Analisis Univariat Hasil Penelitian

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Data Demografi Ibu Inpartu Pada Nyeri Persalinan Karakteristik f 1. Umur 20tahun 3 7.5 20-35tahun 35 87.5 35tahun 2 5.0 Total 40 100 2. Pekerjaan Bekerja 13 32.5 Tidak bekerja 27 67.5 Total 40 100 3. Pendidikan SD 3 7.5 SMP 11 27.5 SMA 17 42.5 DIPLOMA 2 5.0 S1 7 17.5 Total 40 100 4. Perkawinan Kawin 40 100 Tidak kawin Total 40 100 5. Gravida Primi garvida 16 40 Secundi gravid 12 30 Multi gravid 10 25 Grande gravid 2 5 Total 40 40

1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Intervensi Sebelum Dan Sesudah

Komunikasi Terapeutik Pada Nyeri Persalinan Hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 40 orang responden, tingkat nyeri yang responden rasakan sebelum mendapat komunikasi terapeutik sebagian besar berada pada tingkatan nyeri menggangu aktifitas sebanyak 16 orang 40,0, dan setelah mendapat intervensi komunikasi terapeutik sebagian besar barada pada tingkat nyeri agak mengganggu sebantak 17 orang 42,5. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Intervensi Sebelum Dan Sesudah Komunikasi Terapeutik Pada Nyeri Persalinan Karakteristik f 1. Sebelum komunikasi Tidak sakit - - Sedikit sakit - - Agak mengganggu 5 12.5 Mengganggu aktifitas 16 40.0 Sangat menganggu 15 37.5 Tak tertahankan 4 110.0 Total 40 100 2. Sesudah komunikasi Tidak sakit - - Sedikit sakit 6 15.0 Agak sakit 17 42.5 Mengganggu aktifitas 9 22.5 Sangat mengganggu 7 17.5 Tak tertahankan 1 2.5 Total 40 100

2. Analisis Bivariat

Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan uji statistik uji t-dependen paired t-test yaitu mengukur skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi terapeutik.

2.1 Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi

Hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan metode komunikasi terapeutik adalah 4,45 dengan standart deviasi 0,846. Rata-rata skala nyeri sesudah dilakukan metode masase 3,50 dengan standar deviasi 1,038. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini Tabel 5.3 Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Teknik Komunikasi Terapeutik Variable Mean SD N Intensitas nyeri sebelum dilakukan komunikasi 4,45 0,846 40 Intensitas nyeri sesudah dilakukan komunikasi 3,50 1,038 40

2.2 Nilai Pvalue Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Wilcoxon maka diperoleh nilai Pvalue 0,000. Maka Ha dalam penelitian diterima yang berarti ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif di klinik santi medan periode februari- mei 2012. Tabel 5.4 Nilai Pvalue Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Teknik Komunikasi Terapeutik Variable Pvalue N Intensitas nyeri sebelum dilakukan komunikasi 0,000 40 Intensitas nyeri sesudah dilakukan komunikasi 40

B. Pembahasan

1. Karakteristik responden

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap 40 orang responden, diketahui sebagian besar umur responden 20-35 sebanyak 35 orang 87.5 hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmotjo 2007 bahwa umur seseorang berpengaruh terhadap kehidupannya. Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori dan kenyataan dimana umur Ibu mempengaruhi tingkat nyeri terhadap persalinan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak bekerja sebanyak 17 orang 67.5. Hal ini sesuai teori Mender 2003 Ada pengaruh nyeri terhadap ibu status pekerjaan, bahwa ibu yg tidak bekerja akan memiliki tingkat nyeri yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pendidikan responden baik yaitu SMA sebanyak 13 orang 46.43. Hal ini sesuai pendapat Notoadmodjo 2007 bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kwalitas manusia.