. 1.200.000 + Jumlah PTKP Rp.15.600.000 _ Penghasilan Kena Pajak Rp. 2.050.867 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 2.050.000 = Rp. 102.500 PPh Pasal 21 atas Gaji adalah: Gaji Pokok setahun Rp. 9.588.600 Tunjangan setahun Rp. 7.412.202 Premi Asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 981.873 1. Biaya Jabatan= 5 x Rp. 17.982.675 = Rp. 899.134 + Jumlah Penghasilan Bruto setahun Rp.17.982.675 Pengurangan: 2. Iuran Pensiun = Rp. 191.772 Jumlah pengurangan + Rp. 1.090.906 _ Penghasilan neto setahun Rp.16.891.769 Penghasilan Tidak Kena Pajak K1: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Universitas Sumatera Utara Tanggungan 1 Rp. 1.200.000 + Jumlah PTKP Rp.15.600.000 4 D Warga Negara Indonesia adalah pegawai tetap pada PT Wicaksana OI, D memperoleh gaji pokok sebesar Rp. 19.137.400 setahun, tunjangan sebesar Rp. 8.792.386 setahun, premi asuransi dibayar perusahaan sebesar 7,24 untuk pegawai yang belum menikah dan 10,24 untuk pegawai yang sudah menikah dari gaji pokok, iuran pensiun yang telah disyahkan oleh Menteri Keuangan sebesar 2 dari gaji pokok dan THR sebesar Rp. 1.600.875. D sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak status k3. + Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.291.769 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 1.291.000= Rp. 64.550 PPh Pasal 21 atas Tunjangan Hari Raya THR: Rp. 102.500 – Rp. 64.550= Rp. 37.993 Cara menghitung PPh Pasal 21 atas THR adalah: PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR adalah: Gaji pokok setahun Rp.19.137.400 Tunjangan setahun Rp. 8.792.386 Premi asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 1.959.669 + Universitas Sumatera Utara Jumlah penghasilan bruto setahun Rp.29.889.455 THR Rp. 1.600.875 1. Biaya Jabatan = 5 x Rp.31.490.330 = Rp. 1.574.517 + Penghasilan Bruto setahun Rp.31.490.330 Pengurangan: 2. Iuran Pensiun = Rp. 262.872 Jumlah Pengurangan + Rp. 1.837.389 _ Penghasilan neto setahun Rp.29.652.941 Penghasilan Tidak Kena Pajak K3: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Tanggungan 3 Rp. 3.600.000 + Jumlah PTKP Rp.18.000.000 _ Penghasilan Kena Pajak Rp.11.652.941 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 11.652.000 = Rp. 582.600 PPh Pasal 21 atas Gaji adalah: Gaji Pokok setahun Rp.19.137.400 Tunjangan setahun Rp. 8.792.386 Premi Asuransi dibayar perusahaan setahun Rp. 1.959.669 + Jumlah Penghasilan Bruto setahun Rp.29.889.455 Universitas Sumatera Utara Pengurangan: 1. Biaya Jabatan= 5 x Rp. 29.889.455 = Rp.1.494.473 2. Iuran Pensiun = Rp. 262.872 Jumlah pengurangan + Rp. 1.757.345 _ Penghasilan neto setahun Rp.28.132.110 Penghasilan Tidak Kena Pajak K3: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Tanggungan 3 Rp. 3.600.000 + Jumlah PTKP Rp.18.000.000 5 E Warga Negara Indonesia adalah pegawai tetap pada PT Wicaksana OI, dari bulan januari sampai april, memperoleh gaji pokok sebesar Rp. 3.196.200 selama empat bulan, tunjangan sebesar Rp. 1.039.070 selama empat bulan, premi asuransi dibayar perusahaan sebesar 7,24 untuk pegawai yang belum menikah dan 10,24 untuk pegawai yang sudah menikah dari gaji pokok, iuran pensiun _ Penghasilan Kena Pajak Rp.10.132.110 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. 10.132.000= Rp. 506.600 PPh Pasal 21 atas Tunjangan Hari Raya THR: Rp. 582.600 – Rp. 506.600= Rp. 76.000 Universitas Sumatera Utara yang telah disyahkan oleh Menteri Keuangan sebesar 2 dari gaji pokok. E sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak status k2. PPh Pasal 21 atas Gaji adalah: Gaji Pokok 4 bulan Rp. 3.196.200 Tunjangan 4 bulan Rp. 1.039.070 Premi Asuransi 4 bulan Rp. 327.290 1. Biaya Jabatan= 5 x Rp. 4.562.560 = Rp. 228.128 + Jumlah Penghasilan Bruto 4 bulan Rp. 4.562.560 Pengurangan: 2. Iuran Pensiun = Rp. 63.924 Jumlah pengurangan + Rp. 292.052 _ Penghasilan neto 4 bulan Rp. 4.270.508 Penghasilan Tidak Kena Pajak K2: Wajib Pajak Rp. 13.200.000 Kawin Rp. 1.200.000 Tanggungan 2 Rp. 2.400.000 + Jumlah PTKP Rp.16.800.000 _ Penghasilan Kena Pajak Rp.- PPh Pasal 21 terutang setahun: 5 x Rp. - = Rp.- Universitas Sumatera Utara Karena E bekerja selama empat bulan sehingga penghasilannya dikali dengan empat dan disetahunkan untuk mencari PPh pasal 21 dan ternyata Penghasilan Netonya lebih kecil daripada jumlah PTKPnya sehingga tidak dikenakan PPh pasal 21.

H. Pendaftaran dan Penyampaian Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21

1. Pendaftaran

Semua Wajib Pajak berdasarkan system self assessment wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak untuk dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus mendapatkan NPWP. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP: a. Wajib Pajak Orang Pribadi yang dalam suatu Tahun Pajak memperoleh penghasilan yang melebihi batas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP harus mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal PajakKantor Penyuluhan Pajak yang wilayah kerjanya, meliputi tempat tinggaltempat kedudukan Wajib Pajak untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP selambat- lambatnya pada akhir tahun pajak yang bersangkutan dan harus menyampaikan Surat Pemberitahuan. Semua Wajib Pajak Badan wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. b. Wajib Pajak yang akan mendaftarkan diri wajib mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara