Teknik-teknik komunikasi Terapeutik Komunikasi Terapeutik

g. Mengecek persepsi atau memvalidasi adalah metode yang sama dengan klarifikasi, tetapi pengecekan dilakukan terhadap kata-kata khusus yang disampaikan klien h. Menawarkan diri adalah menawarkan kehadiran, perhatian, dan pemahaman tentang sesuatu i. Memberi informasi adalah memberi informasi faktual secara spesifik tentang klien walaupun tidak diminta. Apabila tidak mengetahui informasi yang dimaksud, perawat menyatakan ketidaktahuannya dan menanyakan orang yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi. j. Menyatakan kembali dan menyimpulkan adalah secara aktif mendengarkan pesan utama yang disampaikan klien dan kemudian menyampaikan kembali pikiran dan perasaan itu dengan menggunakan kata-kata serupa. k. Mengklarifikasi adalah metode membuat inti seluruh pesan dari pernyataan klien lebih dimengerti. Klarifikasi dapat dilakukan bila perawat tidak dapat menyatakan kembali. Perawat dapat melakukan klarifikasi dengan menyatakan kembali pesan dasarmeminta klien mengulang atau meyatakan kembali pesan yang disampaikan l. Refleksi adalah mengembalikan ide, perasaan, pertanyaan kepada klien untuk memungkinkan eksplorasi ide dan perasaan mereka terhadap situasi. m. Menyimpulkan dan merencanakan adalah menyatakan poin utama dalam diskusi untuk mengklarifikasi hal-hal relevan yang perlu didiskusikan. Teknik ini berguna pada akhir wawancara atau mengevaluasi penguasaan klien terhadap program pengajaran kesehatan. Teknik ini sering digunakan pada pendahuluan untuk menentukan rencana perawatan berikutnya. n. Menyatakan realitas adalah membantu klien membedakan antara yang nyata dan yang tidak nyata o. Pengakuan adalah memberi komentar dengan teknik tidak menghakimi terhadap perubahan perilaku seseorang atau usaha yang telah dilakukan p. Klarifikasi waktu adalah membantu klien mengklarifikasi waktu atau kejadian, situasi, kejadian dan hubungan antara peristiwa dan waktu. q. Memfokuskan adalah membantu klien mengembangkan topik yang penting. Penting bagi perawat untuk menunggu klien beberapa saat tentang tema apa yang mereka sampaikan perhatikan sebelum memfokuskan pembicaraan.

7. Komunikasi Terapeutik Pada Ibu Melahirkan

Langkah – langkah komunikasi terapeutik kebidanan pada ibu melahirkan a. Menjalin hubungan yang mengenakkan rapport dalam klien. b. Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dorongan verbal yang positif. c. Kehadiran Merupakan bentuk tindakan yang meliputi mengatasi semua kekacauan kebingungan, memberikan perhatian total pada klien. Dalam hal ini pendampingan klien difokuskan secara fisik dan pisikologis. d. Mendengarkan Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien. e. Sentuhan dalam Pendampingan Klien yang bersalin f. Bidan memberi rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi, misalnya ketika kontraksi pasien merasa kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada daerah pinggang klien sehingga pasien merasa nyaman. g. Memberikan Informasi Tentang Kemajuan Persalinan Merupakan upaya untuk memberi rasa percaya diri klien, bahwa klien dapat menyelesaikan persalinannya. h. Memandu Persalinan dengan memandu Misalnya bidan menganjurkan kepada klien untuk meneran pada saat his berlangsung. i. Mengadakan kontak fisik dengan klien Misalnya menyeka keringat mengipasi, memeluh klien, menggosok punggung klien. j. Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya Misalnya Bidan mengatakan : “ Bagus Ibu, pintar sekali menerannya” k. Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran bayinya dan mengatakan ikut berbahagia.

C. Nyeri

1. Pengertian Nyeri

Menurut Smeltzer, Suzanne C, 2001 nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak