Penyampaian Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21.

Persyaratan diatas semuanya diserahkan kepada seksi Tata Usaha Perpajakan di KPP atau Seksi Informasi dan Tata Usaha Perpajakan di KPP atau di Sub Seksi Informasi dan Tata Usaha Perpajakan di KPP. e. Dalam jangka 1 sd 3 hari setelah diterimanya formulir pendaftran dan dokumen pendukungnya kepada Wajib pajak diberikan bukti pendaftaran dengan cara mengirimnya ke alamat Wajib Pajak yang bersangkutan, yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. f. Dalam waktu selambat-lambatnya 3 tiga bulan setelah tanggal penerimaan formulir pendaftaran Kantor Pelayanan Pajak KPP memberikan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP kepada Wajib Pajak yang bersangkutan.

2. Penyampaian Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21.

SPT Tahunan PPh Pasal 21 adalah surat yang digunakan oleh pemotong untuk melaporkan pemotongan, perhitungan, dan penyetoran pajak atas penghasilan orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan. Untuk mengisi Surat Pemberitahuan SPT Tahunan, Pemotong Pajak harus mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pajak PPh Pasal 21 diambil sendiri oleh Pemotong Pajak di tempat-tempat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Kantor Pelayanan Pajak KPP b. Kantor Penyuluhan Pajak c. Tempat lain yang ditentukan oleh Dirjen Pajak. Cara penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh Pasal 21, batas waktu, perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT, pembetulan SPT dan sanksi tidak menyampaikan SPT: 1. Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Pasal 21 dapat dilakukan dengan cara: a. Disampaikan langsung ke Kantor pelayanan Pajak Kantor Penyuluhan Pajak dan atas penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan tersebut Pemotong Pajak menerima tanda bukti penerimaan. b. Disampaikan melalui Kantor Pos dan Giro secara tercatat dan tanda bukti serta tanggal penerimaan dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan. 2. Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21. untuk suatu tahun takwin yang telah diisi secara benar, lengkap, jelas dan ditandatanganin harus disampaikan selambat-lambatnya tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh Pasal 21 harus dibayar lunas paling lambat tanggal 25 Universitas Sumatera Utara Maret setelah Tahun Pajak atau bagian Tahun Pajak berakhir, sebelum SPT tersebut disampaikan. 3. Perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan. Pemotong pajak yang tidak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan tepat pada waktunya dapat mengajukan permohonan untuk memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT tersebut paling lama enam bulan. Permohonan diajukan secara tertulis menggunakan Formulir 1721-Y ke Kantor Pelayanan Pajak tempat pemotong pajak terdaftar dengan syarat sebagai berikut: a. Permohonan diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT tersebut berakhir dengan menyampaikan alasan-alasannya. b. Menyampaikan perhitungan sementara PPh Pasal 21 yang terutang untuk Tahun Pajak yang bersangkutan. c. Melampirkan bukti pelunasan atau kekurangan penyetoran yang terutang. 4. Pembetulan Surat Pemberitahuan SPT Dalam jangka waktu dua tahun sesudah berakhirnya tahun takwin, sepanjang belum dilakukan tindakan pemeriksaan, SPT dapat dibetulkan sendiri oleh Pemotong Pajak menggunakan formulir 1721 dengan mencantumkan kata PEMBETULAN pada bagian induk SPT dan disetiap lampiran yang perlu dibetulkan dan disajikan ke KPP tempat pemotong pajak tesebut terdaftar. Universitas Sumatera Utara 5. Sanksi SPT Apabila SPT Tahunan PPh Pasal 21 tidak disampaikan sesuai dengan batas waktu, maka: a. Diterbitkan surat teguran b. Dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 1.000.000,00 untuk SPT Tahunan dan denda sebesar Rp. 100.000,00 untuk SPT Masa. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisa