SKEMA 2.1 Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen di BPSK
B. Jangka Waktu Penyelesaian Sengketa Konsumen
Diaturnya ketentuan mengenai pembatasan jangka waktu dalam UUPK yang menyangkut tentang penyelesaian sengketa konsumen oleh BPSK
merupakan solusi yang cukup baik untuk menghindari proses penyelesaian sengketa yang berlarut-larut atau mengendap di lingkungan BPSK. Pasal 55
UUPK menyebutkan bahwa BPSK wajib mengeluarkan putusan paling lambat
Universitas Sumatera Utara
dalam waktu 21 dua puluh satu hari kerja setelah gugatan diterima. Namun berdasarkan wawancara
42
Ketentuan Pasal 56 Ayat 1 yang menetapkan jangka waktu pelaksanaan putusan 7 tujuh hari, lebih singkat daripada jangka waktu pengajuan keberatan
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 2 yaitu 14 empat belas hari, merupakan suatu kekeliruan. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin pelaku
usaha melaksanakan putusan jika secara hukum belum dapat dianggap menerima putusan, karena belum habis masa untuk mengajukan keberatan, yaitu 14 empat
belas hari. dengan Ibu Dana yang merupakan anggota sekretariat
BPSK Kota Medan, menyatakan bahwa penerapan jangka waktu ini tidak selalu dapat terlaksana sebagaimana mestinya karena dalam waktu 21 dua puluh satu
hari kerja BPSK belum dapat mengeluarkan putusan dikarenakan dalam beberapa perkara sengketa konsumen, para pihak tidak selalu telah siap dengan alat bukti.
Pada Pasal 56 Ayat 1 ditentukan bahwa dalam waktu paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak menerima putusan BPSK sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55 UUPK pelaku usaha wajib melaksanakan putusan tersebut, Pasal 56 Ayat 2 menentukan bahwa para pihak dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan
paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut.
43
42
Wawancara pada tanggal 8 Agustus 2011 di Sekretariat BPSK Kota Medan pukul 11.00 WIB.
43
Ahmadi Miru Sutarman Yodo, “Hukum Perlindungan Konsumen” PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hal.262.
Pasal 41 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350MPPKep122001 menyebutkan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1 Ketua BPSK memberitahukan putusan majelis secara tertulis
kepada alamat konsumen dan pelaku usaha yang bersengketa, selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak putusan dibacakan.
2 Dalam waktu 14 empat belas hari kerja terhitung sejak putusan
BPSK diberitahukan, konsumen dan pelaku usaha yang bersengketa wajib menyatakan menerima atau menolak putusan
BPSK. 3
Konsumen atau pelaku usaha yang menolak putusan BPSK dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri selambat-
lambatnya 14 empat belas hari terhitung sejak keputusan BPSK diberitahukan.
4 Pelaku usaha yang menyatakan menerima keputusan BPSK wajib
melaksanakan putusan tersebut selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja terhitung sejak menyatakan menerima putusan BPSK.
5 Pelaku usaha yang menolak putusan BPSK, tetapi tidak
mengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 setelah batas waktu dalam ayat 4 dilampaui, maka dianggap
menerima putusan dan wajib melaksanakan putusan selambat- lambatnya 5 lima hari kerja setelah batas waktu mengajukan
keberatan dilampaui. 6
Apabila pelaku usaha tidak menjalankan kewajibannya sebagaimana dimaksud ayat 5, maka BPSK menyerahkan putusan
Universitas Sumatera Utara
tersebut kepada penyidik untuk melakukan penyidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Pasal 56 Ayat 2 UUP K para pihak dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah
menerima pemberitahuan putusan BPSK. Atas pengajuan keberatan dimaksud, Pengadilan Negeri wajib mengeluarkan putusan dalam waktu paling lambat 21
dua puluh satu hari sejak diterimanya keberatan.
44
Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut, para pihak dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung RI
dalam waktu paling lambat 14 empat belas hari.
45
Mahkamah Agung RI wajib mengeluarkan putusan dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari sejak
menerima permohonan kasasi.
46
C. Susunan Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK dan Kepaniteraan